Pilpres 2024
Tanggapan Anies dan Pihak Ganjar terkait Ucapan Prabowo soal 'Ndasmu Etik' yang Viral
Viral di media sosial ucapan Capres Prabowo Subianto yang mengatakan 'Ndasmu Etik' alias 'Kepalamu Etik', ini tanggapan pihak capres lainnya.
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya kira masyarakat bisa menilai," ucap Ganjar, saat ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (16/12/2023).
Ganjar kemudian berpesan agar warga menggunakam kalimat yang baik-baik saja. Terutama dalam hal kampanye saat ini.
"Makanya saya berikan pesan kepada warga untuk kita pakai kalimat-kalimat yang tentu saja dibuka saja, kalimat bagus, tidak black campaign, tapi negatif campaign boleh," jelasnya.
Reaksi Anies Baswedan
Pernyataan Prabowo tersebut memantik reaksi dari berbagai pihak.
Anies Baswedan menanggapi pertanyaan wartawan mengenai video viral kontroversial soal Prabowo yang mengatakan, "etik-etik ndasmu."
Menurut Anies, etika itu memang dimulainya dari kepala.
“Memang etik itu mulainya dari kepala. Kalau kepala tidak memiliki etika, apalagi bagian yang di bawahnya. Jadi memang benar mulainya dari kepala dan dengan begitu yang di bawahnya agar ikut,” ujar Anies, Sabtu (16/12/2023).
Baca juga: 2 Faktor Penyebab Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Tinggi meski Jarang Kampanye Menurut Pengamat
Sedangkan Wakil kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin, Sudirman Said mengatakan, kata-kata tersebut sepatutnya tidak dikatakan oleh seorang ketua umum partai atau calon presiden (capres).
"Saya mendapatkan kiriman dari banyak teman video seorang calon presiden dan juga seorang Ketua Umum Partai seperti sedang melecehkan aspek etika," ujar Sudirman ditemui di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (16/12/2023).
Sudirman mengatakan, tak selayaknya kata etika disandingkan dengan kata sumpah serapah yang biasa digunakan oleh orang Jawa, yaitu "ndasmu" atau yang berarti kepalamu.
Lebih lanjut, Sudirman menilai bahwa tak seharusnya seseorang yang bergerak di ranah publik melecehkan etika, terlebih seorang calon pemimpin di tingkat pusat.
"Kenapa? karena justru nilai pemimpin di sektor publik karena menjaga etika, bukan saja semata-mata soal ketaatan pada hukum," katanya.
Oleh karena itu, Sudirman sangat menyayangkan capres yang saat ini sedang berkontestasi dalam Pilpres 2024 memberikan contoh yang tidak baik kepada para pendukungnya.
"Mudah-mudahan itu tidak benar dan bila itu benar maka sangat layak masyarakat mengkritisi itu, justru saat ini yang mengalami kerusakan luar biasa aspek etik," ujarnya.
Sumber: Tribunnews.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|