Profil
Profil Matthew Garbett: Eks Pemain Serie A dan Eredivisie yang Diincar Persis Solo, Ini Statistiknya
Persis Solo dirumorkan tengah membidik Matthew Garbett, gelandang muda Selandia Baru yang pernah merumput di Serie A.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM – Persis Solo tampaknya tak main-main dalam membangun skuad ambisius untuk Liga 1 2025/2026.
Satu di antara nama bdikan Persis Solo yang kini mencuat ialah gelandang enerjik asal Selandia Baru yang pernah mencicipi panasnya Serie A dan ketatnya Eredivisie Belanda, Matthew Garbett.
Lahir di London, Inggris pada 13 April 2002, Matthew Garbett bukanlah sosok asing di sepak bola internasional.
Meski baru berusia 23 tahun, calon gelandang tengah Persis Solo itu pernah berkiprah di Serie A dan Eredivisie Belanda bersama Torino FC dan NAC Breda.
Sebelum catatkan kiprah menawan di Serie A dan Eredivisie, Matthew Garbett tercatat pernah bukukan karier di Wellington Junior sebelum akhirnya memperkuat East. Sub. Yth.
Matthew Garbett memulai karier profesionalnya di Wellington Yth. sebelum mencuri perhatian saat memperkuat
Baca juga: Transfer Rungkad Persis Solo: Bintang Timnas U-23 OTW Gagal Digaet, Manuver Maut Persita Jadi Sebab
Bakatnya yang menonjol membuat klub Swedia Falkenbergs FF merekrutnya pada tahun 2020.
Di sana, ia bermain reguler di Allsvenskan (liga sepak bola utama di Swedia) dan menjadi prospek muda yang menonjol dari Oseania.
Matthew Garbett mencatatkan 26 caps dengan berhasil menyumbangkan sebuah assist dan mendapatkan 843 menit bermain.
Performanya itu mengantar Matthew Garbett ke Italia untuk bergabung bersama Torino FC.
Meski lebih banyak tampil di tim Primavera, ia sempat naik ke skuad utama dan menjadi bagian dari proyek jangka panjang Torino FC.
Di skuat utama ia hanya tampil sekali dengan sembilan menit bermain
Sayangnya, menit bermain yang minim membuatnya dipinjamkan ke klub Belanda NAC Breda, di mana ia mencatatkan kontribusi sebuah gol dan lima assist dari 14 penampilan di Eerste Divisie (kompetisi sepak bola divisi kedua tertinggi di Belanda).
Pada musim 2023/2024, Matthew Garbett di permanenkan oleh NAC Breda yang masih bermain di kasta kedua Liga Belanda.
NAC Breda akhirnya naik ke divisi utama Liga Belanda pada musim 2024/2025.
Di Eredivisie, Matthew Garbett tampil sebanyak 12 kali dan berhasil menyumbangkan sebuha assist untuk NAC Breda.
Selain karier klub yang mengesankan, Matthew Garbett juga merupakan pilar Timnas Selandia Baru.
Matthew Garbett melakukan debutnya pada 9 Oktober 2021 dengan berhasil menyumbangkan lima gol dan enam assist untuk Timnas Selandia Baru.
Baca juga: Sinyal Transfer Gembira Persis Solo: Incar Pemain Bintang Eks Serie A, Sosoknya Bisa Dipinang Gratis

Matthew Garbett dikenal sebagai gelandang yang fleksibel.
Ia dapat bermain sebagai gelandang tengah maupun gelandang serang.
Dengan tinggi badan 1,88 meter dan kaki dominan kanan, ia memiliki kemampuan yang menjadikannya motor lini tengah yang lumayan lengkap.
Jika rumor kepindahannya ke Persis Solo terealisasi, maka ini menjadi sinyal kuat bahwa klub asal Kota Bengawan itu ingin bersaing di papan atas Liga Super (liga sepak bola utama di Indonesia).
Matthew Garbett tidak hanya membawa kualitas, tetapi juga pengalaman Eropa yang bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda lokal.
Menarik untuk dinanti, apakah Matthew Garbett akan memilih Liga Indonesia sebagai pelabuhan barunya.
Profil Matthew Garbett
Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut profil dari Matthew Garbett:
Nama lengkap : Matthew Jimmy David Garbett
Tanggal lahir : 13 Apr 2002 (23)
Tempat kelahiran : London, Inggris
Usia : 23 tahun
Tinggi : 1,88 m
Kewarganegaraan : Selandia Baru - Prancis
Posisi : Gelandang - Gel. Tengah
Kaki : Kanan/Right
Klub Saat Ini : Tanpa Klub
Bergabung : 1 Jul 2025
Kontrak berakhir : -
Harga pasar : Rp 6,95 miliar (update 28 Mei 2025)
Statistik Matthew Garbett
Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut statistik dari Matthew Garbett:
Eastern Suburbs AFC: 1 pertandingan, 8 menit bermain.
Falkenbergs FF U21: 1 pertandingan, 1 kartu kuning, 90 menit bermain.
Team Wellington (2004-2021): 1 pertandingan, 4 menit bermain.
Torino FC: 1 pertandingan, 9 menit bermain.
Falkenbergs FF: 26 pertandingan, 1 assist, 2 kartu kuning, 843 menit bermain.
Torino Primavera: 30 pertandingan, 3 gol, 2 assist, 5 kartu kuning, 1 kartu merah, 2.252 menit bermain.
NAC Breda: 61 pertandingan, 6 gol, 10 assist, 11 kartu kuning, 3.467 menit bermain.
(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Sebelas Maret/Raymond Gustamadi Putra M)