Jokowi dan Anies Turun Gunung di Pilgub Jakarta, Mendongkrak Elektabilitas Masing-masing Calon

TRIBUNWOW.COM - Fenomena endorsement atau dukungan dari tokoh kepada pasangan calon di Pilkada 2024 gencar terjadi belakangan ini.

Seperti yang terjadi di Pilgub Jakarta 2024 yang membuat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan turun gunung mendukung masing-masing jagoannya.

Jokowi secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil, dibuktikan kedatangannya saat acara kampanye di Cempaka Putih, Jakarta.

Baca juga: Nonton di Bangku Biasa, Jokowi Loncat & Teriak Histeris Bareng Suporter saat Indonesia Cetak Gol

Dalam acara ini, Jokowi mengungkapkan alasan dirinya memilih RK yakni karena rekam jejaknya.

Kemudian berlanjut saat Jokowi menemani RK berkampanye di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Rabu (20/11).

Di hari yang sama, rupanya Anies Baswedan kembali melakukan pertemuan dengan paslon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno.

Anies kini tak lagi malu-malu untuk mendukung pasangan Pram-Doel ini, ditunjukkan dengan pose tiga jari yang identik dengan nomor urut pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini.

Dalam foto yang diunggah di media sosial mereka, terlihat kehadiran para ulama serta habaib.

Sebelumnya Anies dan Pram-Doel sudah bertemu lebih dulu pada Jumat (15/11) di kediaman Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca juga: Bahlil Tegas soal Isu Jokowi Gabung Golkar: Beliau Jadi Bapak Bangsa, Milik Semua Partai

Turunnya Jokowi dan Anies di Pilkada Jakarta menyiratkan adanya upaya untuk mendongkrak elektabilitas masing-masing calon.

Selain Anies, muncul juga nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam gerbong dukungan Pram-Doel.

Sebagaimana diketahui, Ahok juga merupakan kader PDIP.

Pramono sendiri dalam debat ketiga Jakarta blak-blakan menyatakan bahwa dirinya didampingi oleh para pendukung Anies dan Ahok, Ahokers dan Anak Abah.

Kedekatan Anies ke PDIP jelang Pilkada Jakarta diakui oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dalam keterangan pada Rabu (20/11) di Jakarta, Hasto mengatakan PDIP dan Anies jadi dekat gara-gara ada musuh bersama.

Menurut Hasto, musuh bersama yang ia maksud adalah oligarki yang makin mengebiri demokrasi di Indonesia.

Namun Hasto tak secara gamblang menjelaskan sosok musuh bersama yang dihadapi PDIP dan Anies.

Baca juga: Respons Bahlil soal Isu Jokowi Bakal Gabung Golkar: Beliau Jadi Bapak Bangsa, Milik Semua Partai

Ia hanya menyebut saat ini ada upaya praktik-praktik penggunaan sumber daya negara untuk menghadapi persaingan yang tak lazim.

Sementara itu, berdasarkan survei Litbang Kompas pada Selasa (5/11), Prabowo berada di urutan pertama sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam Pilkada Jakarta.

Disusul nama Jokowi dan Anies-Ahok di urutan ketiga dan keempat.

Analisisi politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno pada Selasa (19/11) menilai, endorsement para tokoh tersebut secara politik mampu membangun sentimen kedekatan pemilihnya masing-masing pada cagub-cawagub yang diendorse.

Menurut Adi, dukungan Prabowo-Jokowi ke RK-Suswono maupun Anies-Ahok ke Pram-Doel diharapkan untuk mengonsolidasi pemilih loyal mereka.

Terkait seberapa kuat pengaruh Jokowi ataupun Anies di Pilkada Jakarta, menurut Adi tergantung sikap tokoh tersebut dalam mempromosikan.

Adi mengatakan, dukungan terbuka tokoh terhadap paslon punya pengaruh lebih besar ketimbang hanya sekadar memberikan endorsement.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adu Kuat "Endorsement" Prabowo-Jokowi dan Anies-Ahok pada Pilkada Jakarta..."