Perang Israel Vs Hamas
Sejarah Panjang Wilayah Palestina yang Terus Digerus Israel, Kini Sedikit Lebih Luas dari Pulau Bali
Sejarah panjang tergerusnya wilayah Palestina oleh Israel dari masa ke masa, kini hanya setara dengan Pulau Bali di Indonesia.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Perang antara Israel dan Hamas yang kembali pecah pasca insiden serangan 7 Oktober lalu menjadi eskalasi terbaru konflik Israel dan Palestina dalam kurun waktu 100 tahun terakhir.
Dilansir TribunWow.com, konflik bermula saat Hamas yang menguasai Gaza melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Israel.
Hingga pada akhirnya, Israel memutuskan untuk membalas serangan Hamas dengan mendeklarasikan perang.
Meski begitu, konflik antara Hamas dan Israel sejatinya bukan kali ini saja terjadi.
Baca juga: Cara Orangtua di Palestina Tenangkan Anaknya yang Ketakutan saat Bom Israel Menyerang Tanpa Henti
Mengutip dari Al Jazeera, berikut ini kronologi awal konflik Israel dan Hamas:
Kronologi Awal Peperangan
Konflik terbaru antara Israel dan Palestina tepat akan genap 100 tahun terjadi, lebih tepatnya sejak per tanggal 2 November 1917.
Dilansir TribunWow.com dari BBC, angkaian peperangan yang terjadi hingga saat ini bermula saat umat Yahudi melarikan diri dari aksi pembantaian yang terjadi di Eropa pada awal sampai dengan pertengahan abad ke-20.
Pembantaian umat Yahudi yang menewaskan jutaan orang dan diorganisir oleh sebuah partai politik di Jerman bernama Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler.
Dasar pembantaian itu berkaitan dengan kepercayaan Nazi akan 'ras Arya yang dinilai paling superior.
Hingga pada akhirnya, mereka tak segan untuk menganiaya hingga membunuh orang-orang yang tidak cocok dengan mereka termasuk umat Yahudi.
Umat Yahudi yang selamat pun lantas bermigrasi menuju ke Palestina.
Tak disangka, populasi umat Yahudi di Palestina semakin meningkat pesat.
Menurut kepercayaan dan sejarah Yahudi, di sanalah tanah air dan juga leluhur mereka.
Beberapa tahun berikutnya, para pemimpin Zionis mendirikan negara Yahudi di Timur Tengah.
Mereka pun berusaha meningkatkan jumlah Yahudi untuk memperkuat klaim kenegaraan.

Baca juga: Palestina Dibantu oleh Cuaca Buruk di Israel dalam Perang, Ibu Kota Tel Aviv Mendadak Dilanda Banjir
Pada November 1947, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 181 atau rencana pembagian Palestina menjadi negara Arab dan Yahudi.
Populasi Yahudi pun semakin membengkak di Palestina menjadi 33 persen.
Di tengah membengkaknya populasi itu, mereka hanya memiliki wilayah 6 persen lahan.
Palestina menolak rencana tersebyt karena dalam pembagiannya, 56 persen wilayah Palestina diberikan kepada negara Yahudi.
Di mana sebagian besar wilayah yang diberikan merupakan wilayah pesisir yang subur.
Kala itu, Palestina total memiliki wilayah 94 persen wilayah bersejarah dan mencakup 67 persen populasinya.
Dan setahun setelah Resolusi 181 tepatnya 14 Mei 1948, para pemimpin Zionis pada saat itu langsung mendeklarasikan berdirinya negara Israel.
Israel yang sejatinya baru merdeka itu langsung mendapatkan serbuan dari beberapa negara Arab bersama militan Palestina.
Pada pertempuran itu, setidaknya ada 700 ribu warga Palestina yang terusir daru rumah mereka.
Israel pun mengklaim berhasil merebut 77 persen wilayah Palestina yang hingga kini masih dipertentangkan.
Hingga terkini, per tahun 2023, wilayah Israel dari semula yang hanya 6 persen kini menjadi 20,770 km persegi.
Sedangkan Palestina kini hanya menyisakan 6.020 km persegi.
Luas yang jika diperhatikan kini sedikit lebih besar ketimbang Pulau Bali di Indonesia yang sebesar 5.780 km persegi.
Atau selisih 240 km persegi lebih besar dari Pulau Bali yang notabene hanya satu di antara provinsi yang ada di Indonesia.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)