TRIBUNWOW.COM - Sebagai bahan antisipasi, khususnya saat mau bepergian untuk selalu ketahui dan perhatikan peringatan dini cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk hari ini, Senin 15 April 2024.

Menurut peringatan dini BMKG hari ini, ada beberapa wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem, baik hujan lebat, hujan petir, atau angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia: 

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Besok Senin 15 April 2024: Jakarta Cerah, Bandung Hujan di Siang dan Malam Hari

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Kep. Riau
6. Bengkulu
7. Jambi
8. Sumatera Selatan
9. Kep. Bangka Belitung
10. Lampung
11. Banten
12. Jawa Barat
13. DI Yogyakarta
14. Jawa Timur
15. Kalimantan Barat
16. Kalimantan Tengah
17. Kalimantan Timur
18. Sulawesi Utara
19. Sulawesi Tengah
20. Sulawesi Barat
21. Sulawesi Selatan
22. Sulawesi Tenggara
23. Maluku Utara
24. Maluku
25. Papua Barat
26. Papua

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

1. DKI Jakarta
2. Jawa Tengah
3. Bali
4. Nusa Tenggara Barat
5. Nusa Tenggara Timur
6. Kalimantan Selatan
7. Gorontalo

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan, sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Natuna tenggara Kep. Riau dan Samudra Pasifik utara Papua.

Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang dari Selat Malaka hingga Riau, Jambi hinga Selat Karimata, Laut Jawa hingga Selat Karimata, Kalimantan bagian tengah, Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Laut Seram, Laut Banda hingga Papua Barat, Laut Arafura hingga Laut Banda.

Serta membentuk daerah konfluensi dari Selat Karimata hingga Laut Natuna dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Lampung hingga Bengkulu, Laut Timor hingga Laut Sawu, dan Laut Maluku hingga Sulawsi Selatan.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Intrusi udara kering/dry intrusion dari BBS melintasi wilayah Australia bagian barat hingga Samudra Hindia selatan Lampung, yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. (*)