Timnas Indonesia
Keuntungan Timnas Indonesia Naturalisasi Daijiro Chirino: Bintang Persija Jakarta Auto Kalah Pamor
Keuntungan Timnas Indonesia naturalisasi Daijiro Chirino, bintang Persija Jakarta auto kalah pamor, berikut sebabnya.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Keuntungan Timnas Indonesia naturalisasi Daijiro Chirino, bintang Persija Jakarta auto kalah pamor, berikut sebabnya.
Dilansir TribunWow.com, muncul lagi satu pemain Belanda berdarah Indonesia yang bisa dijadikan opsi naturalisasi untuk lini belakang Timnas Indonesia.
Pemain yang dimaksud tak lain adalah bek milik CD Castellon, Daijiro Chirino.
Baca juga: Banting Setir dari EPL ke Cerezo Osaka, Bintang Timnas Indonesia Kena Sorotan Tajam Media Vietnam
Lantas, darimana darah Indonesia Daijiro Chirino berasal?
Seperti diketahui, Daijiro Chirino lahir di Belanda.
Meski lahir di Belanda, Daijiro Chirino memiliki darah Indonesia dari sang ibu.
Kakek dan nenek Daijiro Chirino juga berasal dari Maluku.
Kakeknya berasal dari Saparua dan neneknya lahir di Ihamau.
Selain memiliki darah Indonesia, Daijiro Chirino juga berdarah Curacao yang berasal dari ayahnya.
Pemain yang memiliki market value Rp 5,21 Miliar itu juga diketahui memiliki saudara yang tinggal di Jakarta, Ambon, Saparua dan Ihamahu.
Terakhir kali ia mengunjungi Indonesia pada tahun 2018 silam.
Untuk karier terkini, Daijiro Chirino diketahui bermain untuk klub Liga 3 Spanyol, CD Castellon.
Apabila Timnas Indonesia berhasil menaturalisasinya, maka, setidaknya ada lima keuntungan yang bisa dirasakan.
Di mana, satu di antaranya membuat bek bintang Persija Jakarta, Rizky Ridho kalah pamor.
Berikut ulasannya:
1. Reading the Ball Mempuni
Pertama terkait dengan insting Daijiro Chirino sebagai bek tengah yang teruji.
Bek yang juga berdarah Curacao itu dikenal memiliki reading the ball mempuni.
Daijiro Chirino lihai dalam membaca arah pergerakan maupun tanpa bola yang dilakukan oleh lawan.
Badan tinggi menjulang memudahkannya dalam melakukan pressure dan menutup ruang gerak lawan.
Ia juga lihai dalam melakukan pembacaan bola-bola udara melalui crossing maupun skema bola mati.
Atau bola umpan terukur baik terobosan maupun long ball.
2. Lihai One on One
Tak hanya reading the ball, postur besar dan tinggi Daijiro Chirino memudahkan ia untuk duel one on one.
Daijiro Chirio dikenal tenang dan tak terburu-buru dalam mengambil keputusan ketika one on one.
Ia juga lihai membaca setiap pergerakan lawan baik dengan atau tanpa bola.
Selain itu, dengan postur tinggi dan besarnya, lawan akan mudah dijatuhkan dengan cara melakukan body crash atau cukup menutup pergerakannya saja.
3. Cekatan Overlaping
Ketiga berkaitan dengan kecekatannya dalam melakukan overlaping.
Hal itu dapat dibuktikan dengan statistiknya yang selalu catatkan gol maupun assist di setiap tim yang dibela.
Satu di antara tim yang pernah merasakan overlaping Daijiro Chirino adalah Real Madrid Castilla.
Daijiro Chirino yang menusuk ke dalam kotak penalti mampu mengontrol bola hasil umpan terobosan rekannya dengan baik di menit ke-24.
Tanpa pikir panjang, bola keras dilesatkan dan sukses merobek gawang Real Madrid Castilla untuk kemenangan CD Castellon dengan skor 4-1.
Selain itu, postur tinggi hampir 1,85 meter itu kerap ia manfaatkan untuk overlap untuk bisa mendapatkan bola crossing baik dari bola mati maupun open play.
Baca juga: Sistem Kebut Semalam, Nathan Tjoe A On Resmi Gabung Timnas Indonesia, 2 Bintang Persib Tumbalnya?
Baca juga: Keuntungan Timnas Indonesia Naturalisasi Calvin Verdonk: STY Terpikat, Pilar Persib-Persija Terancam
4. Proyeksi Jangka Panjang
Keempat terkait dengan sosok Daijiro Chirino yang bisa diproyeksikan jangka panjang oleh Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Daijiro Chirino lahir pada 24 Januari 2002.
Saat ini, pemain kelahiran Zwolle Belanda itu tepat berusia 22 tahun.
Dengan usianya yang masih 22 tahun, lini belakang Timnas Indonesia akan lebih kokoh karena secara fisik tentu akan berbeda dengan usia pemain di atas 30 tahun.
5. Pengalaman di Liga Belanda dan Spanyol
Kelima berkaitan dengan rekam jejak karier Daijiro Chirino.
Tercatat, Daijiro Chirino meniti kariernya bersama ASC Waterwijk sebelum tahun 2014.
Hingga pada akhirnya berhasil menimba ilmu di PEC Junior tahun 2014 sampai dengan 2017.
Kariernya terus menanjak bersama PEC Zwolle dari U-17 sampai dengan U-21.
Hingga pada akhirnya sukses promosi ke PEC Zwolle di Liga Utama Belanda dan bermain selama dua musim sejak 2021 sampai dengan 2023.
Terkini, ia berhasil merambah kariernya ke Liga Spanyol bersama klub Liga 3, Castellon.
Hal ini yang tak dimiliki bek bintang Timnas Indonesia asal Persija Jakarta, Rizky Ridho.
Tak menutup kemungkinan, jika Daijiro Chirino berhasil dinaturalisasi, maka posisi Rizky Ridho berpotensi bakal tergusur.
Mengingat, para pesaing lainnya di pos bek tengah Timnas Indonesia memiliki pengalaman Eropa seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Justin Hubner.
Baca juga: 4 Modal Besar Timnas Indonesia Libas Vietnam: Shin Tae-yong Beri Mimpi Buruk Philippe Troussier?

Baca juga: 4 Modal Besar Timnas Indonesia Libas Vietnam: Shin Tae-yong Beri Mimpi Buruk Philippe Troussier?
Profil Daijiro Chirino
Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut profil Daijiro Chirino:
Nama Lengkap : Daijiro Florencio Chirino
Tempat Kelahiran : Zwolle, Belanda
Tanggal Lahir : 24 Januari 2002
Usia : 22 tahun
Tinggi : 1,85 m
Kewarganegaraan : Belanda
Posisi : Bek Tengah/Centre Back
Kaki dominan : Kanan/Right
Klub Saat Ini : CD Castellon
Kontrak Berakhir : 30 Juni 2026
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya