Jawaban Menohok Prabowo soal Isu Dinasti Politik Presiden Jokowi: Ingin Berbakti Apa Salahnya?

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subbianto beri jawaban menohok soal isu dinasti politik Presiden Jokowi.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, menurut Prabowo, dinasti politik jika diperuntukkan untuk mengabdi kepada rakyat tidak ada salahnya.

Prabowo mengajak kepada semua pihak untuk tidak mencari sisi negatifnya namun juga harus mencari sisi positif yang hendak dilakukan.

"Dinasti, semua dinasti Bung. Kita jangan cari yang negatif, cari yang positif orang ingin berbakti apa salahnya," kata Prabowo kepada awak media di Hotel Darmawangsa Jakarta, Senin (22/10/2023).

Baca juga: Banyolan Prabowo Jawab Kritik soal Gibran Rakabuming Jadi Cawapresnya di Pilpres 2024: Kumaha?

Lebih lanjut, Prabowo juga secara gamblang jika dirinya melakukan dinasti politik di masa lampau.

Ia mengungkapkan jika ayah dan pamannya juga pernah melakukan dinasti politik.

"Saya juga dinasti. Saya anaknya Soemitro. Paman saya gugur untuk Republik Indonesia kita dinasti merah putih, kita dinasti patriot," kata Prabowo.

Ia juga membeberkan jika dinasti yang dilakukannya adalah pengabdian untuk rakyat Indonesia.

"Kita dinasti patriot yang ingin mengabdi untuk rakyat. Kalau dinasti Pak Jokowi ingin berbakti untuk rakyat kenapa, salahnya apa," kata Prabowo.

Pada akhir statemenya Prabowo menegaskan kepada semua pihak untuk berpikir positif dan baik terkait dinasti politik.

"Jadi berpikir yang baik, berpikiran positif," tutupnya.

Baca juga: Trending setelah Dideklarasikan jadi Bacawapres Prabowo, Gibran Santai hingga Pilih Urus Sepak Bola

Statement Prabowo Tuai Kritikan Pengamat

Menanggapi pernyataan Prabowo, pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti memberikan kritikannya.

Menurut Bivitri, dinasti Presiden Jokowi memang sejatinya tidak dipermasalahkan jika tujuannya digunakan untuk berbakti kepada rakyat.

Namun, Bivitri menjelaskan, jika Prabowo salah dalam memahami apa definisi dinasti politik dalam konteks yang kini diisukan tengah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

"Mungkin Pak Prabowo salah memahami ya dinasti politik dengan keluarga. Kalau dari jawabannya Pak Prabowo kesannya itu dinasti politik sama saja dengan keluarga."

"Padahal beda ada terminologinya dalam ilmu politik dan hukum tata negara. Dinasti politik itu adalah pada saat orang-orang yang punya hubungan kekerabatan langsung, dan pada saat keluarganya sedang menjabat, mengambil keuntungan politik dari posisi keluarganya itu untuk menguatkan jaringan politik keluarga itu," jelas Bivitri saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (23/10/2023).

Lebih lanjut, Bivitri menegaskan dinasti politik tidak dibenarkan sekalipun memiliki alasan berbakti kepada rakyat jika dilihat dari sudut pandang hukum tata negara atau ilmu politik.

Ia pun turut mencontohkan ketika dinasti politik langgeng di masyarakat perlu dinilai hal itu sudah sesuai dengan prinsip etika politik atau tidak.

Selain itu, dinasti politik juga harus dilihat dari sistem tata negara apakah merusak sistem atau tidak.

"Intinya harus disadari bahwa politik dan tata negara itu ukurannya bukan berbakti atau tidak berbakti untuk bangsa. Ukurannya harus selalu apakah ada prinsip-prinsip etika politik yang dilanggar, apakah mereka merusak sistem atau tidak," ujarnya.

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait

Sebagian artikel ini dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com dengan judul Prabowo Subianto Bicara Isu Dinasti Politik Jokowi