Wasit Shaun Evans Tuai Pujian, Dinilai Sangat Adil, 3 Keputusannya Untungkan Timnas U-23 Indonesia

TRIBUNWOW.COM - Di balik kemenangan dramatis Timnas U-23 Indonesia atas Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, ada sosok wasit Shaun Evans yang menuai pujian dari suporter skuad Garuda.

Di berbagai media sosial seperti Twitter (X), Instagram, TikTok, hingga Facebook, netizen ramai-ramai mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan wasit Shaun Evans yang dinilai adil dan sangt teliti dalam memimpin jalannya laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan, Jumat 26 April 2024.

"SHAUN. EVANS. ROBERT

TERIMA KASIH SUDAH JELI MELIHAT & MENGAMBIL KEPUTUSAN PENALTI KOREA HARUS DIULANG!

TERIMA KASIH SUDAH MENJADI WASIT YANG ADIL DAN BIJAK DINI HARI INI!," tulis akun X @FaktaSepakbola.

"MOTM
Wasit dr austrlia..goal Korea d bbk 1 d anulir offside,,kartu merah pemain dn pelatih nya ..penalty hubner d ulang ..
Terima kasih udh mimpin dgn adil & fair," tulis akun @codotdeni.

Baca juga: Profil Rafael Struick, Cetak 2 Gol Indah saat Timnas U23 Indonesia Vs Korsel, Langsung Banjir Pujian

Diketahui, dalam duel sengit ini, Timnas U-23 Indonesia yang bermain imbang dengan skor 2-2 di waktu normal dan extra time, berhasil meraih kemenangan dengan skor 11-10 dalam babak adu penalti yang menegangkan.

Atas kemenangan ini Timnas U-23 Indonesia berhasil lolos ke semifinal sekaligus selangkah menuju Olimpiade Paris 2024.

Kemenangan ini tak lepas dari sosok Shaun Evans, di mana wasit asal Australia itu memberikan beberapa keputusan krusial yang menguntungkan Timnas U-23 Indonesia.

Berikut tiga keputusan wasit Shaun Evans yang menguntungkan Timnas U-23 Indonesia.

1. Anulir Gol Korea Selatan di Menit Awal

Sejatinya Korea Selatan berhasil mencetak gol duluan pada menit ke-8.

Korea berhasil menjebol gawang Ernando Ari melalui sepakan first time dari luar kotak penalti yang dilepaskan Lee Kang-hee.

Namun, gol itu dianulir setelah Shaun Evans berdiskusi dengan petugas Video Assistant Refeere (VAR).

Gol dianulir karena sebelum bola disepak Lee Kang-hee, ada Pemain Timnas Korsel yang terjebak offside.

2. Kartu Merah Kepada Pemain Korea Selatan

Striker Korea Selatan, Lee You-jun dikartu merah oleh Shaun Evans pada menit ke-70.

Top skor sementara Piala Asia U-23 2024 itu harus meningglkan lapangan karena menginjak kaki Justin Hubner dengan sengaja.

Awalnya, Shaun Evans memberikan kartu kuning kepada Lee Young-jun.

Namun setelah meninjau VAR, kartu kuning tersebut dibatalkan, dan langsung memberikan kartu merah kepada pengemas tiga gol di Piala Asia U-23 2024 tersebut.

Alhasil, Korea Selatan harus bermain dengan 10 orang dari menit 70 sampai Kelar babak perpanjangan waktu 2x15 menit.

Baca juga: Media Asing Puji Setinggi Langit Rafael Struick dkk di Timnas U-23 Indonesia: Sungguh Luar Biasa

3. Ulang Penalti Justin Hubner

Keputusan inilah yang paling dramatis dan sangat menentukan kelolosan Timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Kala itu, beban Timnas U-23 Indonesia ada di pundak Justin Hubner saat maju sebagai algojo kelima Garuda Muda.

Jika tembakan Justin Hubner gagal, Korsel akan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Mengingat sebelum Hubner, kelima eksekutor Taeguk Warriors berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

Benar saja, sepakan penalti Justin Hubner berhasil ditepis kiper Korea Selatan, Baek Jong-bum. Alhasil, para Pemain Korsel sudah merayakan selebrasi kemenangan mereka.

Namun, wasit berkomunikasi dengan sang asisten dan keputusannya penalti Justin Hubner harus diulang.

Pasalnya, kaki kiper Baek Jong-bum melewati garis gawang saat menepis sepakan Justin Hubner.

Mendapat kesempatan kedua, Justin Hubner pun tak menyia-nyiakannya.

Alhasil Justin Hubner berhasil mencetak gol dan membuat kedudukan menjadi 5-5.

Sehingga drama adu penalti kembali di lanjutkan dan berakhir dengan kemenangan Timnas U-23 Indonesia dengan skor 11-10.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 3 Keputusan Wasit Shaun Evans Untungkan Timnas U23 Indonesia saat Singkirkan Korea Selatan