Jokowi Balik Kampung
Langsung Balik Kampung ke Solo setelah Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Sapa Warga dan Bagi-bagi Kaus
Setelah memastikan diri pensiun, Jokowi langsung pulang ke kampung halamannya, Solo, Minggu (20/10/2024)
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM - Joko Widodo alias Jokowi resmi pensiun dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, setelah memastikan diri pensiun, Jokowi langsung pulang ke kampung halamannya, Solo, Minggu (20/10/2024).
Momen unik terjadi ketika mantan Gubernur Jakarta tersebut pulang ke kampung halamannya.
Saat masih berada di Boyolali, warga sekitar yang memadati jalan ikut menyambut kedatangan Jokowi dengan penuh antusias.
Dilansir TribunWow.com dari YouTube Kompas TV, Minggu (20/10/2024), Jokowi menyapa warga sekitar dengan memakai bak mobil terbuka.
Baca juga: Mengenal Mobil Garuda Limousine Dipakai Presiden Prabowo ke Istana dan Antar Jokowi Pulang Solo
Baca juga: Sosok Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden Republik Indonesia Masa Bakti 2024-2029, Putra Jokowi
Dengan dikawal mobil polisi, paspampres dan pihak keamanan, Jokowi melemparkan senyumnya kepada para warga yang hadir.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengentikan mobilnya untuk beberapa saat agar bisa menyapa warga sekitar.
Kemudian, dari dalam mobil, mantan Wali Kota Solo tersebut membagi-bagikan baju kepada warga yang menyambut kedatangannya.
Terlihat warga pun berebut pakaian yang sudah dibagikan oleh presiden RI ke-7 tersebut.
Para warga yang antusias itu juga meneriakkan nama Jokowi secara histeris sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap ayah Kaesang Pangarep tersebut.
Jokowi Minta Maaf kepada Para Menteri
Sebelumnya, pada Jumat (13/9/2024), Jokowi meminta maaf kepada para menteri dalam sidang kabinet paripurna terakhir pemerintahannya.
Momen itu terjadi dalam sidang yang digelar di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain meminta maaf, Jokowi juga memberikan sejumlah instruksi, termasuk terkait stabilitas transisi kekuasaan dari eranya ke pemerintahan Prabowo Subianto nantinya.
Jokowi meminta agar tidak ada gejolak-gejolak yang timbul hingga masa pemerintahan berikutnya.
Ia juga mengingatkan agar pemerintahan baru tidak membuat kebijakan ekstrem yang bisa merugikan rakyat.
Berikut tiga poin pernyataan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhir:
1. Menteri Tak Buat Kebijakan Ekstrem
Jokowi menekankan pentingnya stabilitas jelang transisi kekuasaan ke pemerintahan Prabowo Subianto mulai 20 Oktober 2024.
"Menjaga situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh (stabilitas) untuk melakukan pembangunan," ujar Jokowi di hadapan para menteri dalam sidang kabinet paripurna terakhir yang diselenggarakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (13/9/2024).
"Sehingga, pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," tambahnya.
Presiden Jokowi juga menyoroti agar para menteri tidak membuat kebijakan yang dapat mengganggu stabilitas.
Dia menegaskan agar kabinetnya tetap harus dapat menjaga daya beli masyarakat, menjaga tingkat inflasi tidak melonjak, menjaga pertumbuhan ekonomi, dan turut membantu menjaga ketertiban dan keamanan.
"Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak," ucap dia
Dia mengatakan, kabinetnya juga harus mendukung penuh program presiden terpilih dan memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif.
"Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuatkan, segera diselesaikan, utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih, agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," ucap Jokowi.
2. Dukung Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi meminta jajaran kabinetnya untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang belum rampung jelang transisi pemerintahan pada 20 Oktober mendatang.
"Saya ingin tegaskan beberapa hal, pertama segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai," kata Jokowi.
Diantaranya yang berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, serta kendala lainnya yang belum terselesaikan. Selain itu Presiden juga meminta para menteri dan kepala lembaga untuk mendukung penuh transisi pemerintahan.
"Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif," kata Jokowi.
Menurut Presiden apabila diperlukan regulasi atau kebijakan baru untuk mendukung proses transisi pemerintahan maka segera dibuatkan. Terutama untuk program-program unggulan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," ujarnya.
Baca juga: Saling Lempar Pujian antara Jokowi dan Prabowo di Penutupan Rapimnas Gerindra, Ini Kata Keduanya
3. Terima Kasih dan Minta Maaf
Saat memimpin sidang kabinet paripurna terakhir, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh menteri dan kepala lembaga yang membantunya selama sepuluh tahun memimpin.
"Dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wapres dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada, kata Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan masa pemerintahannya akan berakhir pada 20 Oktober mendatang.
Oleh karena itu, ia turut meminta maaf kepada para menteri dan kepala lembaga apabila terdapat kekurangan saat memimpin pemerintahan.
"Saya juga ingin meminta maaf kepada bapak ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," pungkasnya.
(TribunWow.com/Yonatan Krisna Halman Tri Santosa/Lailatun N)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 3 Poin Pernyataan Jokowi pada Sidang Kabinet Terakhir: Kebijakan Ekstrem Hingga Transisi Pemerintah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/Jokowi-saat-sambutan-di-Rapimnas-Gerindra.jpg)