10 Negara Terbersih di Dunia 2025, Negara Eropa Mendominasi

TRIBUNWOW.COM - Kebersihan suatu negara bukan hanya membuat penampilan negara tersebut menjadi lebih baik, tetapi juga meningkatkan kualitas kehidupan penduduknya menjadi lebih baik. 

Air yang bersih, udara yang murni, pengelolaan sampah yang efisien, dan sanitasi yang efektif akan meningkatkan kesehatan manusia secara signifikan.

Dilansir dari worldpopulationreview.com melaporkan bahwa para peneliti di Universitas Yale dan Columbia berkolaborasi untuk mengukur kebersihan dan keramahan lingkungan pada 180 negara di seluruh dunia.

Mereka menciptakan Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) untuk mencapai tujuan ini.

Melalui EPI ini mereka dapat mengukur 58 indikator kinerja di 11 kategori yang terkait dengan tiga tujuan kebijakan utama, yaitu vitalitas ekosistem, kinerja perubahan iklim, dan kesehatan lingkungan.

Kategori-kategori yang menjadi faktor ini meliputi kualitas udara, air dan sanitasi, keanekaragaman hayati dan habitat, serta keberlanjutan.

Berdasarkan EPI ini dapat memungkinkan negara-negara untuk dengan mudah menilai seberapa efektif kebijakan lingkungan dan seberapa dekat negera tersebut dengan tujuan lingkungan yang ingin mereka capai.

Baca juga: 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia, Peringkat Pertama Dikenal dengan Pegunungan Alpen

Berikut 10 negara paling bersih di dunia tahun 2025 yang dilansir melalui laman worldpopulationreview.com:

1. Estonia

Negara ini berada pada peringkat pertama dengan skor EPI sebesar 75,3 sebagai negara paling besih dan ramah lingkungan di dunia.

Estonia meraih skor tinggi di bidang-bidang utama seperti kualitas udara, kesehatan ekosistem, dan upaya penanggulangan perubahan iklim.

Negara ini memiliki transportasi umum yang netral karbon hingga kawasan hutan alam lindung yang sangat luas.

2. Luksemburg

Negara kecil ini berhasil meraih lingkungan yang bersih dengan berada pada peringkat kedua sebagai negara terbersih di dunia tahun 2025.

Luksemburg berhasil mencapai angka 75 sebagai skor EPI mereka.

Negara Luksemburg memimpin dunia dalam pengelolaan air, dengan skor tertinggi 90,6 untuk sumber daya air berkat sistem pengolahan air limbah yang canggih dan standar ketat yang sejalan dengan Uni Eropa.

Dengan kebijakan yang cerdas, investasi hijau, dan etika konservasi yang kuat, Luksemburg berhasil menunjukkan bagaimana lingkungan tumbuh subur di jantung Eropa.

3. Jerman

Jerman berada di peringkat ketiga Indeks Kinerja Lingkungan dengan skor 74,6.

Negara ini mengelola 100 persen air limbah perkotaannya, sehingga meraih skor tertinggi yaitu 89,1 dalam sumber daya airnya.

Jerman juga melindungi sebagian besar daratan dan lautannya, sehingga berhasil meraih skor 82,4 dalam keanekaragaman hayati dan habitat.

Negara ini memiliki upaya konservasi yang cerdas dan investasi serius dalam infrastruktur hijau.

Baca juga: 5 Negara dengan Tingkat Polusi Paling Rendah di Dunia, Cocok untuk Destinasi Wisata

4. Finlandia

Memiliki skor EPI sebesar 73,7 menjadikan negara ini berada di posisi keempat sebagai negara paling besih di dunia tahun 2025.

Posisi ini berkat komitmen jangka panjang Finlandia terhadap mempertahankan kualitas lingkungan.

Negara ini meraih posisi skor sempurna 100 untuk sanitasi dan air minum serta logam berat, ini menunjukkan kinerja Finlandia dalam kesehatan masyarakat dan pengendalian polusi.

Finlandia juga unggul dalam vitalitas ekosistem berkat hutan yang dikelola dengan baik, kawasan alam yang dilindungi, dan udara yang bersih.

5. Inggris Raya

Indeks Kinerja Lingkungan Inggris mencapai skor sebesar 72,7 yang menjadikan negara ini berada di perangkat kelima sebagai negara terbersih di dunia.

Skor ini mencerminkan rekam jejak negara ini yang kuat dalam konservasi dan pengurangan emisi.

Selama beberapa tahun terakhir, Inggris Raya telah mengurangi emisi gas rumah kaca mencapai hampir 30 persen.

6. Swedia

Pada peringkat keenam ditempati Negara Swedia dengan skor EPI sebesar 70,5, menjadikan negara ini salah satu negara yang paling berfokus pada kelangsungan dunia.

Menurut laporan EPI 2024, Swedia unggul dalam kesehatan lingkungan, dengan skor yang sangat baik di sanitasi dan air minum, kualitas udara, dan logam berat yang menjadikannya salah satu negara dengan kinerja terbaik di dunia.

Negara ini berkinerja baik dalam vitalitas ekosistem terutama dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan tingkat polusi pertanian yang rendah.

7. Norwegia 

Negara ini memiliki skor 70 dalam Indeks Kinerja Lingkungan mereka, yang menjadikan Norwegia berada pada posisi ketujuh.

Negara ini meraih skor sempurna 100 dalam pengelolaan logam berat, berkat pengendalian polusi industri yang ketat.

Negara Norwegia terus menjadi panutan di mata global dengan hampir 100 persen listriknya yang terbarukan dan betapa Norwegia ini memperhatikan lingkungan alamnya.

Baca juga: Mengenal Kamchatka di Rusia: Wilayah yang Diguncang Gempa Besar hingga Berpotensi Tsunami

8. Austria

Negara Austria berada di peringkat kedelapan dengan skor EPI sebesar 69.

Austria memiliki peraturan ketat terkait pestisida dan pupuk, serta dikenal memiliki beberapa standar terketat di Eropa terkait dengan polusi udara dan pengelolaan limbah.

Sekitar dua pertiga wilayah Austria ditutupi dengan hutan lebat dan padang rumput yang menunjukkan keasrian negara ini.

9. Swiss

Swiss adalah negara kesembilan terbersih di dunia dengan skor EPI sebesar 68 dan skor yang sangat tinggi untuk air minum dan sanitasi dengan skor 100.

Negara Swiss ini dikenal dengan air bersih dan satwa liar yang melimpah.

Swiss juga meraih skow 100 dalam kategori logam berat, kategori ini melacak paparan dan pengelolaan zat beracun seperti timbal.

10. Denmark

Negara Denmark berada di peringkat kesepuluh dengan skor EPI sebesar 67,9.

Denmark berkinerja sangat baik dalam hal kesehatan lingkungan, berhasil meraih skor sempurna 100 dalam kategori logam berat.

Negara ini tetap berkomitmen pada keberlanjutan menjaga lingkungan dengan berbagai inovasi, mulai dari hotel ramah lingkungan hingga proyek pangan organik dan energi bersih yang tersebar luas.

EPI 2024 mencatat bahwa Denmark pernah menjadi yang terdepan dalam kepemimpinan iklim tetapi beberapa tahun belakangan laju pengurangan emisinya mulai melambat.

(TribunWow.com/Magang dari Universitas Muhammadiyah Surakarta/Hafidah Maulida Sabri)