Perang Israel Vs Hamas
Israel Lancarkan Serangan Tanpa Henti ke Lebanon, 569 Warga Tewas, Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Israel melancarkan serangan terus-menerus ke seluruh penjuru Lebanon, akibatnya 569 orang dilaporkan tewas dan 2.000 orang luka-luka.
Penulis: ElfanNugg
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Serangan Tentara Israel ke seluruh penjuru Lebanon tak kunjung berhenti.
Dikutip dari Al Jazeera.com, korban akibat serangan ganas Israel semakin meningkat, tercatat 569 orang tewas dan 2.000 lainnya luka-luka pada Rabu (25/9/2024).
Menurut Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, setidaknya 50 anak-anak dan 94 wanita tewas dalam serangan Israel selama dua hari ini.
Serangan pertama dilancarkan Israel terhadap Lebanon pada Senin (23/9) pukul 06.30 pagi.
Serangan tersebut menghantam daerah tak berpenghuni di dekat Bybos, wilayah utara Beirut.
Baca juga: Israel Serang Lebanon, Sempat Kirim Pesan Teks Peringatan ke Warga, Ratusan Tewas, Ribuan Luka-luka
Pada hari Selasa (24/9), Hizbullah mengonfirmasi bahwa Komandan Tinggi Hizbullah, Muhammad Qubaisi tewas usai serangan Israel di wilayah selatan Beirut.
Enam orang lainnya juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Pertukaran serangan antara Hizbullah dan Israel kian memanas.
Hizbullah menembakkan sekelompok rudal guna menyerang fasilitias angkatan laut dan pesawat tak berawak di pangkalan udara Israel.
Hizbullah mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan bentuk tanggapan atas serangan ganas yang dilancarkan Israel secara terus-menerus.
Dalam Sidang Umum PBB (23/9), Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyarankan agar Israel dan Hizbullah menyelesaikan masalah secara diplomatik.
Jika pertukaran serangan semakin meningkat, dikhawatirkan memicu terjadinya eskalasi berskala besar.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan saran dari Biden tersebut tidak menjanjikan.
Habib menambahkan Amerika Serikat adalah satu-satunya negara dapat membuat perbedaan di wilayah Timur Tengah.
Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengungkapkan Israel menerima secara terbuka terhadap saran yang diusulkan untuk meredakan konflik yang terjadi.
Danon menambahkan Israel lebih memilih penyelesaian secara diplomatik.
Baca juga: Hizbullah Sebut Ledakan Pager dan Walkie-Talkie Jadi Tanda Deklarasi Perang, Bakal Serang Israel
Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Dilaporkan terdapat 80.000 panggilan telepon dari Israel kepada penduduk Lebanon sebelum melancarkan serangannya.
Melalui panggilan yang dianggap sebagai "serangan psikologis" tersebut, Israel memperingatkan penduduk Lebanon untuk segera meninggalkan rumah mereka.
Orang-orang pun segera bergegas meninggalkan wilayah Lebanon Selatan dan pergi menuju wilayah utara, hingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan ibu kota Beirut.
Kondisi di Beirut kemarin malam sangat menegangkan.
Puluhan ribu warga meninggalkan Lebanon Selatan karena serangan bom hebat yang dilancarkan Israel.
Mereka bergegas pergi ke wilayah utara untuk mencari tempat perlindungan.
Banyak keluarga yang datang ke Beirut menuju hotel-hotel yang ada di pusat kota Beirut.
Hingga saat ini, tercatat 27.000 orang mengungsi di tempat penampungan sementara.
Menteri Lingkungan Hidup Lebanon, Nasser Yassin, mengumumkan 252 sekolah dibuka sebagai tempat perlindungan warga yang menguungsi
Dilaporkan jumlah total orang yang mengungsi akibat konflik sekitar 110.000 orang per dua hari lalu.
Baca juga: Konflik Hizbullah-Israel Makin Meningkat, Perang Besar Tak Dapat Dihindari
Menarik Aktor Lain untuk Terlibat
Konflik yang terjadi antara Israel dan Hizbullah dapat menarik negara lain unuk terlibat.
Amerika Serikat yang bersekutu dengan Israel, berencana menambah jumlah pasukannya ke Timur Tengah untuk berjaga-jaga.
Saat ini Amerika memiliki sekitar 40.000 tentara di wilayah tersebut.
Diperkirakan Israel juga memiliki persediaan sebanyak 90 hulu ledak nuklir, meskipun pihaknya tidak pernah mengakui keberadaan senjata itu.
Sementara itu, Hizbullah telah bekerja sama dengan Iran sejak tahun 1982.
Walaupun belum memiliki senjata nuklir, Iran memiliki salah satu militer yang terkuat dan terbesar di kawasan Timur Tengah.
Selain itu, Iran juga menjalin aliansi dengan kelompok lain, seperti Hamas di Gaza dan Houthi di Yaman.
(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|