Breaking News:

Bursa Transfer PSIS Semarang

Transfer Obral PSIS Semarang: 2 Bintang Out karena Gaji Ditunggak, Persib & Persebaya Diuntungkan?

Transfer obral PSIS Semarang, dua bintang out karena gaji ditunggak, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya segera ketiban untung?

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
Instagram @psisfcofficial
SESI FOTO BERSAMA PSIS SEMARANG - Potret foto bersama skuad PSIS Semarang menjelang laga kontra Arema FC di Stadion Soepriadi, Blitar, Jawa Timur. Transfer obral PSIS Semarang, dua bintang out karena gaji ditunggak, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya segera ketiban untung? 

TRIBUNWOW.COM - Transfer obral PSIS Semarang, dua bintang out karena gaji ditunggak, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya segera ketiban untung?

Dilansir TribunWow.com, lagi dan lagi, PSIS Semarang kembali ditinggal satu bintangnya karena masalah gaji.

Setelah Evandro Brandao, kini giliran bek asal Spanyol, Ruxi yang secara terbuka menyatakan angkat kaki dari PSIS Semarang.

Ruxi menyatakan dirinya sudah tak lagi bagian dari PSIS Semarang di sisa musim 2024/2025.

Baca juga: BREAKING NEWS Update PSIS Semarang Fix Eksodus 1 per 1: Seusai Evandro, Giliran Ruxi Out karena Gaji

Baca juga: Mantan Anak Emas Ong Kim Swee Lempar Kode A1 soal Bestienya, Otw ke Persis Solo atau Persib Bandung?

Keputusan itu terpaksa diambil Ruxi karena gajinya selama ini tak dibayarkan secara profesional oleh manajemen PSIS Semarang.

Selain itu, janji yang pernah diutarakan bakal selesaikan problematika yang ada pada Februari lalu, hingga kini tak kunjung diselesaikan oleh manajemen PSIS Semarang.

Tindakan tak profesional itu lah yang pada akhirnya membuat Ruxi berani speak up terkait kondisi internal yang dialami PSIS Semarang saat ini.

Kabar itu diungkap Ruxi melalui surat terbuka yang diunggah pada Instagram pribadinya, @ruxiiii4, Rabu (9/4/2025).

"Ini adalah surat yang tidak pernah ingin saya tulis. Dengan berat hati, saya memutuskan untuk meninggalkan PSIS dan mengakhiri kontrak saya dengan klub, dengan alasan yang tepat.

Ini bukan keputusan yang mudah. Sejak hari pertama, fans, kota dan budaya sepak bola di sini menyambut saya dengan terbuka. Saya selalu merasa didukung terutama di saat-saat sulit dan saya akan selalu berterima kasih untuk itu. Salah satu mimpi saya adalah bermain di Stadion Jatidiri yang penuh (oleh penonton). Sayangnya, hal itu tidak akan terjadi, tetapi saya akan membawa mimpi itu bersama saya.

Saya selalu memberikan yang terbaik untuk klub, mencoba berkontribusi baik di dalam maupun di luar lapangan. Namun sayangnya, standar profesional dan kondisi kerja minimum yang diharapkan belum terpenuhi selama berbulan-bulan. Terlepas dari kesabaran, usaha dan harapan tidak ada kemajuan yang nyata atau bahkan keinginan yang jelas untuk maju. Kami mencoba untuk mengubah banyak hal dari dalam memperjuangkan lebih banyak profesionalisme dan memperbaiki situasi terkait gaji yang belum dibayarkan, penundaan, dan pembayaran cicilan yang mempengaruhi para pemain, pelatih dan ofisial. Kami menerima banyak ketika diberitahu bahwa segala sesuatunya akan membaik pada bulan Februari, namun keadaan justru semakin memburuk.

Sebagai salah satu kapten, dan seseorang yang menjalani profesi ini dengan serius, saya merasa bertanggung jawab untuk membela apa yang benar. Diam bukan lagi sebuah pilihan. Saya harus tetap setia pada nilai-nilai saya mendukung dan mendukung tim. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk tetap berkomitmen dan bersatu meskipun banyak tantangan yang kami hadapi tetapi pada akhirnya, hal itu tidak lagi memungkinkan. Dengan kondisi yang sangat minim, saya sangat yakin bahwa tim ini bisa meraih lebih banyak lagi.

Saya juga ingin mengatakan bahwa menempatikan tanggung jawab untuk situasi seperti ini pada para pemain dan pelatih tidaklah adil. Mediasi dan kepemimpinan dari atas diperlukan untuk memastikan mereka tidak ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini. Masalah sistemik membutuhkan solusi sistemik, bukan pengorbanan individu. Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.

Saya masih percaya dengan sepak bola Indonesia. Tahun ini, saya telah bertemu dengan banyak orang yang berkomitmen untuk menjadikannya lebih baik, dan mereka layak mendapatkan perubahan yang nyata. Mungkin suara saya tidak akan banyak menngubah, tetapi jika kita tidak mencoba, kita tidak akan pernah tahu apa yang mungkin terjadi.

Saya pergidengan meninggalkan banyak teman dan dengan kepala tegak bangga dengan cara saya mewakili klub ini, rekan-rekan satu tim, dan nilai-nilai yang saya yakini. Yoh Iso Yoh," tulis Ruxi dalam isi suratnya.

Baca juga: Transfer Berlian Persib Bandung: PSIS Semarang, Persija Jakarta & Sabah FC Potensi Dibuat Bingung

Halaman
1234
Tags:
PSIS SemarangPersib BandungPersebaya SurabayaLiga 1 2024Snex ManiaPanser Biru
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved