Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Petinggi PBB untuk Palestina Beberkan Kondisi Pengungsian di Gaza: Semua Orang Minta Air dan Makanan

Para pengungsi Palestina itu berlindung di gedung PBB di Kota Rafah dengan kondisi yang memprihatinkan

Abed Rahim Khatib – Agensi Anadolu
Warga Palestina yang terluka dan keluarga mereka berlindung di sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB 

TRIBUNWOW.COM - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini menggambarkan kengerian tragedi di Gaza, Jumat 3 November 2023.

Dikutip TribunWow.com dari Middle East Monitor UNRWA mengatakan jika kejahatan itu tak pernah terjadi sebelumnya.

Hal itu didapati setelah Philippe Lazzarini mengunjungi langsung para pengungsi yang berada di Sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.

Baca juga: Hamas Siap Beri Pelajaran ke Israel, Sebut akan Ada Serangan yang Sama saat 7 Oktober Lalu

"Ini pertama kalinya saya diizinkan masuk sejak awal perang yang mengerikan ini, hampir empat minggu lalu," tutur Philippe Lazzarini.

"Skala tragedi ini belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.

Para pengungsi Palestina itu berlindung di gedung PBB di Kota Rafah.

"Mereka menunjukkan pada saya bagian mana yang rusak akibat pemboman," katanya.

Baca juga: Bagaimana Aplikasi Telegram Bisa Bekerja Jadi Senjata yang Mengerikan dalam Perang Israel Vs Hamas

Saat itu jumlah korban yang didapati di satu tempat adalah seorang tewas sementara 80 orang lainnya terluka.

Philippe Lazzarini juga mendapati tempat pengungsian itu yang sudah penuh sesak.

"Tingkat kesusahan dan kondisi kehidupan yang tidak sehat di luar akal pemikiran," tuturnya.

"Semua orang hanya meminta air dan makanan. Alih-alih berada di sekolah untuk belajar, anak-anak malah meminta seteguk air dan sepotong roti," tambahnya.

Menurutnya, semua orang di pengungsian meminta untuk gencatan senjata.

"Mereka ingin tragedi ini berakhir," tambahnya.

Baca juga: Bela Palestina, Kelompok Houthi di Yaman Bersumpah Terus Serang Israel, Tembakkan Drone dan Rudal

Tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan Gaza Israel, Israel selatan, Senin, 9 Oktober 2023. Penguasa militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu, menembakkan ribuan roket sebagai lusinan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi, menewaskan ratusan orang dan menawan. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan sejumlah kematian akibat serangan udara Israel di Gaza.
Tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan Gaza Israel, Israel selatan, Senin, 9 Oktober 2023. Penguasa militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu, menembakkan ribuan roket sebagai lusinan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi, menewaskan ratusan orang dan menawan. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan sejumlah kematian akibat serangan udara Israel di Gaza. (AP/ Oren Ziv)

Petinggi PBB itu menyebut kunjungannya ke Palestina itu menjadi hari yang paling menyedihkan dalam pekerjaan kemanusiaannya.

Diketahui, UNRWA saat ini menjadi satu-astunya sumber daya penting yang tersisa untuk hidup di Gaza.

Persediaan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar berkurang dengan cepat.

"Setiap hari menjadi semakin suram. Kami terus kehilangan rekan kerja. Di mana ini akan berakhir," tambahnya.

Ketua UNRWA menekankan bahwa respons kemanusiaan yang ada saat ini masih belum cukup, dan juga tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan masyarakat di Gaza. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PBBPalestinaGazaUNRWAIsrael
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved