Tanya Ustaz: Apakah Melakukan Pekerjaan Berat saat Puasa Bisa Menambah Pahala? Simak Penjelasannya

TRIBUNWOW.COM- Berikut ini penjelasan mengenai apakah melakukan pekerjaan berat selama berpuasa Ramadhan dapat menambah pahala?

Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan setiap muslim yang mmenuhi syarat. 

Pada saat berpuasa, umat muslim harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk makan dan minum.

Walaupun sedang berpuasa Ramadhan, sebagian umat muslim tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk pekerjaan yang menguras tenaga. 

Seperti buruh, petani, nelayan, atau profesi lain yang membutuhkan tenaga untuk melakukannya.

Lantas apakah kerja berat saat puasa dapat mendatangkan pahala yang lebih? Simak penjelasannya berikut ini:

Baca juga: Tanya Ustaz: Berapakah Jumlah Rakaat Sholat Tarawih yang Dicontohkan Rasulullah? Simak Penjelasannya

Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, Ustaz Wahid Ahmadi selaku mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah menjelaskan.

Sebagian ulama berpendapat bahwa pahala suatu amal ibadah bergantung pada tingkat kesulitan yang dihadapinya.

Semakin besar usaha seseorang dalam menjalankan ibadah, semakin besar pula pahala yang ia dapatkan.

Saat berpuasa, seseorang yang tetap bekerja keras meskipun menahan lapar dan haus, tentu menghadapi tantangan lebih berat dibanding mereka yang menjalani hari dengan aktivitas ringan. 

Karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa pekerja yang tetap berpuasa di tengah kesibukannya mendapatkan pahala lebih besar.

"Ada sebagian ulama mengatakan bahwa pahala itu tergantung daripada kesulitannya."

"Boleh jadi seperti itu, karena beban dia lebih berat, dia bekerja tetapi berpuasa," ujar Wahid Ahmadi.

Namun Ustaz Wahid Ahmadi juga menjelaskan, ajaran Islam tidak membenarkan seseorang memaksakan diri hingga membahayakan kesehatannya. 

Jika pekerjaan yang dilakukan sangat berat hingga menyebabkan tubuh lemah bahkan pingsan, maka dalam keadaan seperti itu, puasa justru tidak dianjurkan.

Dalam Islam, terdapat keringanan bagi seseorang yang mengalami kondisi tertentu, seperti orang yang sakit atau melakukan perjalanan jauh. 

Begitu pula bagi pekerja dengan beban kerja yang sangat berat, mereka diberikan kelonggaran untuk berbuka jika benar-benar tidak mampu melanjutkan puasa.

Baca juga: Tanya Ustaz: Seberapa Penting Ibadah Sholat Tarawih saat Bulan Ramadhan? Simak Penjelasannya

"Walaupun di dalam syariat itu kita tidak boleh juga memaksakan," Ujarnya.

"Seandainya pekerjaan itu sangat berat, misalnya sampai membuat seseorang pingsan, itu malah tidak diperbolehkan untuk berpuasa."

"Jadi kita bisa mengukur diri," tambahnya.

Lalu Ustaz Wahid Ahmadi menegaskan, jika pekerjaan yang dilakukan masih dalam batas kemampuan.

Meskipun terasa melelahkan, tetapi tubuh tetap mampu menjalankan puasa, maka puasa tetap dapat dilanjutkan. 

Dalam kondisi seperti ini, insyaallah pahala yang didapatkan bisa lebih besar dibandingkan mereka yang menjalani pekerjaan yang lebih ringan, seperti bekerja di kantor.

Sebab, seseorang yang tetap berpuasa sambil menjalankan pekerjaan berat menunjukkan kesungguhannya dalam beribadah.

"Kalau berat dalam arti sesuatu yang masih bisa kita tanggung, kita lelah tapi badan tetap bugar, tidak masalah."

"Insyaallah pahalanya lebih besar daripada yang relatif lebih mudah dalam menghadapi pekerjaanya, seperti bekerja di kantor, dan lain sebagainya," ujarnya.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Muhammadiyah Karanganyar/Najwa Nandhita Divananda)

Baca berita menarik lainnya di Google News