TRIBUNWOW.COM - Cek peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Sabtu 6 April 2024.

Peringatan dini BMKG besok mengatakan, sejumlah daerah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Besok Sabtu 6 April 2024: Jakarta Cerah, Manado Waspada Hujan Petir

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Bengkulu
4. Jambi
5. Sumatera Selatan
6. Kep. Bangka Belitung
7. Lampung
8. Banten
9. Jawa Barat
10. Jawa Tengah
11. Jawa Timur
12. Bali
13. Nusa Tenggara Barat
14. Nusa Tenggara Timur
15. Kalimantan Barat
16. Kalimantan Tengah
17. Kalimantan Utara
18. Kalimantan Timur
19. Kalimantan Selatan
20. Sulawesi Utara
21. Gorontalo
22. Sulawesi Tengah
23. Sulawesi Selatan
24. Sulawesi Tenggara
25. Maluku Utara
26. Maluku
27. Papua Barat
28. Papua

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

1. Sumatera Barat

2. DKI Jakarta

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Baru Terdeteksi BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem saat Mudik Lebaran, Cek Wilayahnya

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan, Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, dengan kecepatan angin 20-25 knots (37-46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1005 hPa.

Bibit tersebut bergerak ke arah selatan dengan potensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori Sedang - Tinggi.

Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari NTB, Maluku bagian selatan, dan Laut Timor hingga Samudra Hindia selatan NTT, membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) dari utara NTB hingga Samudra Hinda selatan NTT, di Laut Jawa, dan di Samudra Hindia Selatan Jawa serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di sekitar siklon tropis, dari Pulau Sumba hingga Samudra Hindia selatan NTT.

Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Maluku Utara.

Sirkulasi ini membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Sulawesi Utara, serta membntuk daerah konfluensi di Perairan utara Papua Barat dan Teluk Cendrawasih.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Barat, dari Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, dari Laut Natuna hingga Laut Jawa, dari Smaudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Tengah, di Laut Jawa, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Tenggara, di Papua, dan di Laut Arafura.

Daerah konfluensi lain terpantau memanjang dari Samudra Hinda barat Aceh hingga Perairan utara NTB dan di Laut Jawa.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut. (*)