Breaking News:

Liga 1

Roh Serangan Rp 1,30 Miliar Opsi Menarik PSIS Semarang-Persib Bandung, Statistiknya di Luar Dugaan

Roh serangan Rp 1,30 Miliar bisa jadi opsi menarik yang bisa didatangkan PSIS Semarang dan Persib Bandung, catatkan statistik di luar dugaan.

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
Instagram @persib @psiscofficial
Skuad PSIS Semarang (kiri) dan Persib Bandung (kanan). Roh serangan Rp 1,30 Miliar bisa jadi opsi menarik yang bisa didatangkan PSIS Semarang dan Persib Bandung, catatkan statistik di luar dugaan. 

TRIBUNWOW.COM - Roh serangan Rp 1,30 Miliar bisa jadi opsi menarik yang bisa didatangkan PSIS Semarang dan Persib Bandung, catatkan statistik di luar dugaan, Snex-Panser dan Bobotoh cek.

Dilansir TribunWow.com, PSIS Semarang dan Persib Bandung saat ini sama-sama memiliki titik lemah yang sama.

PSIS Semarang dan Persib Bandung saat ini terlalu bergantung pada agresifitas dan eksplosifitas kedua penyerang sayap mereka.

Ketergantungan PSIS Semarang dan Persib Bandung terhadap para penyerang sayap dapat dibuktikan dari catatan gol yang mereka bukukan.

Baca juga: Cek Ombak Kans PSIS Semarang dan Persib Bandung Balikan: Mahesa Jenar Ambigu, Maung Bandung Untung?

Catatan gol PSIS Semarang saat ini didominasi oleh Gali Freitas yang notabene merupakan penyerang sayap kiri.

Minimnya kreatifitas di lini tengah dan tak adanya sosok eksplosif dalam catat gol maupun assist membuat PSIS Semarang terlalu bergantung di kedua sayap.

Hal yang sama juga dialami oleh Persib Bandung sejauh ini.

Persib Bandung terlalu bergantung akan performa para winger mereka yang diisi oleh Ciro Alves yang sejauh ini mampu lesatkan 10 gol.

Selain Ciro Alves, Ezra Walian yang notabene merupakan pemain sayap juga mampu berikan 2 gol untuk Persib Bandung.

Lantas, apa sebab ketergantungan PSIS Semarang dan Persib Bandung di sektor sayap sejauh ini?

Ketergantungan PSIS Semarang dan Persib Bandung di kedua sayap mereka tak terlepas dari minimnya kreatifitas, agresifitas dan eksplosifitas lini tengah mereka terutama pemain yang kerap dimainkan sebagai komposer atau roh serangan yang biasa disebut dengan playmaker.

Seperti diketahui, sejauh ini, PSIS Semarang banyak mengandalkan Septian David Maulana sebagai otak serangan mereka.

Hal itu tak terlepas dari Taisei Marukawa yang banyak dimainkan di sisi sayap penyerangan.

Septian David yang memiliki posisi murni sebagai penyerang sayap masih kesulitan dalam memberikan agresifitas golnya di posisi gelandang serang pada musim ini.

Terbukti, dari 13 laganya saat memerankan peran sebagai otak serangan, Septian David hanya mampu catatkan dua assist bagi PSIS Semarang.

Catatan dua gol justru didapatkan Septian David Maulana kala dirinya berperan sebagai penyerang lubang.

Memang, pemain asli kelahiran Semarang itu mampu bukukan rasio gol tinggi di posisi gelandang serang dengan 13 golnya.

Winger PSIS Semarang, Septian David Maulana ketika berkompetisi di Liga 1 2022/2023.
Winger PSIS Semarang, Septian David Maulana ketika berkompetisi di Liga 1 2022/2023. (Instagram @septiandavidmaulana)

Baca juga: Sinyal Musim CLBK Persib Bandung dan PSIS Semarang: Potensi Gaet Pemain Setipikal, tapi Beda Peran?

Akan tetapi, di musim ini, Septian David nampaknya sudah tak efektif lagi untuk diperankan sebagai pemain nomor 10.

Hal itu yang bisa jadi pertimbangan bagi PSIS Semarang untuk menambah agresifitas di lini tengah dengan mendatangkan pemain anyar.

Mengingat, Gian Zola yang notabene merupakan pemain asli di pos otak serangan justru jarang mendapatkan menit dari Gilbert Agius.

Setali tiga uang dengan PSIS Semarang, Persib Bandung juga alami nasib serupa.

Otak serangan mereka di putaran pertama, Levy Madinda tak memiliki agresifitas dan eksplosifitas yang berujung banyak gol maupun assist.

Pemain asal Gabon itu hanya berikan 1 gol dari 15 laganya bersama Persib Bandung di putaran pertama.

Hal itulah yang pada akhirnya memaksa Bojan Hodak untuk mengambil langkah cepat menggantinya dengan otak serangan bergaransi gol tinggi asal Italia, Stefano Beltrame.

Sayangnya, kiprah Stefano Beltrame dalam tiga laga tak terlihat lebih baik ketimbang Levy Madinda.

Sejatinya, di pos otak serangan, Persib Bandung masih memiliki Beckham Putra yang memiliki tugas asli sebagai komposer lini tengah.

Akan tetapi, Bojan Hodak lebih gemar memasangnya di sisi kanan penyerangan menggantikan peran dari Frets Butuan yang angkat kaki ke Malut United paruh musim lalu.

Alhasil, Persib Bandung banyak bergantung di pos roh serangan kepada Stefano Beltrame.

Eks Juventus, yakni Stefano Beltrame (kanan) saat debut di laga kontra PSM Makassar di pekan ke-21 Liga 1 2023/2024.
Eks Juventus, yakni Stefano Beltrame (kanan) saat debut di laga kontra PSM Makassar di pekan ke-21 Liga 1 2023/2024. (Instagram @persib)

Baca juga: Sinyal Transfer Gratis Bintang Timnas Indonesia Muncul: Opsi Menarik Persija, PSIS, Persib-Persebaya

Menilik dari permasalahan pelik PSIS Semarang dan Persib Bandung di pos otak serangan, kedua tim bernuansa biru di Liga 1 itu layak mempertimbangkan pilar penting Nusantara United FC yang catatkan statistik di luar dugaan musim ini.

Ya, sosok pemain yang dimaksud tak lain adalah otak serangan dari Nusantara United, Kardinata Tarigan.

Kardinata Tarigan, pemain muda Nusantara United berusia 23 tahun itu di luar dugaan mampu jadi mesin pencetak gol dan assist andal di Liga 2.

Tercatat, 6 gol dan 5 assist dari 14 pertandingan mampu dilesatkan pemain jebolan PON Sumut pada 2019 lalu itu.

Sayang, torehan itu tak mampu membawa Nusantara United FC mampu bersaing untuk mencari satu tiket ke Liga 1 musim depan.

Meskipun begitu, di babak play off degradasi, Karidanata Tarigan mampu unjuk kebolehan dengan 2 gol dan 1 assist dari 2 pertandingan yang dilakoninya.

Kontraknya yang disinyalir akan usai akhir musim, market value yang hanya di angka Rp 1,30 Miliar dan usianya yang relatif masih sangat muda ditengarai bakal membuatnya banyak mendapatkan tawaran dari klub Liga 1.

Dan dua tim yang berpotensi melirik kualitasnya kans mengarah kepada PSIS Semarang dan Persib Bandung yang saat ini tengah dipusingkan dengan permasalahan di sektor gelandang serang yang kurang agresif.

Menarik dinantikan bakal kemanakah Kardinata Tarigan musim depan, akankah bertahan atau hengkang ke tim Liga 1 pada bursa transfer awal musim mendatang.

Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Sosok di Luar Dugaan Timnas Indonesia Kans Dibungkus, Bobotoh Cek

Statistik Kardinata Tarigan

1. Sada Sumut FC: 5 pertandingan, 2 gol dan 406 menit bermain

2. Nusantara United FC: 14 pertandingan, 6 gol, 5 assist, 1 kartu kuning, dan 1215 menit bermain (berpotensi tambah).

Profil Kardinata Tarigan

Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut profil dari Kardinata Tarigan:

Nama lengkap             : Kardinata Tarigan

Tanggal lahir                : 26 Agustus 2000

Tempat kelahiran       : Kabanjahe, Indonesia

Usia                               : 23 tahun

Tinggi                            : 1,70 m

Kewarganegaraan       : Indonesia

Posisi                             : Gelandang Serang/Attacking Midfielder

Kaki dominan              : Kanan/Right

Klub Saat Ini                : Nusantara United FC

Bergabung                   : 21 Juli 2023

Kontrak berakhir         : -

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya

Tags:
PSIS SemarangLiga 1 2023Kardinata TariganNusantara FCPersib Bandung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved