Liga 1
Tangan Kanan Gilbert Agius Pamit dan Bongkar Situasi Sulit di PSIS: Tidak Lagi Bisa Dipertahankan
Kondisi dan situasi sulit di PSIS Semarang tengah dibeberkan oleh mantan tangan kanan Gilbert Agius yang baru-baru ini berpamitan.
Penulis: Aulia Majid
Editor: auliamajd
TRIBUNWOW.COM - Situasi sulit di PSIS Semarang ikut dibeberkan oleh mantan tangan kanan Gilbert Agius, yakni Alberto Garcia yang merupakan pelatih fisik dari Laskar Mahesa Jenar yang baru-baru ini pamit.
PSIS Semarang memang tengah menjalani musim yang berat, di mana Laskar Mahesa Jenar baru-baru ini dipastikan bakal turun kasta ke Liga 2 2025 mendatang.
Terdegradasinya PSIS Semarang tersebut tak lepas dari rentetan performa minor di Liga 1 2024, di mana anak asuh Gilbert Agius dan Muhammad Ridwan tersebut hanya meraih 25 poin dari 32 laga.
Baca juga: Update Klasemen Liga 1, PSIS Semarang Resmi Degradasi, Siapa Tim yang Dibuat Ketar-ketir?
Selain sudah terdegradasi, PSIS Semarang sebelumnya juga diterpa isu krisis finansial yang menyebabkan beberapa pemain pergi.
Sosok seperti Evandro Brandao hingga Roger Bonet adalah dua pemain asing PSIS Semarang yang mundur karena permasalahan gaji.
Sedangkan beberapa waktu lalu, PSIS Semarang juga kehilangan pelatih fisiknya yang berasal dari Spanyol, yakni Alberto Garcia.
Lewat Instagram @psisfcofficial pada Selasa (6/5), kabar hengkangnya Alberto Garcia dari PSIS Semarang dapat diketahui.
Alberto Garcia dikabarkan pamit dari PSIS Semarang dan telah disetujui oleh manajemen Laskar Mahesa Jenar.
"PSIS Semarang resmi berpisah dengan pelatih fisik asal Spanyol, Alberto Garcia. Coach Alberto memilih mengundurkan diri dan manajemen PSIS menghormati atas keputusan tersebut," unggah @psisfcofficial.

Baca juga: PSIS Semarang Resmi Degradasi ke Liga 2, Simak Klasemen Terbaru Liga 1 2024/2025
Tak lama setelah pamit dari PSIS Semarang, Alberto Garcia berkomentar terkait kondisi internal Laskar Mahesa Jenar dalam surat terbukanya.
Melansir dari Instagram @3garcia3 pada Minggu (11/5), Alberto Garcia turut berbicara terkait tunggakan gaji hingga sarana dan prasarana yang kurang mumpuni ketika menjadi pelatih fisik dari PSIS Semarang.
"Keluarga Biru yang terhormat,
Waktunya telah tiba untuk mengucapkan selamat tinggal, meskipun sayangnya lebih cepat dari yang saya harapkan.
Seperti yang banyak dari kalian sudah tahu, pada tanggal 6 Mei saya secara resmi mengakhiri hubungan kontrak saya dengan PSIS Semarang. Keputusan ini tidak diambil dengan mudah. Selama beberapa bulan terakhir, saya menghadapi situasi yang sangat sulit akibat gaji yang belum dibayarkan, yang membuat saya tidak dapat melanjutkan tanggung jawab profesional saya dalam kondisi tersebut. Ditambah dengan kewajiban pribadi yang tidak bisa lagi saya tunda, situasi ini menjadi tidak lagi bisa dipertahankan.
Tahun ini memang penuh tantangan, namun juga penuh harapan dan antusiasme sejak saat pertama saya tiba di kota Semarang yang luar biasa. Tidak mudah - fasilitas yang terbatas, kurangnya peralatan, dan kondisi kerja dasar yang jauh dari ideal untuk klub divisi utama," tulis Alberto Garcia.