Liga 1
Transfer Dilema Persebaya Surabaya: 1 Sosok Penting Nasibnya Abu-abu, Bonek Mania Kroscek
Ada sosok penting di kubu Persebaya Surabaya yang nasibnya masih abu-abu di musim 2025/2026.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM - Persebaya Surabaya bak mengalami dilema jelang dibukanya bursa transfer awal musim 2025/2026.
Dilansir TribunWow.com, sosok penting di kubu Persebaya Surabaya nasibnya masih abu-abu.
Siapakah dia?
Sosok yang dimaksud adalah pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster.
Ya, nasib Paul Munster di Persebaya Surabaya untuk musim 2025/2026 masih belum jelas.
Meski berhasil membawa Persebaya Surabaya keluar dari situasi sulit di putaran kedua Liga 1 2024/2025, nasib Paul Munster tampaknya belum aman.
Baca juga: Persebaya Sikut Arema FC demi Sosok Rp 5,21 M? Sudah Follow Super Agen Bajul Ijo, Bonek Pasti Suka
Baca juga: Gebrakan Transfer Arema FC untuk Musim Depan: Duplikasi Persebaya, Ze Gomes Terancam, Wiliam?
Sebab, beredar kabar bahwa Persebaya Surabaya bimbang, apakah mempertahankan Paul Munster atau tidak untuk musim 2025/2026.
Di lain sisi, Bajul Ijo tengah bingung apakah akan menambah asisten pelatih untuk Paul Munster atau tidak.
Kabar itu diulas oleh akun Instagram yang membahas seputar sepak bola Tanah Air, @serdadumerahputih_1945, Minggu, 6 April 2026.
"Dilematis. Persebaya dikabarkan dilema antara mengganti Paul Munster musim depan atau mempertahankan dengan asisten pelatih," tulis akun tersebut.
Diketahui, nasib Paul Munster sudah pernah disampaikan manajemen Persebaya Surabaya.
Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya berencana mendatangkan pelatih yang memiliki kualitas bagus pada musim depan.
"Tentu pelatih yang bisa memberikan prestasi lebih baik untuk Persebaya, karena tahun lalu Persebaya berada di peringkat 12, tentu tahun ini ingin peringkat itu jauh lebih baik," kata Candra Wahyudi dilansir TribunWow.com dari Tribun Jatim, Kamis, 27 Maret 2025.
Namun, Persebaya Surabaya ogah tergesa-gesa ingin mendepak Paul Munster.
Persebaya Surabaya memiliki tujuh laga sisa sebelum Liga 1 2024/2025 berakhir.
Klub kebanggaan Bonek Mania itu akan melihat semua tujuh laga sisa dan melakukan evaluasi.
Di tambah, kontrak Paul Munster di Persebaya Surabaya akan berakhir pada akhir musim tahun ini.
Baca juga: Kabar Baik untuk Aremania, Arema FC Sudah Bisa Jamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Ini Jadwalnya
"Meskipun masih ada 7 pertandingan, kan bisa dilihat semua semua kemungkinan bisa terjadi. Kami bisa naik atau turun, kata Candra Wahyudi.
"Makanya kami tidak mau tergesa-gesa menentukan posisi pelatih. Kami akan support semaksimal mungkin tujuh pertandingan tersisa, nanti di akhir musim akan putuskan status pelatihnya seperti apa."
Candra Wahyudi dan pihaknya akan terus melihat hasil-hasil pertandingan Persebaya Surabaya selanjutnya sebelum membuat keputusan.
"Terkait evaluasi-evaluasi, apakah itu pemain atau pelatih masih terus berjalan. Termasuk posisi pelatih, juga kami akan melihat sampai bagaimana pencapaiannya maksimalnya di akhir musim nanti," tegas Candra Wahyudi.
Akan tetapi, Persebaya Surabaya sudah berbicara dengan beberapa kandidat pelatih baru.
Baca juga: Paul Munster di Ujung Tanduk? Kontraknya Otw Habis di Persebaya, 7 Laga Berat Menanti, Ada 3 Derbi
Baca juga: Chord Gitar Chant Persebaya Surabaya - Emosi Jiwaku, Bonek: Di Sini Kami Selalu Mendukungmu
"Ya tidak bisa kami sampaikan, tapi yang jelas langkah-langkah itu sudah kami pertimbangkan," tandas Candra Wahyudi.
Persebaya Surabaya saat ini berada di peringkat tiga klasemen Liga 1 2024/2025 dengan koleksi 48 poin.
Peluang Persebaya Surabaya menjuarai Liga 1 2024/2025 cukup berat.
Apalagi selisih poin Persebaya Surabaya dengan sang pemuncak klasemen, Persib Bandung cukup jauh yakni sembilan.
Menarik dinantikan, apakah Paul Munster akan bertahan atau didepak Persebaya Surabaya.
(TribunWow.com/Yonatan Krisna Halman Tri Santosa)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News
Artikel ini telah diolah dari TribunJatim.com dengan judul Bocoran Pelatih Persebaya Musim Depan, Manajemen Tak Ingin Kualitas Kaleng-kaleng