Pilkada 2024
4 Faktor yang Halangi Anies Maju Pilkada 2024 Menurut Refly Harun, Singgung Ada Upaya dari Istana
Pakar hukum tata negara, Refly Harun mengungkap setidaknya ada empat faktor yang menghalangi langkah Anies Baswedan maju Pilkada 2024.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ada empat faktor yang menghalangi langkah Anies Baswedan maju di Pilkada 2024 menurut Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Diketahui, nama Anies Baswedan sebelumnya santer dikabarkan bakal maju Pilkada Jakarta 2024.
Isu yang beredar menyebut Anies Basedan bakal diusung PDIP dan akan dipasangkan dengan Rano Karno.
Baca juga: Terungkap Alasan PDIP Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada 2024, Bukan karena Sosok Mulyono
Namun PDIP akhkirnya mengusung duet Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Setelah jalannya kandas di Jakarta, muncul isu Anies bakal maju pada Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.
Saat itu, Anies dikabarkan akan didetkan dengan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono.
Namun, jalan Anies lagi-lagi terganjal setelah PDIP akhirnya mengusung pasangan cagub-cawagub Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja di Jabar.
PDIP sempat mengklaim, batalnya Anies maju di Pilkada Jabar disebabkan karena adanya campur tangan 'Mulyono' yang disebut-sebut sebagai Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lantas bagaimana analisa Refly Harun soal gagalnya Anies maju di Pilkada 2024?
Refly Harun mengungkap setidaknya ada empat faktor yang menghalangi langkah Anies Baswedan maju Pilkada 2024.
Sebagai orang dekat Anies, Refly pun menyinggung adanya dugaan cawe-cawe Istana untuk menggalkan langkah politik mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Pertama, Refly melihat Anies tidak ingin menjadi kader PDIP.
Seperti yang sudah diberitakan, PDIP sempat memberikan syarat agar Anies menjadi kader jika ingin didukung pada Pilkada Jakarta.
Menurut Refly, Anies memiliki daya tarik tersendiri karena memiliki basus pendukung yang besar.
"Sehingga, menurut saya, dia punya posisi tawar yang tidak mungkin dia negosiasikan," kata Refly, kepada Tribunnews, Jumat (30/8/2024).
Kedua, Refly menilai adanya perbedaan pandangan di internal PDIP.
Ia menyebut, ada pihak yang pro dan kontra soal rencana partai banteng mengusung Anies.
Meskipun akhirnya, para kader harus tunduk pada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketiga, Refly melihat adanya upaya cawe-cawe Istana untuk menjegal langkah Anies pada Pilkada 2024.
Sehingga, partai apa pun yang hendak mengusung Anies akan mendapat tekanan dari pihak Istana.
Faktor keempat, yakni adanya kemungkinan Megawati berkonsolidasi dengan pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Menurut Refly, Prabowo tidak akan mau berkonsolidasi dengan PDIP apabila ada sosok Anies di dalamnya.
Anies dinilai akan menjadi pesaing kuat Prabowo pada Pilpres 2029 mendatang.

Baca juga: PDIP Tak Jadi Usung Anies di Pilgub Jakarta, Pramono Buka Pintu kalau Mau Masuk Tim Pemenangan
Anies Buat Parpol Baru
Dengan absennya Anies pada Pilkada 2024 ini, dinilai akan menggerus elektabilitasnya pada Pilpres 2029 nanti.
Oleh karena itu, Anies berencana membuat partai politik (parpol) baru usai gagal melaju pada Pilkada 2024.
Rencana itu diungkapkan Anies dalam video yang diunggah kanal YouTube miliknya, Jumat (30/8/2024).
Dalam pernyataannya, Anies menegaskan enggan bergabung dengan parpol manapun.
Ia memilih membuat parpol baru yang tak akan tersandera oleh kekuasaan.
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucap Anies.
Baca juga: Penyesalan Anies Baswedan setelah Gagal Maju di Pilkada Jakarta 2024: Tidak Bisa Saya Penuhi
Kendati demikian, Anies meminta semua pihak untuk bersabar.
Eks Mendikbud itu berharap, dalam waktu dekat bisa mengambil langkah penting untuk menciptakan Indonesia dengan demokrasi yang lebih sehat dan sistem politik yang mengedepankan gagasan.
"Jaga semangat. Kita semua ingin jaga demokrasi kita terus sehat," kata Anies.
Penyesalan Anies Baswedan setelah Gagal Maju di Pilkada Jakarta 2024
Anies Baswedan sudah dipastikan tidak akan maju di Pilkada Jakarta 2024, eks gubernur Jakarta ungkap penyesalannya.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan melalui tayangan YouTube Anies Baswedan yang dikutip pada Jumat (30/8/2024).
Anies Baswedan menyesali dirinya tak bisa menampung aspirasi dari warga Jakarta yang datang kepadanya.
"Kalau saya ditanya ada penyesalan tidak? Ada penyesalan itu. Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat sini," ucap Anies.
Baca juga: Mata Berkaca-kaca, Anies Terdiam saat Ditanya Hal Ini seusai Tak Maju Pilgub Jabar 2024
Setelah Pilpres 2024 berakhir, Anies menyebut dirinya kerap didatangi oleh masyarakat.
Mereka, ucapnya, meminta kondisi Jakarta dikembalikan.
Anies menilai 1,5 tahun terakhir usaha untuk perbaikan kampung-kampung kumuh dan perbaikan kondisi ekonomi menghilang.
"Setelah selesai pilpres kemarin, bergantian berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan aspirasi, 'Pak, tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan'. 1,5 tahun ini hilang dari mulai usaha untuk perbaikan kampung-kampung kumuh, perbaikan kondisi ekonomi mereka yang selama itu kami selalu jadikan sebagai fokus perhatian," terang Anies.
Namun, batal mengikuti Pilkada 2024 membuat aspirasi-aspirasi tersebut tak bisa dituntaskan.
Menurut Anies, itulah yang disesalinya.
"Waduh ini aspirasi ini enggak bisa kita tuntaskan. Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar berat rasanya, lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, 'Pak, tolong ini dituntaskan,' berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya."
"Itu yang kalau ditanya sebagai rasa sesal, bagaimana rakyat miskin di Jakarta yang menjadi fokus perhatian kita tidak bisa saya penuhi harapannya," ujarnya.
Baca juga: Sang Juru Bicara Sahrin Ungkap Alasan Anies Baswedan Tolak Maju di Pilgub Jabar pada Menit Akhir
Anies lantas menyampaikan permintaan maaf kepada warga kampung Jakarta hingga rakyat miskin kota karena ke depan dirinya tak bisa membantu lewat jalur pemegang kewenangan.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa perjuangan dan usaha tak berhenti sampai di sini.
"Para saudara-saudara semua, warga kampung Jakarta, rakyat miskin kota, saya minta maaf karena tidak bisa membantu melalui jalan pemegang kewenangan pembuat kebijakan,"
"Tapi bukan berarti perjuangan kita berhenti dan bukan berarti ikhtiar kita selesai di sini. Enggak, dengan cara lain nanti kita sama-sama berjuang untuk bisa memperbaik kondisi rakyat miskin kota yang saat ini sedang menghadapi tantangan yang besar sekali," ucapnya.
Sudah Digariskan Allah
Lewat video tersebut, Anies juga mengungkapkan bahwa dirinya batal maju Pilkada 2024 karena sudah digariskan oleh Tuhan.
"Takdir Allah, Tuhan yang maha kuasa sudah tertulis bahwa saya tidak mengikuti kontestasi kali ini dan sejujurnya ada selalu rasa lega setiap kali melewati sebuah persimpangan jalan," ujar Anies.
Anies mengungkapan jika dirinya diberikan amanat untuk maju, itu berarti Allah Swt. meyakini itu yang terbaik baginya.
"Dan ketika amanat itu tidak berikan, saya yakin Allah Swt. sedang melindungi pada kita. Jadi, itu juga yang saya jalani selama ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies menyebut ke depan pasti ada hikmah yang bisa dipetik terkait batalnya ia maju Pilkada 2024.
"Begitu kita menyaksikan situasinya hasilnya, maka saya yakin insyaallah ada hikmah-hikmah besar yang akan muncul nanti," terangnya.
Baca juga: Anies Baswedan Dipastikan Tak Maju di Pilkada Jabar 2024, Ini Penjelasan Jubir Anies
Adapun Anies Baswedan sempat digadang-gadang maju Pilkada Jakarta, tetapi rencana itu batal di tengah jalan.
Awalnya, Anies didukung oleh DPP PKS dan DPP NasDem untuk maju, lalu kedua partai itu berbalik arah dan mendukung pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil (RK)-Suswono.
Setelah itu, muncul isu Anies akan dimajukan oleh PDIP. Akan tetapi, partai berlambang banteng itu lebih memilih mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
Pada hari terakhir pendaftaran, Kamis (29/8/2024), Anies dikabarkan didorong PDIP untuk berlaga di Jawa Barat. Namun, lagi-lagi upaya itu batal terlaksana.
Anies sendiri mengakui kemarin dirinya mendapatkan tawaran untuk maju sebagai cagub pada Pilkada Jawa Barat.
Ia mengapresiasi ajakan ini, tetapi berdasarkan berbagai pertimbangan akhirnya dirinya memutuskan untuk tak berlaga di Jawa Barat.
"Kemarin juga sebetulnya kita menerima undangan, tawaran untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat."
"Kita apresiasi sekali ajakan ini, panggilan ini. Tapi dengan mempertimbangkan berbagai faktor kami putuskan untuk tidak mengikuti kontestasi di Jawa Barat," ujarnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Dewi Agustina/Igman Ibrahim)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Refly Harun Ungkap 4 Faktor yang Halangi Anies Maju Pilkada 2024, Singgung Dugaan Cawe-cawe Istana
Sumber: Tribunnews.com
Terkekeh, Jokowi Mengaku Endorse 84 Paslon di Pilkada 2024: Saya Tak Berbuat Apa-apa |
![]() |
---|
Isi Pesan Megawati soal Kemenangan Pilkada, Puan Maharani Sebut PDIP Masih Jaya di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Sambil Cium Tangan, Kris Dayanti Minta Maaf karena Kalah Pilkada Batu, Megawati: Jangan Putus Asa |
![]() |
---|
Rudy Susmanto Eks Ajudan Prabowo Unggul Pilkada Bogor Versi Quick Count, Presiden: Jangan Korupsi |
![]() |
---|
Jokowi Tantang PDIP Buktikan Tudingan soal Dirinya Kerahkan Partai Cokelat di Pilkada |
![]() |
---|