TRIBUNWOW.COM - Sejumlah calon legislatif terancam gagal masuk ke Senayan meski memiliki banyak pemilih di daerah pemilihannya.

Hal ini lantaran peraturan ambang batas partai yang menetapkan empat persen partai politik harus memiliki suara sah secara nasional.

Beberapa caleg pun terancam gagal meski mendapatkan puluhan ribu suara.

Mayoritas berasal dari Partai Solidaritas Indonesia yang saat ini hanya mendapatkan 2.5 persen suara nasional berdasarkan real count 58,2 persen suara masuk.

Baca juga: Hasil Perolehan Suara Sementara 7 Anggota Keluarga Tanoesodibjo, Sumbang Kurang dari 50 Ribu Pemilih

Grace Natalie

Ketua Umum PSI, Grace Natalie harus merana setelah maju ke kursi DPR RI dari dapil DKI Jakarta III.

Pasalnya, Grace mendapatkan 38.021 suara namun partainya secara nasional tak memenuhi ambang batas.

Suara Grace Natalie bahkan menjadi yang tertinggi di dapil Jakarta III dan menjadikan PSI berada di urutan kedua partai politik yang paling banyak dipilih.

Liliana Tanoesoedibjo

Istri Ketua Umum Partai Perindo, Liliana Tanoesoedibjo maju ke kursi DPR RI dari dapil Jakarta II.

Berada di dapil neraka, Liliana Tanoesoedibjo berhasil mendapatkan 14.931 suara.

Meski begitu perolehan Partai Perindo secara nasional juga tak memenuhi ambang batas.

Pasalnya, saat ini Partai Perindo hanya mampu mengumpulkan di bawah 2 persen nasional.

Baca juga: Hasil Quick Count Final Litbang Kompas Data Masuk 100 Persen: Prabowo 58,47 Persen, Anies & Ganjar?

Faldo Maldini

Kader PSI, Faldo Maldini juga bernasib sama dengan Ketua Umum PSI.

Maju dari Dapil Jakarta I, Faldo Maldini berhasil mengumpulkan 17.246 suara.

Ia menjadi yang terbanyak di antara caleg di partainya.

Namun, Faldo Maldini kemungkinan tak akan masuk ke Senayan.

Baca juga: Real Count: Caleg dengan Suara Terbanyak Sementara dari Dapil Neraka di Pulau Jawa, Ada Sosok Baru

Chynthia Riza

Politisi PSI lainnya yang terancam gagal ke Senayan adalah Chyntia Riza.

Maju melalui dapil di kota kelahirannya, Jawa Tengah V, Chyntia Riza berhasil mendapatkan 35.004 suara.

Namun, dapilnya merupakan kandang banteng atau PDIP yang sudah mendapatkan lebih dari 500 ribu suara.

Fahri Hamzah

Eks Politisi PKS, Fahri Hamzah memutuskan untuk maju melalui Partai Gelora di Pileg 2024.

Partai yang baru didirikan ini belum mampu memenuhi ambang batas parlemen.

Sehingga suara Fahri Hamzah yang mendapatkan 27.375 suara dari dapil Nusa Tenggara Barat I terancam sia-sia.

Padahal saat masih bergabung dengan PKS di tahun 2014 lalu, Fahri Hamzah merupakan penyumbang suara terbesar partai di Pileg. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)