LIGA KOMPAS U14
Strategi Ampuh Membangun Mental Juara para Pemain Liga Kompas U-14 Powered by BRI
Peran penting pelatih dan orang tua meningkatkan mentalitas pemain Liga Kompas U-14 Powered by BRI musim 2025.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 16 tim terus memberikan penampilan terbaiknya di Liga Kompas U-14 Powered by BRI musim 2025.
Namun, padatnya jadwal pertandingan Liga Kompas U-14 Powered by BRI membuat pelatih, pemain, dan orang tua harus bersinergi demi hasil yang terbaik untuk tim.
Khusus untuk pelatih wajib memutar otak agar anak asuhnya memberikan penampilan terbaiknya di setiap pertandingan.
Seperti diungkapkan oleh pelatih Kabomania Muda SS, Ardi Maha Saputra, yang memiliki cara untuk khusus melatih fisik dan mental pemainnya.
Ardi juga terus memberikan motivasi pada anak asuhnya ketika latihan atau pertandingan.
Tujuannya agar pemain Kabomania Muda SS memiliki fondasi untuk meraih pestasi dan memberikan performa terbaik selama mengarungi laga di Liga Kompas U-14 Powered by BRI.
“Kadang membuat classroom untuk menjaga mental pemain, yang terpenting kita menugaskan ke setiap pemain untuk menjaga stamina dan fisiknya di rumah,” kata Ardi, dilansir melalui akun Instagram resmi @ligakg.u14, pada Selasa (29/4/2025).
Selain itu, Ardi selalu mewanti-wanti anak asuhnya agar menjaga kesehatan serta pola makan selama di rumah.
Ardi juga menyarankan supaya para pemain Kabomania Muda SS latihan mandiri di rumah demi meningkatkan stamina dan fisik.
Ardi berharap orang tua pemain bisa ikut berperan menjaga kondisi mental, kesehatan, dan kebugaran anak-anaknya selama libur latihan.
“Seperti latihan tambahan di rumah masing-masing, jogging atau skipping setiap harinya,” jelasnya.

Tim Assessment IPO Liga Kompas U-14 Powered by BRI, Vera Safira, juga beranggapan serupa tentang pentingnya peran orang tua pemain selama di rumah.
Bukan cuma untuk menjaga kondisi pemain, orang tua juga menjadi kunci untuk membangun mental anaknya sebelum atau sesudah pertandingan.
Vera memberikan tiga tips untuk orang tua supaya anaknya memiliki mental juara yaitu memakai prinsip 3L (Look, Listen, Link).
“Pada dasarnya kita bisa menggunakan prinsip 3L, orang tua atau coach bisa melihat,” tutur Vera, dilansir melalui akun Instagram resmi @ligakg.u14, pada Selasa (29/4/2025).
Mulai dari prinsip yang pertama, Vera menjelaskan pentingnya orang tua untuk memantau perubahan perilaku anaknya.
Bukan cuma dari segi teknik bermain, orang tua harus mengetahui kondisi emosional dan semangat anak-anaknya.
“Pertama adalah look, apakah ada perubahan perilaku atau situasi yang anak-anak ini terlihat berbeda, apakah dia kelihatan lebih murung atau menyendiri,” jelas Vera.
Lalu untuk tips yang kedua, orang tua harus mau mendengarkan cerita atau pengalaman putranya.
Termasuk hasil pertandingan yang didapatkan di Liga Kompas U-14 Powered by BRI, orang tua disarankan untuk mendengarkan curhatan sang pemain.
“Kedua listen, kami berharap orang tua juga mengambil waktu untuk mendengarkan anak, apa yang dia rasakan, pengalaman apa yang dia dapatkan hari ini,” tambah dia.
Sedangkan untuk saran yang ketiga, Vera berharap orang tua bisa menghubungkan anaknya dengan lingkungan positif.
Dengan dorongan untuk terus belajar, berkembang, dan tidak menyerah pada tantangan membuat pemain berpeluang besar tampil impresif saat pertandingan.
“Kalau memang ternyata dari pengamatan dan hasil diskusi pembicaraan, kelihatan ada indikasi anak sedih dan sebagainya,” kata Vera.
“Orang tua perlu menggunakan L yang ketiga yaitu link, hubungkan dengan pihak profesional dalam hal ini bisa ke psikolog,” tandasnya.

Dukungan penuh dari orang tua, menjadi energi besar bagi para pemain Liga Kompas U-14 Powered by BRI untuk menggapai prestasi.
Ayah Izdihar Siti Aqila pemain dari SSB Cipta Cendekia, Nur Lukman, beranggapan serupa tentang dukungan orang tua membuat anak-anak bisa tumbuh menjadi atlet yang kuat di dalam dan luar lapangan.
Nur Lukman berharap anaknya bisa terpilih mewakili Indonesia tampil di Gothia Cup yang merupakan turnamen sepak bola remaja terbesar di dunia.
“Harapan saya jika anak saya terpilih untuk menuju Gothia Cup di Swedia ada jenjang prestasi lebih lanjut setelah event tersebut,” tutur Nur Lukman, dilansir melalui akun Instagram resmi @ligakg.u14, pada Selasa (29/4/2025).
Tak berhenti di situ saja, Nur Lukman juga ingin Liga Kompas U-14 Powered by BRI memberikan pembinaan berkelanjutan hingga menjadi pemain professional.
“Jadi dari Kompas maupun BRI harapan saya ada pembinaan lebih lanjut ke tingkat yang lebih tinggi lagi, sehingga anak-anak siap baik secara mental maupun fisik,” kata dia.
“Menjadi pemain profesional di masa yang akan datang,” tandasnya.
Komitmen BRI Mendukung Perkembangan Sepak Bola Usia Muda
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan bahwa BRI terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan sepak bola usia muda di Indonesia.
Melalui Liga Kompas U-14 Powered by BRI, para pemain memiliki wadah pembinaan untuk mengembangkan potensi hingga tingkat internasional.
Kini Liga Kompas U-14 Powered by BRI sedang mempersiapkan para pemain terbaiknya untuk berlaga di Ghotia Cup 2025 yang akan berlangsung di Gothenburg, Swedia pada 13-19 Juli 2025.
"Kami bangga bisa mendukung pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia melalui Liga Kompas U-14 Powered by BRI. Keikutsertaan dalam Gothia Cup 2025 merupakan langkah nyata dalam memberikan pengalaman bertanding di level internasional sekaligus membuka peluang bagi pemain muda berbakat untuk berkembang lebih jauh," ujar Hendy.
(TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)