PERSIS mengecam segala tindak kekerasan yang terjadi atas nama sepakbola, karena mencederai nilai dan prinsip dari klub yang didirikan sebagai alat perjuangan yang berlandaskan asas kemanusiaan.
Klub mendukung dan mengawal segala proses hukum yang berlaku pasca insiden kekerasan terhadap staf ofisial PERSIB, agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan sepakbola kembali menjadi bahasa pemersatu yang merekatkan sekat-sekat pembeda atas nama kemanusiaan," tulis Persis Solo.
Di sisi lain, Ketua Pasoepati yakni Agus Warsoep pun ikut memberi klarifikasi atas insiden yang menimpa Benidektus tersebut.
Baca juga: Ujung Tombak Barito Putera Kans Dipertajam: Pilar Persis Solo dan Arema Jadi Opsi, Bartmania Simak
Lewat Instagram @agoeswarsoep_1923 pada Senin (30/12), tampak Agus Warsoep juga menyebut bahwa pelaku pemukulan staf Persib Bandung tersebut bukanlah anggotanya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Agus Warsoep Presiden Pasoepati. Saya mewakili temen-temen Pasoepati mohon maaf sebesar-besarnya untuk tim dan ofisial Persib Bandung atas kejadian semalam.
Saat ini pelaku sudah ada di Polresta Surakarta dan sudah kami pastikan pelaku tidak ada satupun dari anggota kami," ujar Agus Warsoep.
Agus Warsoep juga berharap kondisi bisa segera membaik dan kedamaian di sepak bola tetap terjaga.
"Harapannya ke depan kondisi sepak bola Solo dan Bandung segera membaik, segera adem, damai dan kita saling jabat erat seperti sedia kala lagi.
Mohon temen-temen dari semua pihak untuk saling menahan diri dan kita jaga perdamaian di sepak bola bersama-sama. Salam damai sepak bola Indonesia. Sakjose," pungkasnya.
Benidektus Adi sebagai korban pun sempat memberikan kata-kata bijak seusai mendapat pemukulan dari oknum suporter.
Lewat Instagram @benidektus.ap pada Senin (30/12), tampak fisioterapi Persib Bandung tersebut berpesan agar tak membalas kekerasan yang ia alami.
"Hidup ini bukan untuk membalas hal yang buruk dengan hal yang sama, tapi bagaimana kita belajar membalas hal buruk dengan kebaikan -anonymus-
Membalas kekerasan dengan kekerasan bukanlah solusi, tapi mengentikan kekerasan itu sendiri adalah solusi terbaik! #humanityfirst," tulis @benediktus.ap.
(TribunWow.com)