Breaking News:

Timnas Indonesia

Kelebihan di Luar Dugaan Timnas Indonesia Naturalisasi Daijiro Chirino: Asnawi & Pilar PSIS Terancam

Kelebihan di luar dugaan Timnas Indonesia naturalisasi Daijiro Chirino, Asnawi Mangkualam dan pilar PSIS Semarang terancam.

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
Instagram @daijirocf
Sosok Daijiro Chirino (kiri) saat melakukan duel ketika membela CD Castellon di Liga 3 Spanyol. 

TRIBUNWOW.COM - Kelebihan di luar dugaan Timnas Indonesia naturalisasi Daijiro Chirino, Asnawi Mangkualam dan pilar PSIS Semarang terancam.

Dilansir TribunWow.com, nama Daijiro Chirino mencuat sebagai satu di antara opsi yang bisa dipertimbangkan Shin Tae-yong untuk lini belakang Timnas Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Daijiro Chirino lahir di Belanda namun memiliki darah Indonesia dari sang ibu.

Kakek dan nenek atau orang tua ibu Daijiro Chirino berasal dari Maluku.

Baca juga: Profit di Luar Dugaan Timnas Indonesia Naturalisasi Ethan Kohler: Bintang Persib Bandung Terancam

Kakek Daijiro berasal dari Saparua, sementara neneknya lahir di Ihamau.

Selain memiliki darah Indonesia, Daijiro Chirino memiliki darah Curacao dari ayahnya.

Sehingga, kans untuk membela antara Belanda, Indonesia dan Curacao masih terbuka lebar.

Terkini, Daijiro Chirino bermain untuk klub kasta ketiga Liga Spanyol, CD Castellon.

Jika Timnas Indonesia berhasil menaturalisasi Daijiro Chirino, maka, setidaknya ada lima kelebihan di luar dugaan yang bisa didapatkan.

Di mana satu di antaranya kans membuat kapten Timnas Indonesia dan bintang PSIS Semarang, Asnawi Mangkualam serta Wahyu Prasetyo posisinya terancam.

Bahkan, untuk Wahyu Prasetyo potensinya tersingkir dari kedalaman skuad Timnas Indonesia terbuka lebar.

Lantas, apa saja enam kelebihan di luar dugaan yang didapatkan Timnas Indonesia jika berhasil menaturalisasi Daijiro Chirino?

1. Lihai One on One

Postur 1,85 dan tubuh besar kekarnya memudahkan Daijiro Chirino dalam melakukan duel one on one.

Daijiro Chirio dikenal tenang dan tak terburu-buru dalam mengambil keputusan ketika one on one.

Pemain kelahiran Zwolle, Belanda itu juga diketahui lihai dalam melakukan pembacaan setiap pergerakan lawan baik dengan atau tanpa bola.

Selain itu, postur tinggi besarnya juga memudahkan Daijiro Chirino dalam melakukan body crash atau cukup dengan menutup pergerakannya saja.

2. Pandai Overlaping

Kelebihan kedua berkaitan dengan kecekatannya dalam melakukan overlaping.

Hal itu dapat dibuktikan dengan statistiknya yang selalu catatkan gol maupun assist di setiap tim yang dibela.

Satu di antara tim yang pernah merasakan overlaping Daijiro Chirino adalah Real Madrid Castilla.

Daijiro Chirino yang menusuk ke dalam kotak penalti mampu mengontrol bola hasil umpan terobosan rekannya dengan baik di menit ke-24.

Tanpa pikir panjang, bola keras dilesatkan dan sukses merobek gawang Real Madrid Castilla untuk kemenangan CD Castellon dengan skor 4-1.

Selain itu, postur tinggi hampir 1,85 meter itu kerap ia manfaatkan untuk overlap untuk bisa mendapatkan bola crossing baik dari bola mati maupun open play.

3. Reading the Ball Mempuni

Ketiga terkait dengan insting Daijiro Chirino sebagai bek tengah yang teruji.

Bek yang juga berdarah Curacao itu dikenal memiliki reading the ball mempuni.

Daijiro Chirino lihai dalam membaca arah pergerakan maupun tanpa bola yang dilakukan oleh lawan.

Badan tinggi menjulang memudahkannya dalam melakukan pressure dan menutup ruang gerak lawan.

Ia juga lihai dalam melakukan pembacaan bola-bola udara melalui crossing maupun skema bola mati.

Atau bola umpan terukur baik terobosan maupun long ball.

Baca juga: Sistem Kebut Semalam, Nathan Tjoe A On Resmi Gabung Timnas Indonesia, 2 Bintang Persib Tumbalnya?

Baca juga: Keuntungan Timnas Indonesia Naturalisasi Calvin Verdonk: STY Terpikat, Pilar Persib-Persija Terancam

4. Proyeksi Jangka Panjang

Keempat terkait dengan sosok Daijiro Chirino yang bisa diproyeksikan jangka panjang oleh Timnas Indonesia.

Seperti diketahui, Daijiro Chirino lahir pada 24 Januari 2002.

Saat ini, pemain kelahiran Zwolle Belanda itu tepat berusia 22 tahun.

Dengan usianya yang masih 22 tahun, lini belakang Timnas Indonesia akan lebih kokoh karena secara fisik tentu akan berbeda dengan usia pemain di atas 30 tahun.

5. Kenyang Didikan di Liga Belanda dan Spanyol

Kelima berkaitan dengan rekam jejak karier Daijiro Chirino yang diketahui kenyang didikan di Liga Belanda dan Spanyol.

Tercatat, Daijiro Chirino meniti kariernya bersama ASC Waterwijk sebelum tahun 2014.

Hingga pada akhirnya berhasil menimba ilmu di PEC Junior tahun 2014 sampai dengan 2017.

Kariernya terus menanjak bersama PEC Zwolle dari U-17 sampai dengan U-21.

Hingga pada akhirnya sukses promosi ke PEC Zwolle di Liga Utama Belanda dan bermain selama dua musim sejak 2021 sampai dengan 2023.

Terkini, ia berhasil merambah kariernya ke Liga Spanyol bersama klub Liga 3, Castellon.

Kelebihan ini yang tentu bisa menjadi privilege dalam menembus skuad Timnas Indonesia di posisi bek tengah.

Tak menutup kemungkinan, jika Daijiro Chirino berhasil dinaturalisasi, posisi Wahyu Prasetyo bakal tergeser dan terdepak dari kedalaman skuad Garuda.

Mengingat, para pesaing lainnya di pos bek tengah Timnas Indonesia memiliki pengalaman Eropa seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Justin Hubner.

Selain itu masih ada juga pemain kesayangan Shin Tae-yong milik Persija Jakarta, Rizky Ridho.

Bek Persib Bandung, Alberto Rodriguez berduel dengan bek PSIS Semarang, Wahyu Prasetyo dalam lanjutan Liga 1 2023 pekan ke-26 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (27/2/2024).
Bek Persib Bandung, Alberto Rodriguez berduel dengan bek PSIS Semarang, Wahyu Prasetyo dalam lanjutan Liga 1 2023 pekan ke-26 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (27/2/2024). (Instagram/persib)

Baca juga: 4 Modal Besar Timnas Indonesia Libas Vietnam: Shin Tae-yong Beri Mimpi Buruk Philippe Troussier?

6. Multifungsi

Keenam tak lain adalah kelihaiannya dalam memainkan tiga posisi berbeda.

Ketiga posisi yang lihai dimainkan oleh Daijiro Chirino di antaranya adalah bek tengah, gelandang kanan dan juga bek kanan.

Posisi utamanya tentu adalah bek tengah.

Namun, rekam pengalamnnya di posisi gelandang kanan juga sangat menjanjikan.

Kelebihan inilah yang juga berpotensi menganggu tempat yang selama ini diisi oleh kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.

Gelandang kanan maupun bek kanan merupakan dua posisi yang selama ini kerap dimainkannya bersama Shayne Pattynama.

Berikut ini statistiknya:

1. Bek Tengah: 26 pertandingan, 1 gol dan 1 asssit

2. Gelandang Kanan: 21 pertandingan dan 3 assist

3. Bek Kanan: 6 pertandingan.

Profil Daijiro Chirino

Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut profil Daijiro Chirino:

Nama Lengkap        : Daijiro Florencio Chirino

Tempat Kelahiran   : Zwolle, Belanda

Tanggal Lahir           : 24 Januari 2002

Usia                            : 22 tahun

Tinggi                         : 1,85 m

Kewarganegaraan   :  Belanda

Posisi                         : Bek Tengah/Centre Back

Kaki dominan           : Kanan/Right

Klub Saat Ini             : CD Castellon

Kontrak Berakhir       : 30 Juni 2026

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya

Tags:
Timnas IndonesiaDaijiro ChirinoPSIS SemarangPSSI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved