Profil
PSIM Yogyakarta Vs PSPS Riau: Ada Sosok yang Kans Buat Perhitungan dengan Mantan, Lagi Over Power
Mengenal sosok permata PSIM Yogyakarta, Omid Popalzay, yang kans permalukan mantan tim di perempat final Liga 2 2024/2025.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mengenal sosok permata PSIM Yogyakrta yang kans bikin perhitungan dengan mantan tim.
PSIM Yogyakarta dan PSPS Pekanbaru berhasil melaju ke babak 8 besar Liga 2 2024/2025, menandai perjalanan mereka yang semakin dekat dengan impian untuk promosi ke Liga 1.
Kedua tim tersebut akan saling berhadapan di babak play-off perempat final yang digelar pada Minggu (26/1/2025) di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Riau.
Sebagai tuan rumah, PSPS Pekanbaru tentu akan memanfaatkan dukungan penuh dari suporter setianya.
Namun, PSIM Yogyakarta yang datang sebagai tim tamu juga tak akan tinggal diam.
Kemenangan menjadi harga mati bagi mereka untuk terus membuka peluang naik kasta.
Satu hal yang menjadi sorotan khusus dalam laga ini adalah duel emosional antara Omid Popalzay, gelandang andalan PSIM Yogyakarta, dan beberapa pemain PSPS Pekanbaru yang dulu merupakan rekan setimnya.
Sebelum memperkuat Laskar Mataram, Omid Popalzay sempat membela PSPS Pekanbaru dengan membukukan enam gol dan empat assist dari 17 pertandingan yang dijalaninya.
Terkini, berrsama dengan PSIM Yogyakarta, Omid Popalzay mencatatkan satu gol dan satu assist dari empat pertandingan yang dilakoninya.
Kiprahnya yang gemilang pantas diwaspadai oleh mantan tim.
Baca juga: Profil 3 Sosok Pilar PSBS Biak Kans Jadi Ancaman PSIS Semarang: 1 Nama Debutan Bikin PSM Rungkad
Mengenal Sosok Omid Popalzay
Omid Popalzay, gelandang asal Afghanistan yang lahir pada 25 Januari 1996, telah melalui perjalanan karier yang mengesankan.
Pemain berusia 28 tahun tersebut memiliki tinggi 1,70 meter dan dominan kaki kanan yang kuat.
Omid Popalzay memulai karier profesionalnya pada tahun 2015 bersama Achilles '29, sebuah klub yang menjadi batu loncatan pertama dalam perjalanan panjangnya.
Setelah tiga tahun bermain di sana, ia melanjutkan ke Lienden, namun ini baru permulaan dari pengalaman internasionalnya.
Sejak 2019, Omid menjajal berbagai liga di luar negeri.
Dari Australia hingga Belgia, Polandia, hingga Bangladesh, dia tidak hanya menunjukkan kemampuannya, tetapi juga berkembang dalam berbagai kultur sepak bola.
Keberaniannya membawa pengalaman internasional ini membentuknya menjadi pemain yang tak hanya berbakat tapi juga matang.
Pada Oktober 2023, Omid memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Indonesia.
Bergabung dengan PSPS Pekanbaru, ia memberikan kontribusi penting bagi tim.
Puncaknya, pada 19 Desember 2024, ia resmi menjadi bagian dari PSIM Yogyakarta, sebuah langkah penting dalam kariernya di Indonesia.
Kepiawaiannya di lapangan menjadikannya bukan hanya andalan bagi tim tetapi juga ancaman nyata bagi setiap lawan yang dihadapinya.
Kiprah Omid di dunia sepak bola terus berkembang dan dengan perjalanan panjang yang telah ia lewati, tidak ada keraguan bahwa ia akan terus menjadi satu di antara pemain kunci di liga-liga tempat ia bermain.
Baca juga: Profil 3 Pilar Persiraja Banda Aceh yang Kans Sirnakan Mimpi Deltras FC, 1 Sosok Buangan Persis Solo
Profil Omid Popalzay
Nama di negara asal: Omid Popalzay
Tanggal lahir / umur: 25 Januari 1996
Tempat kelahiran: Kabul
Kewarganegaraan: Afganistan dan Belanda
Tinggi: 1,70 meter
Kaki dominan: kanan
Posisi: gelandang - gelandang serang
Agen pemain: Eminence Sports Management
Klub saat ini: PSIM Yogyakarta
Bergabung: 19 Desember 2024
Kontrak berakhir: -
Harga pasar saat ini: Rp2,91 miliar (per 18 November 2024)
Baca juga: Sosok 3 Pemain Kunci PSIM Yogyakarta Potensi Bikin Deltras FC Gigit Jari, Ada Sosok Didikan Persija
Catatan Statistik Berdasrkan Klub
Achilles'29: 57 pertandingan, 6 gol, 14 assiist, 3.198 menit bermain
Olmipia Grudziadz: 32 pertandingan, 3 gol, 1 assist, 2.296 menit bermain
Achilles '29 U-21: 24 pertandingan, 9 gol, 1 assist, 2.145 menit bermain
PSPS Pekanbaru: 22 pertandingan, 7 gol, 4 assist, 1.749 menit bermain
Chittagong Abahani: 20 pertandingan, 5 gol, 6 assist, 1.763 menit bermain
FC Lienden: 11 pertandingan, 0 gol, 3 assist, 675 menit bermain
NEC Nijmigen U-21: 10 pertandingan, 1 gol, 0 assist, 436 menit bermain
Nejmeh SC: 5 pertandingan, 0 gol, 1 assist, 288 menit bermain
KVC Winkel Sport: 4 pertandingan, 0 gol, 0 assist, 91 menit bermain
PSIM Yogyakarta: 4 pertandingan, 1 gol, 1 assist, 342 menit bermain
NEC Nijmigen U-19: 3 pertandingan, 0 gol, 0 assist, 270 menit bermain
Ariana FC: 3 pertandingan, 0 gol, 0 assist, 101 menit bermain
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Sebelas Maret/Reni Tri Rahayu)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News
Sumber: TribunWow.com
Profil Kim Jeung-ho, Pemain Asing Baru PSMS Medan Label Timnas Korea Selatan |
![]() |
---|
3 Profil Calon Rising Stars Persib Bandung yang Baru Diteken Kontrak oleh Maung, Bobotoh Suka Mana? |
![]() |
---|
Profil Matheus Peixoto: Striker Brasil Andalan Jubilo Iwata yang Diincar Persija Jakarta |
![]() |
---|
Profil Rahmat Syawal: Bek Muda Bertalenta Milik Timnas yang Resmi Hijrah ke Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Profil Mario Balotelli: Eks AC Milan dan Manchester City yang Kabarnya Masuk Lis Belanja Persija |
![]() |
---|