Breaking News:

Pilpres 2024

Jokowi Bela Prabowo soal Permintaan Anies dan Ganjar Buka Data Kementerian Pertahanan ke Publik

Jokowi mengatakan jika data Kementerian Pertahanan itu menyangkut strategi sebuah keberlangsungan negara.

istimewa/Warta Kota
Capres Prabowo Subianto terlihat sedang makan malam dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah restoran di daerah Bilangan Jakarta Pusat pada Jumat, (5/1/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pembelaan soal permintaan buka data Kementerian Pertahanan.

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi mengatakan jika data pertahanan negara tak bisa sembarangan dibuka ke ranah publik.

Hal itu adalah permintaan dari capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang mencecar capres Prabowo Subianto dalam debat capres, Minggu (7/1/2024).

Jokowi mengatakan jika data Kementerian Pertahanan itu menyangkut strategi sebuah keberlangsungan negara.

Baca juga: Anies Baswedan Tiru Cara Jokowi di Debat Capres 2019 saat Serang Prabowo, Ungkap Kepemilikan Lahan

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan) itu ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan," ujar Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Presiden menambahkan permintaan pembukaan data itu tidak layaknya sebuah toko yang bisa dinikmati banyak orang.

"Karena ini menyangkut strategi besar sebuah negara, enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong enggak bisa. Enggak bisa," katanya lagi menegaskan.

Diketahui, Prabowo Subianto didesak dua capres lain yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat capres, Minggu (7/1/2024).

Anies Baswedan serta Ganjar Pranowo kompak mencecar Prabowo Subianto untuk buka-bukaan data di Kementerian Pertahanan.

Namun, Prabowo berkilah mau membuka data Kementerian Pertahanan bukan di ajang debat capres.

Baca juga: Analis Geopolitik Sebut Anies Kurang Mendalami Tema saat Debat Capres, Bagaimana Prabowo dan Ganjar?

Hal itu mendapat tanggapan dari Pengamat Hubungan Internasional Teuku Rezasyah.

Dikutip dari Antara, Prabowo Subianto sejatinya sudah disumpah untuk tak boleh sembarangan membuka data tersebut.

"Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemhan bisa membaca data," ujar Teuku Rezasyah.

Bahkan, tidak semua orang yang bekerja untuk Kementerian Pertahanan bisa membaca data rahasia negara.

"Menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum," tambahnya.

Namun, Teuku membantah jika Prabowo tak memiliki data seperti yang dituduhkan oleh Anies Baswedan serta Ganjar Pranowo.

"Pak Prabowo pasti punya data."

"Beliau sangat tegas menafsirkan data itu konfedensial. Sebenarnya Beliau bisa saya mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfedensial untuk umum mana yang harus terbuka dalam negeri," tambahnya.

Baca juga: Kekecewaan Prabowo setelah Debat, Sindir Ada Capres Bicara Seenaknya

Teuku menganggap sikap Prabowo tersebut sudah sesuai dengan apa yang seharusnya dijaga.

Diberitakan sebelumnya dari Wartakota, Prabowo dicecar dua capres lainnya hingga saling menantang untuk buka-bukaan data di Komisi I DPR.

Hal ini berawal saat Anies menilai banyak praktik orang dalam di dalam kebijakan Kementerian Petahanan (Kemenhan).

"Ketika bapak memimpin di Kemenhan, banyak orang dalam, dalam pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defence Security, lalu orang dalam dalam pengelolaan food estate," kata Anies.

"Lalu ada kejadian-kejadian, ketika ada pelanggaran etika dan bapak jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika, artinya ada kompromi dalam standar etika, ini fakta," ungkap Anies.

Kemudian, Prabowo menilai data yang disampaikan Anies tidak sesuai fakta.

Baca juga: Anies-Prabowo Saling Serang di Debat Capres: Food Estate Jadi Sorotan, sang Menhan Sampai Interupsi

"Jadi, saudara-saudara, semua data yang saudara ungkapkan itu keliru semua, jadi saya bersedia kita duduk, kita buka-bukaan," jawab Prabowo.

"Mau bicara food estate, mau bicara PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka. Iya kan, jadi di mana masalahnya."

Tak sampai di situ, di segmen lainnya, Anies juga menantang Prabowo buka data di momen debat bukan di ruang tertutup.

"Lalu ini bukan soal pribadi, ini soal negara, ini soal policy. Penjelasannya ya di tempat ini, bukan di ruang-ruang tertutup yang tidak diketahui publik."

"Justru kalau bapak ketahui datanya salah, tunjukkan di tempat ini, sehingga publik bisa mengetahui, bukan di pertemuan lain yang tidak jelas dari mana kita bisa menilai akurasinya," tantang Anies.

Anies kemudian menyampaikan kepada Prabowo pentingnya tenang dan tidak emosional dalam menghadapi persoalan-persoalan kenegaraan maupun persoalan pertahanan.

Pernyataan Anies itu lalu ditanggapi Prabowo.

Prabowo menegaskan dirinya tidak ingin membuka di ruang tertutup, melainkan terbuka.

"Pak Anies... Pak Anies, saya tidak bicara tertutup, saya bicara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi I, di mana semua partai yang mengusung bapak, hadir, dan menyetujui yang saya ajukan," ungkap Prabowo. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PrabowoAnies BaswedanGanjar PranowoKementerian PertahananJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved