Breaking News:

Liga 1

Profil Persija Jakarta: Tim Besar yang Diembargo Transfer oleh FIFA, Ternyata Ini Akar Masalahnya

Persija Jakarta mendapat sanksi dari FIFA buntut bursa transfer di awal musim membuat Macan Kemayoran dilarang mendatangkan pemain anyar.

Instagram @persija
Skuad Persija Jakarta di gelaran Liga 1 2023/2024. Persija Jakarta mendapat sanksi dari FIFA buntut bursa transfer di awal musim membuat Macan Kemayoran dilarang mendatangkan pemain anyar. 

TRIBUNWOW.COM - Mengenal profil Persija Jakarta, klub kasta tertinggi Liga 1 Indonesia yang saat ini mendapatkan sanksi dari FIFA, Macan Kemayoran dilarang mendatangkan pemain hingga tiga periode transfer.

Diketahui, Persija Jakarta mendapatkan sansi berat dari induk sepak bola dunia FIFA.

Tak hanya Persija Jakarta, ada empat klub lainnya yang juga mendapat sanksi dari FIFA, yakni Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC, Persikab Kabupaten Bandung dan Persiwa Wamena.

Hukuman sudah diberlakukan FIFA untuk Persija Jakarta dan Persiraja Banda Aceh sejak 26 Januari 2024 lalu.

Sedangkan Sada Sumut FC serta Persikab Kabupaten Bandung baru diberlakukan 6 Februari 2024.

Terlama ada Persiwa Wamena yang sudah dijatuhi sanksi sejak 2022 silam.

Kelima klub tersebut mendapatkan sanksi dilarang mendatangkan pemain hingga tiga periode transfer, termasuk juga mendatangkan pemain skala nasional maupun internasional.

Artinya, keempat klub termasuk Persija Jakarta tak bisa melakukan pembelian pemain sejak bursa transfer awal musim 2024/2025, pertengahan musim 2024/2025, hingga awal musim 2025/2026.

Dari permasalahan ketiga klub tersebut yang terjadi karena tim belum menyelesaikan kewajiban saat mendatangkan pemain baru di awal musim ini.

Empat tim di Indonesia, Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC dan Persikab Kabupaten Bandung kena hukuman larangan transfer selama tiga periode.
Empat tim di Indonesia, Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC dan Persikab Kabupaten Bandung kena hukuman larangan transfer selama tiga periode. (knowledge.fifa.com)

Baca juga: Transfer Persija Jakarta Mati Suri 3 Periode, Muluskan Hasrat Persib Goda Bintang Macan Kemayoran?

Direktur Utama Persija Jakarta Ambono Januarianto mengungkapkan akar utama timnya terkena sanksi dari FIFA.

"Ancaman sanksi itu muncul kerena adanya kewajiban Persija yang belum diselesaikan saat mendatangkan pemain baru di awal musim ini," ujar Ambono Januarianto seperti dikutip dari akun Instagram @persija, Rabu (3/4/2024).

Jadi, Persija Jakarta akan berkoordinasi dengan klub asal pemain tersebut

"Kami akan menyelesaikan kewajiban dengan klub terkait dalam waktu dekat sebelum bursa transfer baru dibuka."

Hal tersebut dilakukan agar sanksi yang diberikan FIFA bisa cepat dicabut.

“Kami akan menyelesaikan kewajiban dengan klub terkait dalam waktu dekat sebelum bursa transfer baru dibuka,” tegas Ambono Januarianto.

Ambono Januarianto berharap bahwa larangan mendatangkan pemain baru tersebut dicabut setelah kesepakatan dan seluruh persyaratan telah di selesaikan.

Jika menilik dari pesan tersirat Persija Jakarta, artinya Macan Kemayoran memiliki masalah pada bursa transfer diawal musim.

Baca juga: FIFA Resmi Jatuhkan Hukuman Larangan Aktivitas Transfer 4 Tim Liga Indonesia, Ada Persija Jakarta

Lantas seperti apakah profil dari Persija Jakarta?

Profil Klub Persija Jakarta

Dikutip dari laman resmi klub, Persija Jakarta awalnya dikenal dengan nama Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ).

VIJ didirikan oleh Soeri dan Alie pada 28 November 1928.

erdirinya VIJ saat itu juga sebagai wadah berkumpulnya klub-klub sepak bola nasionalis di Batavia pada masa itu.

Nama VIJ berubah menjadi Persija Jakarta pada tahun 1950 dengan Jusuf Jahja sebagai ketua.

Pda era 1950-an, Persija Jakarta banyak diisi pemain nasional seperti Tan Liong Houw, Chris Ong, Thio Him Tjiang, Van der Vin, sampai Van der Berg.

Persija Jakarta juga menjadi satu di antara klub pencetus berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930.

Berawal dari cita-cita yang sama dengan bond dari daerah lain, Persija mengusung semangat persatuan yang tertanam dalam kelahiran PSSI.

Memiliki julukan Macan Kemayoran, Persija merupakan tim sepak bola di Indonesia dengan latar belakang sejarah panjang sekaligus menjadi klub tersukses pada kompetisi PSSI dengan koleksi 11 gelar juara.

Baca juga: Manajemen Persija Pasang Badan soal Banned FIFA, Jakmania Beri Komentar Menohok & Desak Perombakan

Diawali dari masa kompetisi sebelum kemerdekaan, Persija yang masih bernama VIJ meraih gelar juara pada 1931, 1933, 1934, dan 1938.

Memasuki masa Perserikatan, Persija meraih juara pada 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1979. Sedangkan di era profesional, Persija meraih dua kali juara, yakni pada 2001 dan 2018.

Sementara di ajang turnamen, tim yang identik dengan warna merah-putih itu juga meraih sejumlah gelar, yakni Runner Up Copa Indonesia 2005, peringkat 3 Copa Indonesia 2006, peringkat 3 Copa Indonesia 2007 dam Runner Up Piala Indonesia 2018-2019.

Persija juga mencatatkan satu gelar Piala Presiden yakni 2018.

Gelar yang ditoreh Persija tidak hanya di level nasional, pada kompetisi internasional tim kebanggaan ibu kota juga meraih sejumlah piala.

Di antaranya juara Piala Quoch Khan di Vietnam pada 1973, juara Piala Sultan Brunei Darussalam 2000, juara Brunei Invitation Cup 2000 dan 2001 serta Boost SportFix Super Cup Malaysia 2018.

Selain deretan sejarah yang membuat Persija menjadi klub dengan piala terbanyak di Indonesia, dari sisi penonton, Persija juga kerap mencetak rekor.

Sebanyak 413.152 menyaksikan pertandingan Persija secara langsung di stadion.

Jumlah tersebut menjadi paling banyak di Indonesia dan Asia Tenggara.

Persija juga memecahkan rekor jumlah penonton saat berlaga di AFC Cup.

Saat pertandingan melawan Johor Darul Ta'zim 2018 lalu, sebanyak 60.157 orang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Jumlah tersebut mematahkan rekor penonton AFC Cup sebelumnya yang dipegang Al Ittihad vs Qadsia FC di Final Piala AFC 2010.

Dengan sejarah panjang, membuat Persija terus melahirkan dan dihuni pemain-pemain terbaik untuk Indonesia.

Mulai dari Tan Liong Houw, Sinyo Aliandoe, Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris hingga generasi Bambang Pamungkas serta Ismed Sofyan.

(TribunWow.com/Magang/Dyana Putri Widiyanti)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Baca Berita Lainnya di Google News

Tags:
Liga 1Persija JakartaFIFAAmbono Janurianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved