Breaking News:

Liga 1

Surga Pemain Muda Mendunia, BRI Liga 1 2023/2024 Wujudkan Generasi Emas Timnas Indonesia

BRI Liga 1 2023/2024 jadi ajang para pemain muda mendunia dan wujudkan generasi emas untuk Timnas Indonesia.

Instagram @timnas.indonesia
Skuad Timnas U-20 Indonesia di laga uji coba kontra Uzbekistan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Rabu (31/1/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Gelaran BRI Liga 1 2023/2024 memberikan wadah bagi para pemain muda untuk bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Satu di antara pemain yang merasakan dampak besar gelaran BRI Liga 1 2023/2024 adalah pemain muda potensial asal Boyolali milik Persija Jakarta, Dony Tri Pamungkas.

Ya, nama Dony Tri Pamungkas mulai dikenal setelah diorbitkan Persija Jakarta pada gelaran BRI Liga 1 2021/2022 lalu.

Bahkan saat itu, Dony Tri Pamungkas sukses memecahkan rekor pemain debutan termuda di BRI Liga 1 kala usianya masih menginjak 16 tahun 8 bulan 17 hari.

Catatan rekor Dony Tri Pamungkas diukir saat Persija Jakarta bersua Persita Tangerang pada September 2021.

"Debutku bersama Persija Jakarta di bulan September 2021 lawan Persita," ujar Dony Tri Pamungkas kepada TribunWow.com, Senin (30/1/2024).

Satu musim berselang, rekor debutan termuda milik Dony Tri Pamungkas digeser oleh striker belia Persis Solo, Arkhan Kaka.

"Dulu pernah catatkan pemain termuda yang debut di Liga 1 pada usia 16 tahun 8 bulan, tapi sekarang sudah dipegang  Arkhan Kaka yang saat itu usianya 15 tahun 7 bulan 8 hari," lanjutnya.

Potret Dony Tri Pamungkas, wonderkid Persija Jakarta yang tampil di Timnas U-20 Indonesia.
Potret Dony Tri Pamungkas, wonderkid Persija Jakarta yang tampil di Timnas U-20 Indonesia. (Instagram/@donytripamungkas77)

Perjuangan Dony Tri Pamungkas hingga Dilatih Pelatih Kelas Dunia Berkat BRI Liga 1 

Dony Tri Pamungkas tak pernah menyangka bisa mencatatkan kiprah sejauh ini bersama Persija Jakarta hingga Timnas Indonesia.

Semua keberhasilan kariernya saat ini berawal dari reward (penghargaan-red) yang diberikan oleh sang ibunda.

Reward diberikan sang ibunda karena Dony Tri Pamungkas berhasil meraih rangking 1 semasa duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 3.

Sang ibu lantas menanyakan kepada Dony ingin diberikan hadiah apa sebagai bentuk reward atas prestasi akademiknya tersebut.

Adik kandung mantan pemain Arema FC, Joko Sasongko itu langsung menjawab dirinya ingin masuk sekolah sepak bola agar bisa seperti sang kakak.

"Awal masuk sepak bola naik kelas 3 SD di tahun 2012, itu gara-gara sekolah dapat rangking 1, di tanya ibu mau hadiah apa terus minta sekolah bola agar sama dengan kakak," jelas Dony.

Setahun mengenyam sepak bola di SSB Pandanaran, Dony diikutsertakan dalam sebuah turnamen di Yogyakarta.

Singkat cerita, Dony sukses mengantarkan SSB Pandanaran berlaga di partai puncak dan bertemu dengan tim asal Jakarta.

Tak disangka, performa Dony saat itu menyita perhatian tim asal Jakarta tersebut.

Ia pun turut diminta untuk bergabung ke dalam tim tersebut.

"Masuk ke SSB Pandanaran Boyolali selama setahun, terus ada turnamen di Yogyakarta, ketemu di final sama tim Jakarta, aku dipantau teru dipanggil, kira-kira SD kelas 5," ujarnya.

Ketika meniti karier di SSB tersebut, Dony mengaku sempat memilih untuk bolak-balik Boyolali-Jakarta selama dua tahun.

Hingga pada akhirnya, SSB itu mendirikan akademi sepak bola bernama Imran Soccer Academy (ISA) dan Dony turut mendapatkan beasiswa selama satu tahun di sana.

Selepas satu tahun di Jakarta, Dony Tri Pamungkas memilih untuk kembali pulang terlebih dahulu ke Boyolali.

"Selama dua tahun ikut bolak-balik Boyolali-Jakarta, terus kelas 6 SD, SSB-ku mendirikan akademi saya dapat beasiswa di situ di Jakarta, Imran Soccer Academy. Setelah ISA itu satu tahun menetap di Jakarta, pulang dulu kelas 7, kelas 8 aku di rumah," jelasnya.

Momen Dony Tri Pamungkas saat berlaga di turnamen Liga Top Skor bersama Bina Taruna.
Momen Dony Tri Pamungkas saat berlaga di turnamen Liga Top Skor bersama Bina Taruna. (Instagram @donytripamungkas)

Barulah di kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP), Dony memutuskan kembali ke Jakarta untuk ikut serta seleksi di Bina Taruna Jakarta.

Tak disangka, Dony kembali sukses meraup beasiswa.

Titik emas karier Dony Tri Pamungkas pun dimulai ketika dirinya turut serta berlaga di kompetisi Liga Kompas bersama SSB Bina Taruna.

Dari turnamen itulah bakatnya dipantau dan sukses membuat talent scout Persija Jakarta jatuh hati.

Dony pun diminta untuk ikut seleksi bergabung dengan Persija Jakarta Elite Pro Academy (EPA) selama dua bulan sejak Oktober sampai dengan Desember 2020.

"Kelas 9 aku seleksi di Bina Taruna Jakarta, seleksi dapat beasiswa di sana. Terus ikut kompetisi Liga Kompas, akhirnya terpantau Persija Jakarta, diminta untuk seleksi Persija Jakarta EPA, itu seleksinya di bulan Oktober sampai dengan Desember 2020," jelas Dony.

Pemain yang pernah mengenyam bangku sekolah di SMP N 3 Teras itu akhirnya bergabung dengan Persija Jakarta EPA .

Enam bulan melakoni latihan bersama Persija Jakarta EPA, bakat Dony Tri Pamungkas terpantau oleh pelatih Persija Jakarta saat itu, Angelo Alessio.

Mantan asisten pelatih Antonio Conte itu meminta Dony Tri Pamungkas bergabung latihan dengan skuad senior Persija Jakarta dalam gelaran BRI Liga 1 2021/2022.

Meski berhasil turut latihan bersama skuad senior, Dony tak serta merta masuk skuad Persija Jakarta begitu saja.

Pemain berkaki kidal itu dipantau terlebih dahulu oleh Angelo Alessio di sesi latihan Persija Jakarta selama 3 bulan.

Sebelum akhirnya didaftarkan sebagai pemain Macan Kemayoran di BRI Liga 1 2021/2022.

"Seleksi EPA Persija diterima, dapat beasiswa di akademi, latihan selama enam bulan langsung dipanggil senior lagi membutuhkan pemain di Liga 1 2021. Saat itu kan sistemnya bubble, aku diminta latihan sama tim senior dulu selama 3 bulan akhirnya didaftarkan ke BRI Liga 1 itu, alhamdulilah sampai sekarang masih di Persija Jakarta," bebernya.

Setelah era kepelatihan Angelo Alessio usai pada 19 Januari 2022, masuklah Jenderal Sudirman.

Jenderal Sudirman ditunjuk sebagai pelatih interm Persija Jakarta sampai dengan 20 Juni 2022.

Di musim itu, Dony Tri Pamungkas sukses bukukan 10 pertandingan dengan 268 menit bermain.

Selepas dilatih oleh Jenderal Sudirman, Persija Jakarta mendatangkan pelatih berlabel dunia, Thomas Doll pada musim 2022/2023.

Pada awal kepemimpinan Thomas Doll, Dony Tri Pamungkas tak langsung mendapatkan menit bermain.

Menit bermain baru didapatkannya di pekan ke-14 BRI Liga 1 2022/2023.

Kala itu, Dony dimainkan Thomas Doll selama 10 menit saat ditekuk PSIS Semarang dengan skor 0-2.

Setelah laga itu, Thomas Doll mulai intens memberikan menit bermain untuk pemain asal Teras, Boyolali tersebut.

Bahkan, di musim 2022/2023, Dony mampu mengemas 3 kali starter dan catatkan 2 assist untuk Persija Jakarta.

Performa Dony yang semakin menawan membuat Thomas Doll memberikan kepercayaan lebih.

Dony kerap diturunkan sebagai supersub yang akhirnya membuat dirinya semaklin intens menuai menit bermain di BRI Liga 1 2023/2024.

Total, hingga pekan ke-23, Dony diturunkan sebanyak 14 laga oleh Thomas Doll dengan catatan 341 menit bermain.

Buah kerja keras dan konsistensi Dony Tri Pamungkas itu lah yang pada akhirnya membuat Thomas Doll tak ragu memberikan pujian untuknya.

“Saya senang melihat perkembangan Dony (Tri dan Hannan (Muhammad Rayhan). Mereka terlihat banyak belajar. Menurut saya keduanya selalu percaya bisa mengakhiri laga dengan kemenangan,” ujar Thomas dikutip TribunWow.com dari Persija.id.

“Hannan musim ini bermain cukup banyak, Dony pun bermain sebagai starting XI pada laga terakhir melawan PSS Sleman (16/12/2023). Saya Bisa bilang mereka adalah masa depan Persija dan sepak bola Indonesia,” katanya melanjutkan.

Apabila terus konsisten dan berkembang, tak menutup kemungkinan Dony bakal segera berkarier di luar negeri atau abroad.

Adanya Thomas Doll bisa dijadikan jalan bagi Dony Tri Pamungkas meniti karier di luar negeri.

Mengingat, nama besar Thomas Doll bisa saja menarik atensi para talent scouting maupun media luar untuk bisa melirik pemain muda Persija Jakarta tersebut.

Iklim Sepak Bola Indonesia bak Seperti Surga Bagi Pemain Muda Berkat BRI Liga 1 2023/2024

Tak berlebihan jika BRI Liga 1 2023/2024 dapat dikatakan bak seperti surga bagi para pemain muda di Indonesia.

Terlebih, setelah diberlakukannya regulasi klub wajib memainkan satu pemain U-23 di starting line up dengan durasi main minimal 45 menit bermain.

"Klub wajib memainkan minimal 1 orang pemain U-23 dalam starting XI dengan durasi bermain minimum 45 menit," isi regulasi BRI Liga 1 2023/2024 Pasal 22 terkait formulir pertandingan.

Hal senada juga disampaikan oleh penggawa muda Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Dony Tri Pamungkas.

Dony mengungkapkan, berkat adanya regulasi wajib memainkan pemain U-23 di BRI Liga 1 2023/2024, para talenta muda berbakat di Indonesia kini mulai bermunculan.

Selain itu, adanya regulasi tersebut juga membuka kesempatan para pemain muda terpantau oleh tim pelatih Timnas Indonesia.

"BRI Liga 1 sudah memberikan yang terbaik, adanya regulasi pemain U-23 wajib dimainkan minimal satu pemain satu babak sejak menit pertama atau starting membantu perkembangan pemain muda. Selain itu, para pemain muda yang berlaga di BRI Liga 1 juga terbilang cepat terpantau timnas, terlebih jika mendapatkan banyak menit bermain," jelas Dony.

Menurut Dony, dengan adanya regulasi itu, para pelatih semakin memiliki pilihan yang bervariatif.

Tak jarang juga para pemain muda dijadikan eksperimen oleh para pelatih dengan diubah ke beberapa posisi berbeda guna meningkatkan performa di atas lapangan.

"BRI Liga 1 memberikan wadah pemain muda untuk mengasah performa bermainnya di berbagai posisi."

"Sebelum masuk senior saya kan gelandang serang, awalnya bingung, posisi gelandang kan banyak, apalagi senior-senior. Akhirnya di geser di sayap kiri di era pelatih Angelo Alessio, karena kan formasinya 4-4-2."

"Terus ganti Jenderal Sudirman tetap di sayap kiri, terus ganti Thomas Doll kan formasinya 3-4-3, awalnya di second striker, terus Thomas Doll coba lagi di wing-back, di wing-back sesuai akhirnya di pasang terus, tapi memang saya dipasang di tiga posisi itu, di pasang di mana-mana," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dony juga menjelaskan adanya regulasi itu juga dapat membuat para pemain muda turut merasakan atmosfir luar biasa dari dukungan para suporter yang memadati stadion.

"Pertama kali ditonton sebanyak itu canggung mas, lama-kelamaan semakin terbiasa, sorakan suporter membuat jadi semangat, apalagi main di kandang atmosfir dukungan dari The Jakmania. Mengingat, di debut pertamaku kan sistem bubble, belum ada penonton, atmosfirnya sekedar di lapangan saja tanpa penonton," jelas pemain kelahiran Teras, Boyolali tersebut.

Pemain muda Persija Jakarta, Dony Tri Pamungkas ketika membela Timnas Indonesia
Pemain muda Persija Jakarta, Dony Tri Pamungkas ketika membela Timnas Indonesia (Instagram @donytripamungkas)

BRI Liga 1 2023/2024 Wadah Transfer Knowledge Pemain Asing kepada Para Penggawa Muda

Adanya para pemain asing di gelaran BRI Liga 1 bukan sekadar sebagai ajang branding kompetisi, peningkatan kualitas liga dan pemenuhan regulasi saja.

Melainkan, ada manfaat lain yang tersirat dan bisa dirasakan oleh para pemain lokal terkhusus para pemain muda.

Manfaat yang bisa dirasakan oleh para pemain muda dari para penggawa asing berkaitan dengan transfer knowledge (ilmu-red).

Hal itu disampailan langsung oleh Dony Tri Pamungkas.

Dony mengatakan, dirinya dapat belajar serta mendapatkan banyak motivasi dari para pemain asing di Persija Jakarta.

"Aku pemain muda, apalagi kan regulasi BRI Liga 1 kan ada enam pemain asing, jadi banyak belajar dari mereka," ungkap Dony.

Bahkan, Dony juga mengaku memiliki kedekatan tersendiri dengan mantan gelandang Persija Jakarta asal Nepal, Rohit Chand.

"Tapi memang kebanyakan selama di Persija ini, semua mendukung dan memberikan motivasi, paling berkesan ini Rohit Chand. Dulu satu kamar sama Rohit Chand di musim perdana, gaya hidup juga sering diberikan masukan," imbunya.

Momen kedekatan Dony Tri Pamungkas dengan gelandang asal Nepal, Rohit Chand.
Momen kedekatan Dony Tri Pamungkas dengan gelandang asal Nepal, Rohit Chand. (Instagram @donytripamungkas)

Garuda Mendunia, Wujudkan Generasi Emas Timnas Indonesia Berkat BRI Liga 1

Setidaknya, ada delapan penggawa muda generasi emas Timnas Indonesia yang kini bermain abroad  ke beberapa negara baik ASEAN, Asia maupun Eropa.

Beberapa pemain abroad awalnya meniti karier di gelaran BRI Liga 1.

Di mana ada empat pemain yang meniti karier dari nol dari BRI Liga 1.

Sementara empat lainnya merupakan pemain naturalisasi yang sejak awal sudah meniti karier di luar negeri.

Berikut 8 pemain muda Timnas Indonesia yang kini berkarier di luar negeri:

1. Saddil Ramdani (25 tahun/Sabah FC/Malaysia)

Pertama, ada winger andalan Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.

Tercatat, saat ini Saddil Ramdani masih berkarier untuk klub Liga Super Malaysia, Sabah FC.

Saddil Ramdani telah membela Sabah FC sejak 2021 lalu.

Dengan berhasil bukukan 15 gol dan 26 assist dari 66 pertandingan dan catatkan 5.338 menit bermain.

Berkat catatan statistik apik Saddil Ramdani, pelatih Sabah FC, Ong Kim Swee tak segan melabelinya sebagai satu di antara pemain terbaik di Asia Tenggara.

"Ya tentu saja, dia (Saddil Ramdani) ingin membuktikan sesuatu."

"Seperti yang saya katakan di awal musim dan ketika pertama kali bersama Saddil."

"Saya percaya dia adalah salah satu pemain terbaik di Asia Tenggara," kata Ong Kim Swee dikutip TribunWow.com dari BolaSport.com.

2. Asnawi Mangkualam (24 tahun/Port FC/Thailand)

Kedua, ada kapten Timnas Indonesia orbitan PSM Makassar yang belum lama ini diperkenalkan sebagai pemain anyar Port FC, Asnawi Mangkualam.

Asnawi Mangkualam resmi diumumkan pada Jumat (26/1/2024) melalui laman resmi klub.

“Kesepakatan besar di akhir bursa transfer, Port FC mengumumkan perekrutan Asnawi, kapten tim nasional Indonesia."

“Port FC menyelesaikan kesepakatan penting pada hari terakhir bursa transfer setelah mengumumkan perekrutan Asnawi Mangkualam.”

“Bek kanan sekaligus kapten timnas Indonesia bergabung pada paruh kedua musim 2023-2024 untuk mengisi kuota pemain ASEAN,” tulis Port FC.

Resminya Asnawi Mangkualam memperkuat Port FC mengakhiri perjalanan dua musimnya di Korea Selatan bersama Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons. 

3. Pratama Arhan (22 tahun/Korea Selatan)

Ketiga, ada bek kiri alumnus PSIS Semarang andalan Timnas Indonesia, Pratama Arhan.

Berbeda dengan Asnawi Mangkualam yang memutuskan untuk berkarier di Thailand, Pratama Arhan justru tengah mencoba menjajaki karier di Liga Utama Korea Selatan.

Pratama Arhan resmi bergabung dengan Suwon FC setelah dua musim ia habiskan bersama Tokyo Verdy.

Direkrutnya Pratama Arhan oleh Suwon FC tak terlepas dari rekomendasi sang pelatih kepala, Kim Eun-joong.

“Saya telah mengawasinya sejak saya berada di tim nasional kelompok usia,” ujar Kim Eun-joong dilansir TribunWow.com  dari Footballist.co.kr.

“Saya siap membantu tim untuk mengembangkan potensi pemain," lanjutnya.

4. Marselino Ferdinan (19 tahun/Belgia)

Pemain keempat yakni otak serangan alumnus Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan.

Seperti diketahui, Marselino Ferdinan saat ini tengah berkarier bersama klub asal Belgia KMSK Deinze.

Marselino Ferdinan resmi bergabung dengan KMSK Deinze pada 31 Januari 2023 dengan diganjar durasi kontrak sampai dengan 30 Juni 2024.

Terkini, penampilan apik Marselino Ferdinan bersama Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 turut disorot oleh KMSK Deinze.

KMSK Deinze turut memberikan pujian kepada pemain berusia 19 tahun itu berkat performa menawannya yang sukses antarkan Timnas Indonesia catatkan sejarah lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

"Our starboy making us proud! Let's go Lino! (Bintang kami membuat kami bangga! Ayo, Lino!," 

"Marselino scored in the opening game of the AFC Asian Cup against Iraq (Marselino mencetak gol di laga pembuka Piala Asia melawan Irak)."

"Making his country and us proud! (Membuat negaranya dan kami bangga!)," tulis KMSK Deinze melalui postingan instagram strory klub.

5. Rafael Struick (20 tahun/Belanda)

Selanjutnya ada pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda, Rafael Struick.

Tercatat, pemain andalan lini depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia pada ajang Piala Asia 2023 itu saat ini berkarier untuk klub Liga 2 Belanda, ADO Den Haag.

Bergabung pada 1 Juli 2022, Rafael Struick diganjar kontrak oleh ADO Den Haag sampai dengan 30 Juni 2024.

Bersama ADO Den Haag, Rafael Struick catatkan 8 pertandingan dengan catatkan 110 menit bermain.

6. Ivar Jenner (20 tahun/Belanda)

Keenam, ada gelandang stylish naturalisasi Timnas Indonesia asal Belanda, Ivar Jenner.

Tercatat, Ivar Jenner saat ini bermain untuk FC Utrecht U-21.

Ivar Jenner meneken kontrak bersama FC Utrecht U-21 sejak 1 Juli 2022 silam.

Dengan durasi kontrak 4 musim sampai dengan 30 Juni 2026.

Terkini, Ivar Jenner telah catatkan 21 caps bersama FC Utrecht U-21 dengan 1.521 menit bermain.

7. Justin Hubner (20 tahun/Inggris)

Ketujuh ada pemain naturalisasi Timnas Indonesia asal Belanda, Justin Hubner.

Terkini, Justin Hubner tercatat sebagai pemain penting  Wolverhampton Wanderers U-21 di Liga 2 Inggris.

Didatangkan pada 1 Januari 2022, Justin Hubner diganjar kontrak oleh Wolverhampton Wanderers U-21 sampai dengan 30 Juni 2025.

Dengan mampu catatkan 4 gol dan 2 assist dari 45 pertandingan dalam 3.405 menit bermain.

8. Elkan Baggott (21 tahun)

Terakhir, ada bek jangkung hampir 2 meter naturalisasi Timnas Indonesia dari Inggris, Elkan Baggott.

Elkan Baggot saat ini tercatat masih sebagai pemain dari klub kasta kedua Liga Inggris, Ipswich Town sejak 1 Juli 2023.

Pemain kelahiran Bangkok, Thailand itu diganjar kontrak bersama Ipswich Town sampai dengan 30 Juni 2025.

Bersama Ipswich Town, Elkan Baggott mampu catatkan 7 kali penampilan dengan bukukan 1 gol dari 570 menit bermain.

Skuad Timnas Indonesia jelang laga kontra Timnas Irak di ajang Piala Asia 2023.
Skuad Timnas Indonesia jelang laga kontra Timnas Irak di ajang Piala Asia 2023. (Instagram @jordiamat5)

#BolaPemersatuBangsa #BRIPalingBola

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Tags:
Liga 1 2023Liga 1BRIDony Tri PamungkasBolaPemersatuBangsaBRIPalingBolaPersija Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved