Kisah Andhika Bangun Brand Loosewood, Sulap Limbah Kayu Papan Skateboard hingga Tembus Pasar Eropa
Andhika Praditya, pemilik brand lokal bernama Loosewood asal Solo Jawa Tengah menceritakan kisah dan perjuangannya saat menggeluti usahanya.
Penulis: Vintoko
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Senyum Andhika Praditya (31) mengembang tatkala disambangi seorang pengunjung di kiosnya yang berada di Lantai 2 Pasar Elpabes, Banjarsari, Solo.
Dengan ramah, Andhika Praditya langsung mempersilakan sang pengunjung duduk di bangku kayu yang sudah disiapkannya.
Tampak pengunjung itu berdecak kagum dengan sejumlah kerangka kacamata terbuat dari kayu dan papan skateboard yang terjajar rapi di dinding kios.
Sejumlah alat dan mesin untuk pengolahan kayu juga terlihat menghiasi kios berukuran 4x5 meter itu.
Saat berbincang, ternyata Andhika Praditya merupakan perajin kayu sekaligus founder brand lokal bernama Loosewood.
"Loosewood merupakan gabungan dua nama yaitu Loose dan Wood. Loose itu sebuah kebebasan dan Wood itu kayu, jadi mempunyai filosofi kita bebas mengekspresikan sebuah produk atau apapun itu yang berasal dari kayu," ujar Andhika pada TribunWow.com, Kamis (27/6/2024).
Kayu yang diolah Andhika untuk menjadi sebuah kerajinan juga tak sembarangan.
Andhika menggunakan limbah kayu bekas papan luncur atau skateboard kemudian disulap menjadi produk aksesori fesyen unik seperti kacamata, jam tangan, tas, kalung, cincin dan anting-anting.
Kayu papan skateboard, kata Andhika, biasanya menggunakan jenis kayu maple.
"Keunggulannya lebih lentur dan kuat," ucapnya.
Untuk harga, produk Loosewood dibanderol mulai dari Rp 100 ribuan hingga Rp 800 ribuan.
"Paling mahal lebih ke kacamata, karena untuk pembuatan kacamata itu lebih lama dan membutuhkan tingkat kepresisiannya yang lebih tinggi," jelas pria kelahiran 19 Mei 1993 tersebut.

Awal Mula Loosewood
Andhika lantas mengungkap ide awal menggeluti aksesori fesyen berbahan limbah kayu bekas papan skateboard.
Hal ini bermula saat Andhika menjalani hobinya bermain skateboard sejak 2009.
Saat itu, Andhika melihat banyak papan skateboard yang sudah rusak dan dibuang begitu saja.
"Dari situ saya mencoba untuk mengolah sisa limbah kayu papan skateboard menjadi barang yang bermanfaat, seperti kerajinan," terang pria lulusan jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut.
Tepatnya pada 2015, Andhika mulai melakukan riset untuk mengolah limbah kayu bekas papan skateboard.
"Saya mencoba untuk mendesain produk dengan keunikan dari keaslian papan skateboard menjadi sesuatu produk yang baru," beber dia.
Berbekal kemampuannya di bangku kuliah dan alat sederhana, Andhika akhirnya berhasil menghasilkan karyanya dari kayu bekas papan skateboard, berupa cincin dan anting-anting.
Setelah itu, Andhika juga sukses merambah ke produk lain seperti jam tangan dan kacamata.
Ia kemudian mulai memasarkan produknya tersebut di tahun 2018.
"Sampai saat ini ternyata banyak peminatnya untuk produk aksesoris fesyen kayu yang berasal dari limbah papan skateboard. Karena masih menjadi sesuatu yang baru, beda dengan menggunakan kayu pada umumnya. Menjadi ide baru untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk fesyen," kata dia.
Andhika mengaku membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Loosewood miliknya dari nol.
"Modal awal sebenarnya adalah niat. Karena belum ada modal sama sekali, jadi lebih mencoba mengolah ini menggunakan alat dan pengetahuan yang seadanya," ucapnya.
Untuk bahan, Andhika menjelaskan dirinya mendapatkan skateboard bekas atau yang patah dari para anggota komunitas skateboard di Solo dan kota-kota lain.
Ia biasa membeli papan skateboard yang telah rusak dan tidak layak pakai atau mendapatkan secara cuma-cuma.
Andhika mengaku tak pernah kesulitan saat mencari bahan papan skateboard bekas atau patah untuk memenuhi permintaan para pemesan produk Loosewood.

Tembus Pasar Eropa
Berkat kegigihan dan keuletannya dalam kerajinan limbah kayu bekas papan skateboard, usaha Andhika kini semakin berkembang pesat.
Produk Loosewood, kata Andhika, sudah menembus pasar Eropa, seperti di Inggris dan Belanda.
Tak hanya itu, jam tangan hingga kacamata berbahan skateboard bekas buatan Andhika juga sering diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Menurutnya, produk lokal memiliki kualitas yang apik dan mampu bersaing di pasar internasional.
"Kualitas dan desain produk lokal sekarang meningkat dan siap bersaing di pasar luar," ujarnya percaya diri.
Sementara di pasar dalam negeri, produk Loosewood juga sering dikirim ke beberapa kota besar hingga daerah di Indonesia.
Mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Aceh hingga Jayapura.
Produk Loosewood juga sudah menjadi langganan beberapa pejabat hingga artis.
Satu di antaranya adalah Wali Kota Solo sekaligus Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tampak mengenakan produk jam tangan buatan Loosewood saat debat cawapres pada 22 Desember 2023 silam.
Andhika berharap agar semakin banyak pejabat hingga tokoh penting yang menggunakan produk lokal buatan anak bangsa.
"Semoga menjadi contoh untuk pejabat-pejabat yang lain agar bisa mengapresiasi produk-produk lokal, menggunakan produk-produk buatan Indonesia, biar produk lokal bisa naik kelas," harap dia.

Jerih payah Andhika akhirnya terbayar dengan omset yang didapatnya selama menjual produk Loosewood.
Terbesar, Andhika bisa meraup omset hingga mencapai Rp 60 juta dalam satu bulan.
Meski demikian, Andhika tak ingin berpuas diri dengan terus berusaha mengembangkan produknya dan tetap berinovasi.
Bangkit dari Pandemi Covid-19
Pasalnya, Andhika juga sempat mengalami momen pahit saat pandemi Covid-19 menghantam para pelaku usaha, termasuk usahanya Loosewood.
Loosewood, ujar Andhika, mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
"Covid-19 kemarin sangat berdampak. Fashion saat itu industrinya benar-benar sangat mati. Tergantikan untuk kegiatan ke medis dan kesehatan, jadi untuk kebutuhan fashion itu menurun. Bisa sampai 100 persen," kenang Andhika.
Tak ingin menyerah, Andhika tetap mengerjakan banyak hal seperti melakukan riset dan terus mencari inovasi baru agar Loosewood tetap bertahan.
"Kita mempersiapkan inovasi baru sama riset produk. Cuma untuk penjualan, kita harus menyesuaikan pasar juga, jadi lebih memberikan harga khusus," kata dia.
Perjuangan dan semangat Andhika akhirnya berbuah manis.
Loosewood tetap bertahan hingga bisa mengikuti beberapa event lokal dan internasional.
Menurutnya, hal ini membawa angin segar bagi pelaku UMKM di Indonesia sehingga bisa kembali bangkit dari keterpurukan.
Andhika pun memanfaatkan momen tersebut untuk semakin mengenalkan produknya ke berbagai negara.
"Sebagai pengusaha harus bisa membuat inovasi produk. Setiap usaha apapun yang dikerjakan itu jangan mudah cepat menyerah," jelasnya.

Untuk memperluas pangsa pasar, Andhika juga memasarkan produk Loosewood melalui sosial media, website dan E-commerce.
Andhika menilai pemasaran sebuah produk sangat penting untuk bisa mengenalkannya pada khalayak luas.
"Sekarang semua orang menggunakan sosial media. Ketika kita punya sebuah produk, kita tinggal kita foto, upload, semua orang pasti melihat kok. Berjalannya waktu mereka pasti bisa tahu produk kita. Tinggal bagaimana cara mengemas produk itu agar bisa diterima dengan baik di masyarakat," ucap dia.
Andalkan JNE saat Pengiriman Produk
Untuk pengiriman produk Loosewood, Andhika mempercayakan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE.
"Saya sudah lama menggunakan JNE untuk mengirim produk," kata Andhika.
Menurutnya, JNE memiliki keunggulan dibandingkan jasa pengiriman barang yang lain.
Selain harga yang terjangkau, JNE juga mampu menjangkau seluruh daerah di Indonesia.
Pasalnya, Andhika kerap mengirim produknya ke daerah-daerah seperti Purwakarta, Depok, Aceh, Semarang hingga Yogyakarta.
Lokasi JNE, kata Andhika juga dekat dan mudah diakses, terutama di Solo.
Tak hanya itu, JNE juga menyediakan fitur untuk melacak lokasi paket yang dikirim dengan mudah.
"Untuk pengiriman lewat JNE lebih mudah dan lebih bisa diandalkan. Saya lebih percaya pada JNE," jelas dia.
Bahkan, Andhika juga sudah menjadi seorang member JNE Loyalty Card (JLC).
JLC merupakan program keanggotaan yang ditujukan kepada pelanggan setia JNE.
Pemegang JLC akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti kecepatan layanan, potongan harga pada saat periode promo, dan hadiah undian yang sangat menarik.
Selama menjadi member JLC, Andhika mengaku mendapat banyak sekali keuntungan.
"Saya juga udah member JNE. Harga JNE bisa bersaing dengan jasa pengiriman lainnya. Sudah pasti pakai JNE karena lebih mudah dan deket dengan kios," bebernya.

JNE Dukung UMKM
Diketahui, baru-baru ini JNE mendapatkan penghargaan sebagai "Mitra UMKM dalam bidang logistik" pada ajang UMKM Summit Awards 2024.
Ajang penghargaan ini diselenggarakan oleh Obsession Media Group (OMG) di Aston Priority TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).
Hal ini tentu merupakan bentuk kesungguhan JNE untuk menjadi mitra UMKM di bidang logistik.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik, JNE berperan penting dalam ekosistem bisnis di Indonesia.
Salah satunya melalui program "JNE Ngajak Online" yang dimulai sejak tahun 2017.
Program "JNE Ngajak Online"sudah diselenggarakan di 183 Kota Indonesia, serta melibatkan kurang lebih 40 ribu pelaku UMKM yang mengikuti program tersebut.
Tak hanya itu, program ini merupakan dukungan kepada para pelaku UMKM dalam mengembangkan peran mereka sebagai roda perekonomian dan memberikan edukasi strategi penjualan di era digital dalam meningkatkan potensi UMKM.
JNE juga telah melakukan berbagai inisiatif lain yang bertujuan untuk membantu UMKM bangkit kembali setelah badai pandemi Covid-19 seperti, pelatihan dan konsultasi bisnis, bantuan pemasaran serta program pengiriman.
JNE juga memberikan dukungan dalam hal berkelanjutan bisnis UMKM dengan menyediakan layanan pengiriman dan logistik yang berkelanjutan.
Dalam menjalankan berbagai kegiatan di perusahaan selama 33 tahun, JNE selalu mengusung semangat "Connecting Happiness" dan prinsip berbagi, memberi dan menyantuni.
Makna dari prinsip tersebut dapat memberikan manfaat bagi kehidupan banyak orang, karyawan dan masyarakat.
Hal ini diwujudkan dengan program kolaborasi yang diselenggarakan untuk masyarakat sebagai bentuk dukungan nyata di bidang sosial, olahraga, budaya sampai dengan program edukatif untuk pemberdayaan komunitas maupun para UMKM.
SVP Marketing Group Head JNE, Eri Palgunadi menegaskan ini bentuk konsistensi JNE untuk setia pada prinsip "Connecting Happiness".
"Sebagai sebuah organisasi yang berusia lebih dari 33 tahun, kami berkomitmen dalam mendukung semangat kreativitas. Serta berkontribusi secara nyata terhadap kemajuan perekonomian negara melalui sejumlah langkah bisnis bersama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelanggan, serta mitra," kata Eri Palgunadi dalam keterangan tertulisnya. (TribunWow.com/Vintoko)
#JNE
#ConnectingHappiness
#JNE33Tahun
#JNEContentCompetition2024
#GasssTerusSemangatKreativitasnya
Sumber: TribunWow.com
Prakiraan Cuaca Papua Kamis 11 September 2025: Jayapura Hujan Ringan, 1 Wilayah Berawan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Rabu 10 September 2025 di 6 Wilayah: 5 Provinsi Dilanda Hujan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca di Jawa Timur pada Hari Ini Rabu 10 September 2025: Ponorogo-Blitar Hujan Petir |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jawa Tengah Besok Rabu 10 September 2025: Jepara, Pati, Kebumen, Sragen, Salatiga |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 SD Bab 4 Peluang Halaman 124, Latihan 4.3 |
![]() |
---|