Liga 1
Nasib 2 Klub Bumi Jateng di Liga 1 2023: PSIS Semarang & Persis Solo Berbalik 180 Derajat
Nasib kontras tengah terjadi di Bumi Jawa Tengah, PSIS Semarang & Persis Solo berbalik 180 derajat bak ada asap ada api, berikut sebabnya.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Nasib kontras tengah terjadi di Bumi Jawa Tengah, PSIS Semarang & Persis Solo berbalik 180 derajat bak ada asap ada api, berikut sebabnya.
Dilansir TribunWow.com, dua tim Jawa Tengah, PSIS Semarang dan Persis Solo kini tengah dalam misi yang berbeda menyongsong sisa laga di putaran kedua.
PSIS Semarang dengan gagah bertengger di posisi ke-4 klasemen sementara Liga 1 2023/2024.
Anak asuh Gilbert Agius sukses mengumpulkan 37 poin dari 21 pertandingan.
Baca juga: PSIS Semarang & Snex-Panser Full Gelo? 2 Pemain yang Dibuang Halus Justru Lebih Agresif dari Vitinho
Dengan rincian 11 kali menang, 4 imbang dan 6 kali menelan kekalahan.
Berkat hasil itu, PSIS Semarang kini menatap asa untuk menuntaskan dahaga gelar panjang Snex dan Panser Biru.
Dengan catatan, PSIS Semarang tak banyak tergelincir pada sisa laga Liga 1 2023/2024.
Hal itu tak terlepas dari margin poin yang sangat dekat satu dengan yang lainnya di posisi 5 sampai dengan 8 klasemen sementara.
Begitu pula dengan kans Laskar Mahesa Jenar untuk merangsek ke papan atas yang juga masih bisa mereka kejar.
Klub bernuansa biru itu masih memiliki asa finish dan mengamankan satu tiket ke championship series di posisi kedua karena hanya berselisih 3 poin dari Bali United yang sudah kumpulkan 40 poin.
Sementara itu, nasib kontras justru tengah dialami rival abadi mereka di Bumi Jawa Tengah, Persis Solo.
Persis Solo seolah sudah angkat bendera putih dalam perburuan gelar juara Liga 1 2023/2024.
Target urgensi Persis Solo adalah keluar dari zona merah degradasi dan juga finish di posisi 10 besar seperti musim lalu.
Tim kebanggaan Pasoepati itu juga harus mengakui PSIS Semarang bernasib lebih apik ketimbang mereka di musim 2023/2024
Mengingat jarak poin dan posisi mereka bak langit dan bumi.

Baca juga: Persija Jakarta Cari Pengusik Andritany? Persik Kediri-PSIS Semarang Jadi Jawaban, Jebolan Persib
Persis Solo bertengger di posisi ke-15 klasemen sementara dengan 25 poin dari 21 pertandingan.
Dengan rincian 6 kali menang, 7 seri dan 8 kali menelan kekalahan.
Tim yang bermarkas di Stadion Manahan itu pun ketar-ketir, karena posisi mereka satu strip di atas Arema FC yang berada di zona batas ambang degradasi.
Bahkan, mereka hanya terpaut 4 poin dari Arema FC.
Jika margin terus tergerus, tak menutup kemungkinan Arema FC bakal menjatuhkan Persis Solo dan keluar dari zona merah.
Lantas, bak ada asap ada api, yang sebenarnya terjadi dengan PSIS Semarang dan Persis Solo?
Perbedaan nasib yang kini dialami PSIS Semarang dan Persis Solo bermuara pada kebijakan transfer berbeda keduanya sejak awal musim.
Sejak awal musim, PSIS Semarang terus gencatkan perekrutan pemain secara agresif berlabel bintang.
Bahkan, mereka berani melakukan terobosan pertaruhan dalam perekrutan pemain asing dengan menggaet pemain yang tak diperhitungkan sebelumnya.
Sebut saja Lucao, Boubakary Diarra dan Gali Freitas yang sukses memberikan warna di lini belakang, tengah dan depan PSIS Semarang.
Tak berhenti disitu saja, PSIS Semarang juga memanfaatkan paruh musim untuk berbenah mengevaluasi kekurangan putaran pertama.
Nama-nama tenar lain seperti Barnabas Sobor dan Evan Dimas sukses direkrut.
Hal ini tentu kontras dengan apa yang dilakukan Persis Solo.
Persis Solo mayoritas mempertahankan komposisi skuad yang mirip dengan musim lalu.
Mereka hanya menambah beberapa kekuatan seperti di lini depan dengan menggaet Moussa Sidibe, Roni dan terkini Sho Yamamoto.
Dan di lini belakang nama Diego Bardanca menjadi rekrutan Persis Solo rekan duet Jaimerson.
Sayang, sejauh ini, konsistensi Moussa Sidibe, Roni dan Diego Bardanca yang dipertahankan justru alami penurunan performa.
Kritik pun kerap melanda ketiga pemain Persis Solo tersebut.
Di tambah, pada paruh musim tak berbelanja pemain hanya menutupi lubang slot asing yang ditinggal Fernando Ortega membuat Persis Solo kini merasaka tuah buruknya.
Bisa dikatakan, tak banyaknya perubahan yang dilakukan Persis Solo secara komposisi sejak musim lalu membuat lawan sudah mengetahui cara main Laskar Samber Nyawa yang akhirnya berdampak pada deadlock nya performa mereka.
Lebih lanjut, sang pelatih kepala, Leonardo Medina sudah diistirahatkan dari kursi kepelatihan Persis Solo jelang laga kontra Persebaya Surabaya lalu.
Solusi terdekat satu-satunya Persis Solo hanyalah mendatangkan pelatih kepala dengan rekam jejak jelas dan memiliki kemampuan pendekatan baik dengan para pemain di sisa kompetisi.
Agar chemistry cepat dapat terjalin, dan misi menjauh dari zona degradasi terealisasi.
Baca juga: Leonardo Medina Fix Out dari Persis Solo, Gantinya Duplikat Arema, PSM-RANS Nusantara? Ini Buktinya

PSIS Semarang Full Gelo?
PSIS Semarang dan Snex-Panser full gelo? Dua pemain yang dibuang halus justru lebih agresif dari Vitinho, berikut dua sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, peran winger asal Brasil, Vitinho untuk PSIS Semarang terbilang tak begitu agresif.
Pasalnya, dari 12 laga yang dimainkan, Vitinho baru mampu lesatkan 1 gol dan 3 assist untuk PSIS Semarang.
Padahal, Vitinho didatangkan guna bisa menjadi mesin gol sekaligus pelayan Carlos Fortes.
Baca juga: Persija Jakarta Cari Pengusik Andritany? Persik Kediri-PSIS Semarang Jadi Jawaban, Jebolan Persib
Tugas mesin gol diperuntukkan ketika para penyerang tengah PSIS Semarang mengalami deadlock.
Tapi sayang, hampir satu musim bersama PSIS Semarang, Vitinho tak mampu berbuat banyak.
Total, dua gol dan 6 assist dicatatkan pemain kelahiran Rio de Janeiro itu untuk PSIS Semarang.
Lebih lanjut, catatan itu justru serupa dengan dua pemain lokal yang dilepas halus oleh PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto dan Wawan Febrianto.
Sebagaimana diketahui, Hari Nur Yulianto dan Wawan Febrianto saat ini dilepas PSIS Semarang ke klub kasta kedua, Malut United.
Hari Nur Yulianto dilepas terlebih dahulu PSIS Semarang ke Malut United dengan skema bebas transfer.
Pemain yang juga legenda hidup PSIS Semarang itu dilepas pada bursa transfer awal musim 2023/2024.
Sementara untuk Wawan Febrianto, dilepas PSIS Semarang ke Malut United dengan skema pinjaman pada paruh musim lalu sampai dengan akhir musim nanti.

Baca juga: PSIS Semarang Ngebet Gaet Shayne Pattynama? Yoyok Sukawi Harus Lobi Kakak Kandung Pilar Utama Persik
Lantas, bagaimana perbandingan statistik yang ditorehkan oleh dua pemain lokal yang dibuang halus PSIS Semarang tersebut dengan sosok Vitinho?
Dilansir TribunWow.com dari Transfermarkt, Hari Nur Yulianto dan Wawan Febrianto sama-sama mampu mengoleksi dua gol untuk Malut United.
Bedanya, Hari Nur Yulianto catatkan 2 gol dan 1 assist dari 10 laganya bersama Malut United.
Sedangkan adaptasi cepat dilakukan Wawan Febrianto yang sukses bukukan 2 gol dari 4 laganya bersama Malut United.
Catatan itu potensi bertambah menyusul Hari Nur Yulianto dan Wawan Febrianto saat ini sukses meloloskan Malut United ke babak 12 besar Liga 2 2023/2024.
Berikut perbandingan statistik dua pemain lokal yang dibuang halus PSIS Semarang tersebut dengan Vitinho:
1. Hari Nur Yulianto: 10 pertandingan, 2 gol, dan 1 assist
2. Wawan Febrianto: 4 pertandingan dan 2 gol.
3. Vitinho: 12 pertandingan, 1 gol dan 3 assist.
Baca juga: Primadona Liga 1 2023: Persik, PSIS, Borneo FC-Madura United Beri Nama, Persija-Persebaya Penikmat?

(TribunWow.com/Adi Manggala S)