Kunci Jawaban PKN Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Uji Kompetensi 1.4 Halaman 46

TRIBUNWOW.COM - Simak pembahasan kunci jawaban PKN Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka uji kompetensi 1.4 halaman 46.

Soal ini terdapat pada buku PKN untuk SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka, Bab 1: Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.

Buku PKN Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka tersebut merupakan karya dari Rochimudin, Muhamad Hari Purnomo Hadi, dan Ahmad Asroni.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Uji Kompetensi 1.1 halaman 11 dan 1.2 halaman 30

Kunci jawaban soal PKN Kelas 10 SMA uji kompetensi 1.4 halaman 46 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.

Orientasinya dari pembelajaran PKN Kelas 10 SMA Bab 1: Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa ialah siswa dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga fungsi Pancasila sebagai pemersatu bangsa terwujud.

Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Uji Kompetensi 1.3 Halaman 39

Soal PKN Kelas 10 SMA uji kompetensi 1.4

Baca juga: Pembahasan Kunci Jawaban IPA Halaman 199 Kelas 10 SMA Bab 8, Ayo Cek Pemahaman: Suhu Udara Rata-rata

Kunci jawaban PKN kelas 10 SMA uji kompetensi 1.4

1) Penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa antara lain dapat dilakukan dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam setiap silanya.

2) Berikut ini contoh jika Pancasila sudah terimplementasi dalam konteks kehidupan berbangsa.

a) Sila 1: saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

b) Sila 2: tidak melakukan diskriminasi, perundungan (bullying), ujaran kebencian (hate speech), dan kekerasan kepada orang lain.

c) Sila 3: tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa, seperti menghina agama, ras, suku, dan budaya lain.

d) Sila 4: tidak melakukan paksaan kepada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan atau lakukan.

e) Sila 5: meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dapat membantu sesama, seperti gotong royong, bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain-lain.

Berikut ini tantangan dalam penerapan Pancasila.
- Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai dan ideologi Pancasila.
- Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia.
- Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan nilainilai Pancasila.

3) Sudah/belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila tergantung apakah masyarakat sekitar peserta didik telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam setiap silanya.

a) Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam konteks kehidupan berbangsa, sila pertama ini merefleksikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga mereka dapat melaksanakan ajaran-ajaran agamanya secara nyaman  dan saksama tanpa mengalami gangguan.

b) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua ini memberikan pengertian bahwa setiap bangsa Indonesia dijunjung tinggi, diakui, dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sebagai warga negara, setiap manusia Indonesia memiliki derajat yang sama, hak dan kewajiban yang sama, sehingga segala tindakan yang melanggar kemanusiaan, seperti perundungan (bullying), diskriminasi, dan kekerasan terhadap sesama tidak dapat dibenarkan. Sila ini secara eksplisit juga menyebut kata “adil dan beradab” yang berarti bahwa perlakuan terhadap sesama manusia harus adil dan sesuai dengan moral-etika yang berlaku.

c) Persatuan Indonesia

Sila ketiga ini memberikan syarat mutlak kepada setiap bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan. Persatuan di sini bukan bermakna penyeragaman dari keragaman yang ada. Melalui sila ini, setiap warga negara Indonesia harus mengutamakan persatuan dan bersama-sama memajukan negara.

d) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Dalam konteks berbangsa, sila ini menegaskan bahwa segala keputusan di lingkungan masyarakat harus dilakukan dengan penuh hikmat kebijaksanaan melalui mekanisme musyawarah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatan/program masyarakat dilakukan dengan mengedepankan musyawarah-mufakat. Prinsip musyawarah ini menyadarkan kita bahwa setiap bangsa Indonesia memiliki hak, kedudukan, dan kewajiban yang setara sehingga tidak boleh ada seseorang atau satu kelompok yang merasa paling otoritatif dan merasa paling benar.

e) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan adalah nilai universal yang harus dipraktikkan oleh setiap bangsa Indonesia. Keadilan di sini tidak hanya terkait dengan keadilan hukum. Dalam konteks kehidupan berbangsa, keadilan di sini dapat bermakna bahwa setiap bangsa Indonesia berada dalam posisi yang setara, baik terkait dengan harkat, martabat, hak, dan kewajibannya. Oleh karena itu, merendahkan orang lain karena status sosial, jenis kelamin, agama, dan budaya adalah bentuk dari ketidakadilan. 

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Magang TribunWow/Muhammad Fadhilah Ilham Ar Rafi)