Pilpres 2024
Disebut Gibran saat Debat Cawapres, Tom Lembong Tampil Live dengan Anies, Capres 01: Ada yang Kangen
terlihat kedekatan Tom Lembong dan Anies Baswedan yang melakukan live bersama di TikTok, Senin (22/1/2024).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Nama Tom Lembong masih jadi pembicaraan setelah debat cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/1/2023) lalu.
Tom Lembong disebutkan oleh calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dalam debat tersebut.
Setelah namanya disebut, Tom Lembong pun melakukan live TikTok bersama calon presiden Anies Baswedan.
Baca juga: 6 Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres 2024 Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul, Anies dan Ganjar?
Seperti diketahui, Tom Lembong adalah Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin sebagai Co-Captain.
Dikutip dari Tribun Video, terlihat kedekatan Tom Lembong dan Anies Baswedan yang melakukan live bersama di TikTok, Senin (22/1/2024).
Dalam live tersebut, Tom Lembong membahas soal singkatan hingga keduanya tertawa terbahak.
Lantas, netizen pun meminta agar keduanya melakukan suara RAWR, yang merupakan istilah kekinian.
Lantaran tak mengetehaui apa maksud permintaan netizen, Anies pun menanyakannya kepada Tom Lembong.
"’Om Tom Lembong bilang R-A-W-R dong’. Apa itu?" kata Anies Baswdan yang tampak kebingungan.
Baca juga: Siapa Sosok Tom Lembong? Namanya Disebut-sebut Gibran saat Sentil Cak Imin, Jadi Trending di Medsos
Co-Captain Anies pun tidak berhenti tertawa lantaran mengerti apa yang diminta oleh netizen.
Sementara itu, Anies Baswedan juga turut memberikan tanggapan soal disebutnya nama Tom Lembong oleh Gibran Rakabuming Raka.
Dikutip dari Kompas TV, Anies menyindir jika Gibran mungkin rindu dengan Tom Lembong.
Pasalnya, Co-captain itu lama bekerja dengan Presiden Jokowi dan sosok yang membuat pidato-pidato presiden.
“Ya mungkin ada yang kangen sama Tom. Tom itu dulu penulis pidato. Tanyain saja berapa kali nulis pidato (Jokowi),” ujar Anies di Stadion Mini Cikarang, Banten, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).
Diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, sebut nama Tom Lembong saat memberikan tanggapannya atas pernyataan dari Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024).
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, nama Tom Lembong mencuat seusai Cak Imin merasa tidak puas dengan pernyataan Gibran soal potensi kawasan bioregional.
"Pertanyaan saya tidak terjawab sama sekali. Karena di UU kita juga dinyatakan potensi bioregional kita itu wilayah nasional kita bukan terbagi bukan hanya soal politik dan administrasi, tetapi ekosistem lingkungannya ada sekaligus juga komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan," jelas Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin juga memberikan contoh Papua dan Maluku untuk mempertegas jawabannya.
Baca juga: Saling Sentil Gibran dan Cak Imin, Media Sosial Auto Langsung Heboh soal El Sulfat dan El Slepet
"Papua misalnya, jangan pernah salah dalam membangun Papua. Papua harus berbasis pemerataan dan keadilan yang sempurna. Maluku misalnya, dengan kekuatan maritimnya. Maluku menjadi bioregional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan," lanjutnya.
Seusai mendengar jawaban dari Cak Imin, Gibran pun lantas menjawab.
Gibran menegaskan, pembangunan ke depan tak lagi hanya di Jawa atau Jawa Sentris.
"Harus Indonesia Sentris, pembangunan IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia, Papua dan lain-lain. Itu kan tadi sudah saya jawab. Intinya sekali lagi, pembangunan tak boleh Jawa Sentris, harus lebih memperhatikan masyarakat terutama yang di luar Jawa, biar bisa merasakan akses konektifitas yang lebih baik," ujar Gibran.
Selain itu, Gibran juga turut mengatakan inflasi harus diturunkan, peningkatan peluang kerja harus dilakukan dan menumbuhkan titik ekonomi baru.
Di momen inilah, Gibran menilai Cak Imin tidak paham pertanyaannya sendiri dan menyinggung dapat contekan dari Tom Lembong.
"Itu kan tadi sudah saya jawab Gus. Mungkin Gus Muhaimin juga tak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin itu dapat contekan dari pak Tom Lembong," jelasnya.
Tak sekali, Gibran juga turut menyinggung nama Tom Lembong melalui pertanyaan yang ditujukan kepada Cak Imin.
Gibran menanyakan tentang pandangan Cak Imin mengenai pemanfaatan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.
Pertanyaan itu disampaikan Gibran berdasarkan pada pernyataan-pernyataan yang kerap digaungkan oleh Tom Lembong yang notabene Co-Captain Timnas AMIN tentang penggunaan baterai berbasis lithium iron phosphate (LFP) untuk kendaraan listrik tanpa nikel.
"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya gak paham LFP itu apa, sering bicara LFP-LFP lithium iron phosphate, Tesla tidak pakai LFP, ini kan kebohongan publik mohon maaf, Tesla itu pakai nikel pak, dan kita sekarang, Indonesia itu memiliki cadangan nikel terbesar di dunia."
Ini kekuatan kita, ini bargaining kita, jangan bahas LFP, ini sama saja mempromosikan produknya China pak, saya gak tau ya pak Tom Lembong dan timsesnya sering gak diskusi dengan cawapresnya, masak cawapresnya gak paham, aneh lho,n intinya ada negara yang gak mau pakai nikel itu gus yang saya maksud, apakah gus Muhaimin juga anti nikel seperti pak Tom Lembong" ungkit Gibran.
Imbas namanya diungkit oleh Gibran, trending tagar Tom Lembong sempat menggema di media sosial X beberapa waktu.
Terkini, sesudah artikel ini dimuat, nama Tom Lembong telah dibahas dan diunggah sebanyak 44,6k di media sosial X.

Baca juga: Gibran Sentil Cak Imin seusai Jelaskan Program Pangan: Enak Banget Ya Gus Jawabnya Pakai Catatan
Sebenarnya, siapa sejatinya sosok Tom Lembong yang kerap diungkit Gibran sata mengkritisi pernyataan dari Cak Imin?
Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com, Tom Lembong memiliki nama panjang Thomas Trikasih Lembong adalah wirausahawan dan juga investor yang saat ini menduduki jabatan CO-Captain Timnas AMIN.
Dalam kariernya, Tom Lembong ternyata pernah menduduki kursi strategis di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada tahun 2015-2016.
Tom Lembong juga dipercaya sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sampai dengan 2019.
Untuk rekam studinya, Tom Lembong merupakan lulusan Universitas Havard dengan gelar sarjana Arsitektur Perkotaan pada tahun 1994.
Tom memulai kariernya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada 1995.
Ia juga memiliki pengalaman sebagai bankir investasi Deutsche Securities Indonesia dari 1999-2000.
Sebelum terjun ke dunia politik, Tom pernah menduduki jabatan kepala divisi dan menjadi Wakil Presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari 2000-2002.
Setelah itu, Tom memilih untuk berkarier di Farindo Investments dari 2002-2005.
Sebagai satu di antara tokoh di sektor keuangan, Tom juga merupakan CEO dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd, sebuah dana ekutas swasta yang berdiri pada tahun 2006.
Selain itu, Tom juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari 2012 sampai dengan 2014.
Barulah di tahun 2013, Tom Lembong kembali terjun ke dunia politik sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur Jakarta yang saat itu diduduki oleh Joko Widodo.
Selepas itu, Tom Lembong kembali memegang peran penting selama masa jabatan Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
Saat ini, Tom aktif sebagai anggota Dewan Penasihat Internasional IISS di London dan juga sebagai Dewan Penasihan Internasional Plastic Omnium di Perancis.
Pada Agustus tahun 2021, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menunjuk Tom sebagau Ketua Dewan PT Jaya Ancol.
Satu-satunya Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Setelah meninggalkan pemerintahan, Tom mendirikan Consilience Policy Institute di Singapura, sebuah lembaga pemikir yang memberikan advokasi tentang kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.
Tom Lembong pernah meraih penghargaan Pemimpin Muda Global oleh Forum Ekonomi Dunia pada 2008, Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada 2017, dan Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade atau Gwanghwa Medal dari Korea Selatan pada 2020.
(TribunWow.com/Tiffany/ Adi Manggala S)
Sumber: TribunWow.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|