Breaking News:

Timnas Indonesia

Profil Coach Justin: Pengamat yang Pagari STY dari Kritik Towel soal Diaspora Timnas U-23 Indonesia

Intip profil Coach Justin, pengamat Shin Tae-yong dari kritik yang diuntarkan ke Bang Towel, soal Diaspora Timnas U-23 Indonesia.

Kanal YouTube Justinus Lhaksana
Pengamat sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana alias Coach Justin. Intip profil Coach Justin, pengamat Shin Tae-yong dari kritik yang diuntarkan ke Bang Towel, soal Diaspora Timnas U-23 Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Berikut profil pengamat sepak bola Tanah Air, yakni, Justinus Lhaksana atau yang akrab dipanggil Coach Justin yang 'memagari' pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dari kritikan Bung Towel atau Tommy Welly soal diaspora Timnas U-23 Indonesia.

Hal itu disampaikan Coach Justin saat menjadi narasumber dalam YouTube metroTV

Awalnya, Coach Justin memberikan tanggapan kepada Bung Towel yang mengkritik Shin Tae-yong.

Pembawa acara Hotman Paris awalnya menyoroti pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang berhasil lolos ke babak 8 besar Piala Asia U-23 2024.

Hotman Paris lantas mempertanyakan sosok yang berperan besar dalam keberhasilan Timnas U-23 Indonesia hingga sejauh ini.

"Siapa yang hebat pelatihnya, Shin Tae-yong atau empat naturalisasi, pemain gelandang depan, striker atau ketua PSSI? Siapa yang bisa membuat (Timnas Indonesia) sampai maju ke seperempat final Piala Asia?" tanya Hotman Paris.

Menanggapi hal itu, Coach Justin menilai semua berperan penting dalam keberhasilan Timnas U-23 Indonesia, baik itu dari PSSI, Shin Tae-yong hingga para pemain.

"Gini, kalau orang melihat orang hanya melihat produk akhir yaitu di lapangan dan menang, tapi ini kan kerja sama dari banyak pihak dari Shin Tae-yong, dari PSSI membelikan infrastruktur kesempatan untuk uji coba dan lain-lain," ujar Coach Justin.

"Sehingga semua happy, nah dari semuanya harus dikatakan bahwa produknya itu bagus tapi ini masih proses kita lihat dari mess pertama ke mess ketiga ada progres kedepan, apakah kita sudah cukup kuat untuk jadi juara tidak masih banyak PR, kalau dibilang soal," lanjut dia.

Baca juga: Profil Bung Towel: Pengamat Sepak Bola yang Trending dan Jadi Sasaran Suporter Timnas U-23 Indonesia

Lalu, Hotman Paris meminta Coach Justin menjelaskan pemain yang paling membuat Timnas U-23 Indonesia menjadi seperti sekarang ini. 

"Jelas dari luar dari 11 pemain yang main ada 6 bermain itu di Liga luar termasuk Marselino sama Arhan, empat bermain termasuk kiper bermain di Liga 1, dua itu bisa ngimbangin menurut saya yaitu Witan,Rizky Ridho," ujar Coach Justin.

"Dua lagi agak kesulitan bukan mereka bermain jelek tapi agak kesulitan, ini dari liga, jadi dari empat pemain yang ada 50 persen pemain liga itu agak kesulitan, but that's ok, karena ini team work dengan 11 pemain sekali lagi ini proses dan kalau proses diteruskan kita bisa menang lawan Korea," kata Coach Justin.

Hotman Paris lantas menanyakan sosok di balik keberhasilan Timnas U-23 Indonesia, apakah prestasi Shin Tae-yong atau pemain naturalisasi.

"Prestasi Shin Tae-yong dengan game plan sesuai dengan kapasitas pemain kita, kita jangan lupa juga bahwa walaupun mereka bermain di Eropa tapi di Eropa itu dua dan tiga," jelas Coach Justin

"Jadi bukan di klub hebat bahkan pemain muda diutnya tapi jelas-jelas pemain ini contoh paling bagus Natan Tjoe-A-On, dia itu cadangan di Heerenveen, Rafael Struick diutnya FC Den haag."

"Pemain-pemain ini disana termasuk Y, disini mereka bisa memberikan nilai tambah yang beruntung pemain Liga 1 pelan-pelan bisa mengikutin, nah sinergi ini antar pemain luar, pemain lokal, pelatih lahirlah," imbuh dia.

Baca juga: TOK! Shin Tae-yong akan Melatih Timnas Indonesia hingga 2027, Erick Thohir Sudah Beri Kesepakatan

Lalu, Hotman Paris memberikan kesempatan pada Bung Towel atau Tommy Welly untuk memberikan pandangannya.

Bung Towel menilai semua aspek berperan dalam keberhasilan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23.

"Semua aspek berperan, bahkan termasuk PSSI tadi, yang mengusahakan naturalisasi lalu melakukan pendekatan kepada klub-klub agar diijinkan bermain di Piala Asia U-23 ini," beber Bung Towel.

"Tapi jangan lupa juga bahwa Liga 1 kalau tidak diliburkan, kalau tidak ada sebuah kompromi dan dukungan dari klub Liga 1 itu gabisa muncul, karena waktu TC tanggal 1 April tanggal 30 Maret kan hari Sabtu, baru 9 yang datang, artinya ada keputusan secara organisasi juga dari ketua umum (PSSI)."

"Jadi ga ada satu pun pihak yang bisa klaim bahwa lebih menonjol dalam kontribusi terhadap kesuksesan lolos ke perempat final Piala Asia ini," ujar dia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Coach Justin secara tegas menyebut pihak yang menganggap kinerja Shin Tae-yong tak bagus bersama Timnas Indonesia adalah orang-orang yang tak mengerti sepak bola.

Hotman Paris menanyakan perihal prediksi yang akan menang nanti siapa di hari Jumat lawan Korea Selatan.

"Kalau main sebagus kemarin lawan Jordania, rame, peluangnya ada kalau main sebagus Jordania" kata Bung Towel.

Baca juga: Profil Marselino Ferdinan: Bintang Timnas U-23 Indonesia yang Bikin Media Korea Selatan Cemas

Hotman Paris menanyakan seberapa besar peluang Timnas U-23 Indonesia menang atas Korea Selatan.

"Lima puluh-lima puluh," ujar Bung Towel.

"Saya setuju, lima puluh-lima puluh," kata Coach Justin mengiyakan.

Komentar Coach Justin memang tidak secara spesifik menyebut nama tertentu, tetapi melihat dinamika ke belakang, pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel dianggap warganet merupakan salah satu orang yang tengah disindir.

Bung Towel belakang memang kerap mengkritik Shin Tae-yong, bahkan ketika Garuda Muda mengalahkan Australia 1-0 dalam matchday kedua Grup A.

Lantas siapakah sosok Coach Justin?

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Justinus Lhaksana atau biasa disapa pelatih Justin adalah mantan pelatih Tim Nasional Futsal Indonesia yang sekarang menjadi pengamat sepak bola.

Justin lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 28 Juli 1967.

Sebagai pecinta sepak bola, Justin mempunyai beberapa klub favorit, di antaranya Barcelona, Arsenal, Ajax, dan FC Utrecht.

Pemain sepak bola idola Justin adalah Lionel Messi dan Johan Cruyff.

Pada usia muda, Justin banyak berkegiatan di Belanda karena ayahnya berkebangsaan Belanda.

Selama di Belanda, dia sering menyaksikan FC Utrecht bertanding.

Selain itu, Justin juga kerap bermain sepak bola di Negeri Kincir Angin itu.

Kehidupan Pribadi dan Karier

Karier Justin tak jauh dari yang namanya sepak bola.

Pada 1999, Justin kembali ke Indonesia dari Belanda dan langsung diajak koleganya untuk mempopulerkan olahraga futsal di tanah air.

Pada tahun 2003, Justin mendirikan Adjie Massaid Futsal Club (AMFC) bersama alamarhum Adjie Massaid.

Kemudian pada 2004, Coach Justin mengikuti kurus kepelatihan futsal dari Koninklijke Nederlandse Voetbalbond atau Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB).

Justin berhasil memperoleh lisensi kepelatihan futsal dari KNVB setelah menimba ilmu selama tiga bulan.

Justin pun kemudian menjadi pelatih tim nasional futsal Indonesia pada 2004.

Selama menjadi pelatih timnas futsal Indonesia, Justin telah membawa Indonesia mengikuti Kejuaraan Futsal AFC di tahun 2005 dan 2006.

Justin juga pernah membawa Indonesia menjadi peringkat 3 di Kejuaraan Futsal AFF (2005 & 2009) dan peringkat 2 (2006 & 2008).

Justin memutuskan mundur sebagai pelatih futsal setelah digelarnya SEA Games Myanmar 2013.

Pengamat Sepak Bola

Coach Justin juga memiliki reputasi di dunia komentator atau pengamat sepak bola Indonesia.

Pada 2007, dia memulai debutnya di depan kamera TV saat menjadi komentator Liga Belanda, Eredivisie di TV One.

Ia bertahan di TV One hingga 2014, sampai Piala Dunia 2014 di Afrika Selatan.

Usai dari TV One, Justin pindah siaran ke NET TV di program ESPN FC.

Ia bertahan di program tersebut dari 2014 hingga 2018, karena ESPN FC berhenti mengudara.

Pada 2018, Justin direkrut oleh beIN SPORTS untuk siaran Premier League Inggris selama 2 tahun sampai 2020.

Pada 2020, dia sempat menjadi komentator Premier League di TVRI.

Ia hanya bertahan selama tahun di TVRI.

Selepas dari TVRI, Justin menjadi komentator di USEE TV.

Pada ajang Euro 2020, Justin juga menjadi komentator di RCTI.

Justin menjadi pengamat sepak bola di Dewan Pundit Indonesia (DPI) di kanal YouTube JEBREEETmedia TV.

Meski sudah tak menjadi pelatih, Justin masih aktif membicarakan sepak bola Indonesia maupun luar negeri.

Dia juga mempunyai akun YouTube pribadi yang merupakan wadah dirinya dalam berbicara sepak bola.

(TribunWow.com/Magang/Dyana Putri Widiyanti)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya

Tags:
Coach JustinBung TowelTommy WellyPiala Asia U-23Timnas U-23 IndonesiaShin Tae-yongHotman Paris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved