Breaking News:

Apa Itu Sai dalam Ibadah Umrah dan Haji? Berikut Penjelasan serta Tata Cara dan Bacaan Doanya

Sa’i merupakan perjalanan yang dilakukan dari Bukit Shafa menuju Bukit Marwah dengan 7 kali perjalanan.

Bandar Al-Dandani, AFP
Suasana ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, 4 Oktober 2020. Apa Itu Sai dalam Ibadah Umrah dan Haji? Berikut Penjelasan serta Tata Cara dan Bacaan Doanya 

TRIBUNWOW.COM - Sebelum menunaikan ibadah Umrah dan Haji, ada baiknya untuk mengetahui pengertian dari Sa'i.

Sa'i merupakan syarat sah saat menjalankan umrah ataupun haji.

Pasalnya, Sa'i merupakan rukun wajib saat umroh dan haji.

Berikut akan dibahas mengenai pengertian, tata cara hingga bacaan doa saat Sa'i.

Baca juga: Sholat Dhuha Bisa untuk Pembuka Rezeki hingga Berpahala Senilai Pahala Umrah, Ini Bacaan Doanya

Baca juga: Viral Jemaah Haji Indonesia Joget Tiktok di Arab Saudi, Jadi Tertawaan hingga Ditabrak Pejalan Kaki

Secara bahasa sa’i berarti bekerja atau berusaha atau berlari atau berjalan.

Sedangkan berdasarkan istilah, Sa’i adalah salah satu rukun wajib di dalam haji dan juga umrah, jika tidak dilaksanakan maka tidak sah ibadah haji atau umrahnya.

Sa’i merupakan perjalanan yang dilakukan dari Bukit Shafa menuju Bukit Marwah dengan 7 kali perjalanan.

 

Kenapa ibadahnya harus 7 kali seperti itu? Ternyata ada kisah dan sejarahnya.

Ibadah Sa’i berawal dari peristiwa istri Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar mencari air untuk anaknya Nabi Ismail, ia berlari dari Bukit Shafa ke Marwah.

Ketika itu Nabi Ibrahim mendapat wahyu dari Allah SWT untuk pergi ke Mekkah dengan keluarganya. Ketika itu Mekkah masih asing dan belum ada pemukiman, masih alami sekali hanya ada lembah berpasir dan bukit tandus, dan air sangat minim.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jemaah Haji yang Wafat di Arab Saudi Bertambah Lagi, Satu Orang Masih dalam Pencarian

Maka Nabi Ibrahim AS bersama istri dan anaknya menuju Mekkah dari Palestina. Ketika tiba di Mekkah Siti Hajar hanya dibekali persediaan air yang sedikit oleh suaminya. Nabi Ibrahim AS dengan wahyu yang diterima dari Allah SWT, maka ia meninggalkan istri dan anaknya. Hal ini membuat istrinya bersedih sebab ia ditinggal di daerah yang sepi.

Ketika Nabi Ibrahim akan meninggalkan istrinya, Siti Hajar menanyakan tujuan kemana ia pergi. Tetapi suaminya itu tidak mengeluarkan kata-kata apa pun. Ketika istrinya bertanya kembali apakah kepergiannya atas perintah Allah SWT, barulah Nabi Ibrahim mengiyakannya. Maka Siti Hajar menjadi tenang setelah mengetahui hal itu atas perintah Allah SWT.

Seiring berjalannya waktu persediaan air pun habis. Nabi Ismail AS yang masih bayi itu menangis karena kehausan. Lantas Siti Hajar berlari-lari mencari sumber air, ia mencari mata air dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah.

Siti Hajar pun terus berusaha mencari hingga 7 kali bulak balik. Saat ia sampai di Bukit Marwah, ia mendengar ada suara air dan mencari dimana sumber air itu berasal. Namun betapa terkejutnya ia, air muncul dari telapak kaki anaknya itu. Inilah yang dinamakan air zam-zam.

Kapan Waktu Pelaksanaan Sa’i?

Waktu pelaksanaan sa’i dilakukan sesudah tawaf ifadah. Dan bagi jamaah yang menunaikan haji ifrad atau haji qiran, ibadah sa’i bisa dilaksanakan sesudah tawaf qudu. Dengan begitu mengerjakan sa’i tidak usah dilakukan sesudah tawaf ifadah.

Amalan selama melaksanaan Sai

Ketika melakukan sa’i lebih banyak berdoa dan berdzikir menyucikan diri dari hadas dan najis dan menutup aurat
melakukan sa’i di tempat yg sudah ditetapkan.

Ketika berada di antara tiang lampu hijau Sa’i di sunnahkan berlari-lari kecil sambil menghadap Ka’bah.

Tata Cara Sa’i dalam Haji dan Umrah
* Berjalan terlebih dahulu ke Bukit Shafa
* Saat sampai di Bukit Shafa menghadap ke arah Baitullah sambil perbanyak takbir dan tahlil
* Kemudian menuju ke Bukit Marwah sembari berdoa dan berdzikir di setiap melakukan sa’i
* Saat sudah tiba dilokasi sa’i, jamaah akan melewati 2 lampu warna hijau. Di sini disunnahkan berlari-lari kecil khusus untuk jamaah laki-laki, sementara jamaah wanita langkahnya dipercepat
* Ketika telah dekat di Bukit Marwah, bacalah doa yang ada dalam surat Al Baqarah ayat 158

Surat Al-Baqarah Ayat 158
۞ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Artinya
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

* Sesudah tiba di Bukit Marwah menghadap kiblat dan membaca takbir dan tahlil seperti bacaan yang dibaca ketika di Bukit Shafa

Itulah penjelasan tentang pengertian Sai dalam Rukun Wajib Ibadah Umrah dan Haji, Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan Doa.

Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul Pengertian Sai dalam Rukun Wajib Ibadah Umrah dan Haji, Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan Doa

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
Ibadah HajiUmrahBacaan doaMekkah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved