Liga 1
Kota Karang Panas Bersolek: PSBS Biak Bungkus Bintang Grade Liga 1, Alumnus Persija-Persib Merapat
Kota Karang Panas bersolek, PSBS Biak bungkus bintang grade Liga 1, alumnus Persija Jakarta paling banyak didatangkan, berikut ini lisnya.
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Kota Karang Panas (julukan Kabupaten Biak-red) bersolek, PSBS Biak bungkus bintang grade Liga 1, alumnus Persija Jakarta paling banyak didatangkan, berikut ini lisnya.
Dilansir TribunWow.com, belum lama ini, PSBS Biak umumkan kedatangan beberapa pemain anyarnya pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2023/2024.
Tercatat, empat pemain sukses dibungkus oleh PSBS Biak.
Di mana, dua pemain merupakan mantan bintang Persija Jakarta.
Baca juga: PSBS Biak Bungkus Alumnus Persija Jakarta-Persebaya Surabaya, 3 Keuntungan Menanti The Black Yellow
Keduanya merupakan pemain yang sukses memberikan gelar bergengsi bagi Persija Jakarta.
Satu pernah mencatatkan gelar bergengsi Liga 1 2018 yakni Osas Saha.
Sedangkan satu lainnya sukses memberikan gelar Piala Presiden 2021 yakni Otavio Dutra.
Dua pemain naturalisasi yang melengkapi dua nama sebelumnya yang didatangkan PSBS Biak, Fabiano Beltrame, Mamadou Barry dan juga Beto Goncalves.
Sementara satu lainnya merupakan mantan pemain Persib Bandung dengan posisi sebagai penjaga gawang.
Sosok pemain tersebut tak lain adalah Mario Londok.
Selain tiga pemain lokal, PSBS Biak juga resmi mendatangkan bek asal Korea Selatan, Hwan Do-yeon.
Berikut ini empat pemain yang terdiri pemain asing dan tiga pemain grade Liga 1:
1. Osas Saha (CF/37 tahun)
2. Otavio Dutra (CB/40 tahun)
3. Mario Londok (GK/26 tahun)
4. Hwan Do-yeon (CB/32 tahun).
Baca juga: PSBS Biak Semakin Bergelimang Bintang demi Liga 1: Persib, Persik-Madura United Bisa Jadi Tumbalnya
Keuntungan PSBS Biak Bungkus Otavio Dutra
PSBS Biak sukses mendatangkan bek naturalisasi asal Brasil, Otavio Dutra.
Setidaknya, ada tiga keuntungan yang bisa didapatkan PSBS Biak dalam perekrutan Otavio Dutra.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Lokal Rasa Asing
Keuntungan pertama tentu saja status dari Otavio Dutra yang merupakan pemain lokal rasa asing.
Ya, lokal rasa asing yang dimaksud adalah sosok Otavio Dutra yang merupakan pemain naturalisasi Indonesia asal Brasil.
Sembilan musim Otavio Dutra catatkan bermain di Liga Indonesia sejak 2010 sebelum pada akhirnya resmi dinaturalisasi pada 2019 lalu.
Masuknya Otavio Dutra tentu akan semakin menyolidkan lini belakang PSBS Biak yang dikomandoi oleh rekan sesama pemain naturalisasi lainnya, Fabiano Beltrame.
Baca juga: Chemistry Persib Bandung-Persija Jakarta: Beri Efek Kejut di Paruh Musim, Bobotoh dan Jakmania Cek
2. Jam Terbang
Kedua tentu saja berkaitan dengan jam terbang tinggi Otavio Dutra di Liga Indonesia.
Seperti diketahui, Otavio Dutra pertama kali bermain di Liga Indonesia bersama Persebaya Surabaya 1927 di tahun 2010.
Saat itu, pemain berusia 40 tahun itu didatangkan Persebaya Surabaya dari klub Liga Brasil, Macae.
Tiga musim ia habiskan bersama Persebaya Surabaya 1927.
Hingga pada akhirnya Otavio Dutra memutuskan untuk berpindah-pindah tim di Liga Indonesia dari ke Persipura Jayapura, Gresik United, Bhayangkara FC, Persija Jakarta, Madura United dan terkini Kalteng Putra.
Prestasi terbaiknya saat mampu membawa Bhayangkara FC kampiun Liga 1 2016-2017 dan juga mempersembahkan Piala Menpora untuk Persija Jakarta di musim 2020-2021.

Baca juga: Kota The Big Durian Full Rungkad? Persija Jakarta Digembosi Persebaya & RANS Nusantara, Jakmania Cek
Statistik Otavio Dutra
1. Persebaya Surabaya: 54 pertandingan, 7 gol, 5 assist, 11 kartu kuning, 4.636 menit bermain.
2. Bhayangkara Presisi Indonesia FC: 41 pertandingan, 9 gol, 2 assist, 4 kartu kuning, 3.558 menit bermain.
3. Persija Jakarta: 25 pertandingan, 2 gol, 2 kartu kuning, 1 kartu kuning kedua, 2.160 menit bermain.
4. Pogon Szczecin: 11 pertandingan, 2 kartu kuning, 906 menit bermain.
5. Madura United FC: 8 pertandingan, 459 menit bermain.
6. Kalteng Putra FC: 8 pertandingan, 1 gol dan 720 menit bermain.
3. Chemistry dengan Fabiano
Ketiga tentu berkaitan dengan chemistry cepat yang bisa dijalin dengan palang pintu andalan PSBS Biak, Fabiano Beltrame.
Meski belum pernah catatkan kiprah setim bersama, namun, background keduanya yang berasal dari tim yang sama bisa jadi sebab chemistry bisa cepat terjalin.
Terlebih, secara usia yang terbilang sebaya membuat keduanya memiliki kematangan yang sama baiknya ketika memimpin lini belakang.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)