Puasa Ramadhan 2024
Bacaan Niat Itikaf hingga Tata Cara Sholat Malam Lailatul Qadar saat Bulan Ramadhan
Dua di antara ibadah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan Lailatul Qadar adalah itikaf dan sholat malam, simak penjelasannya.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - 10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan har-hari yang istimewa, apalagi di malam ganjil.
Pada malam ganjil ini, umat Muslim berlomba-lomba memperbanyak ibadah agar mendapatkan Lailatul Qadar yang pahalanya lebih baik dari 1.000 bulan.
Dua di antara ibadah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan Lailatul Qadar adalah itikaf dan sholat malam.
Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar Bahasa Arab, Latin, dan Artinya, Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Itikaf
Itikaf pada bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.
Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.
Konon Rasulullah selalu melakukan Itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.
Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan i’tikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah Itikaf.
Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.
-
Syarat dan Rukun Itikaf
Sebelum melakukan Itikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
Pertama, niat, dalam Itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.
نويت الاعتكاف لله تعالي
“Nawaitul I’tikaf Lillahi Ta’ala”
Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf.
Sebagaimana firman Allah SWT “…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beritikaf dalam masjid.” (QS Al-Baqarah: 187).
Orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.
Sunnahan itikaf terdapat dalam beberapa hadis, di antaranya:
Pertama, Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah SAW itikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.”
(HR Bukhari).
Kedua, ‘Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf sesudah tanggal dua puluh Ramadan hingga beliau meninggal dunia.
(HR Bukhari dan Muslim).
Ketiga, Ubay bin Ka’ab dan Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, hinggal Allah menjemputnya (wafat).
(HR. Bukhari Muslim).
Maksud dari beberapa hadis di atas bahwa tiap bulan Ramadan akan berakhir, terutama sepuluh hari menjelang Ramadan berakhir, Rasulullah SAW selalu itikaf di masjid.
I’tikaf ini hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadan, boleh dilakukan pada bulan apa saja, yang penting orang yang melakukannya memahami apa itu itikaf.
Baca juga: Tanda-tanda Alam Datangnya Malam Lailatul Qadar saat Bulan Puasa Ramadhan 2024, Kapan Waktunya?
-
Bolehkan Perempuan Itikaf di Masjid?
Itikaf sangatlah dianjurkan dilakukan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, karena dimaksudkan untuk mencari malam lailatul qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Hal ini pun telah diajarkan oleh Nabi Saw. sebagaimana yang pernah disampaikan oleh istrinya, Aisyah ra:
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله عز وجلّ ، ثمّ اعتكف أوزاجه من بعده متفق عليه.
“Bahwasannya Nabi saw. selalu beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan sampai Allah memanggilnya, kemudian istri-istrinya meneruskan i’tikafnya setelah itu.” Muttafaqun ‘alaih.
Di dalam hadis tersebut, juga mengindikasikan dibolehkannya bagi perempuan untuk beriktikaf.
Karena digambarkan bahwa para istri Nabi Saw. melakukan itikaf sepeninggal Nabi Saw.
Namun, di dalam kitab Ibanatul Ahkam syarh Bulughil Maram karya Sulaiman An Nuri dan Alawi Abbas al Maliki disebutkan bahwa dibolehkannya i’tikaf bagi perempuan di dalam masjid dengan syarat telah mendapatkan izin dari suami dan jika terhindar dari fitnah.
Di dalam Shahih al Bukhari pun terdapat bab iktikafnya para perempuan.
Di dalam bab tersebut beliau mengemukakan hadis riwayat Aisyah ra, sebagaimana berikut:
كان النبي صلى الله يعتكف في العشر الأواخر من رمضان، فكنت أضرب له خباء فيصلي الصبح ثم يدخله، فاستأذنت حفصة عائشة أن تضرب خباء، فأذنت لها فضربت خباء فلما رأته زينب بنت جحش ضربت خباء آخر، فلما أصبح النبي صلى الله عليه وسلم رأى الأخبية فقال: ماهذا؟ فأخبر، فقال النبي صلى الله عليه وسلم ألبر ترون بهن؟ فترك الاعتكاف ذلك الشهر، ثم اعتكف عشرا من شوال.
“Nabi Saw. biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. Aku mendirikan tenda untuk beliau. Kemudian beliau melaksanakan shalat Shubuh dan memasuki tenda tersebut. Hafshah meminta izin pada Aisyah untuk mendirikan tenda, Aisyah pun mengizinkannya. Ketika Zainab binti Jahsy melihatnya, ia pun mendirikan tenda lain.
Ketika di subuh hari lagi Nabi saw, melihat banyak tenda, lantas diberitahukan dan beliau bersabda: “Apakah kebaikan yang kalian inginkan dari ini?” Beliaupun meninggalkan i’tikaf pada bulan ini dan beliau mengganti dengan i’tikaf pada sepuluh hari dari bulan Syawal.”
Ibnu Mundzir dan ulama’ lainnya sebagaimana yang telah dikutip oleh imam Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari ketika mensyarahi hadis tersebut mengatakan bahwa perempuan tidak boleh i’tikaf sampai meminta izin kepada suaminya.
Jika perempuan tersebut beri’tikaf tanpa meminta izin, maka suaminya boleh menyuruhnya keluar dari i’tikaf.
Sholat Malam Lailatul Qadar
Salat malam Lailatul Qadar dilaksanakan sedikitnya 2 rakaat, 1 kali salam.
Namun, bisa juga dilakukan sebanyak 4 rakaat, 1 kali salam dan tanpa tasyahud awal.
Pelaksanaan salat malam Lailatul Qadar ini maksimal sampai 12 rakaat.
Dilansir kitab Durratun Nashihin, berikut niat dan tata cara salat malam Lailatul Qadar:
1. Membaca Niat
Salat 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Rak’ataini Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Salat 4 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr empat rakaat karena Allah Ta’ala”.
2. Takbiratul Ikhram
Salat Lailatul Qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikhram, dengan membaca kalimat takbir: Allahu Akbar.
3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
Membaca Al-Fatihah pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.
Kemudian membaca surat At-takasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.
4. Tidak ada tahiyat awal
Salat malam lailatul qadar ini memang agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib, yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat.
Pada salat lailatul qadar, jika telah sampai pada rakaat kedua, maka tidak perlu duduk tahiyat awal.
Melainkan, langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.
5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat
Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.
Setelah membaca doa tahiyat akhir, dilanjutkan melakukan salam.
Berikut ini lafal istighfar setelah salam:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi.
Artinya: Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya.
Dalam kitab Durratun Nashihin, bagi orang yang mengamalkan shalat sunah dua rakaat lailatul qadar, Allah akan mengampuninya dan mengampuni kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa itu Itikaf ? Berikut ini Pengertian, Syarat, dan Bacaan Niat Itikaf yang Harus Kamu Ketahui, dan Doa Malam Lailatul Qadar yang Dianjurkan saat 10 Malam Terakhir Ramadhan
Sumber: Tribunnews.com
Inilah Batasan Waktu Sahur saat Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa |
![]() |
---|
Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Dilengkapi Waktu yang Tepat Membayarnya |
![]() |
---|
Niat Zakat Fitrah Diri Sendiri, Istri, Anak dan Seluruh Keluarga, Dilengkapi Batas Akhir Membayarnya |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Bandung Puasa Ramadhan 2024 Hari Ini, Dilengkapi Resep Kwetiau Kuah untuk Sahur |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Magelang Puasa Ramadhan Hari Ini Selasa 9 April 2024, Dilengkapi Jadwal Sholat |
![]() |
---|