Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Hamas Punya Peningkatan dalam Serangan sementara Israel Dilanda Krisis Internal Jadi Titik Kelemahan

Ada beberapa faktor yang membuat serangan cukup mengejutkan di Sabtu pagi oleh Hamas ke Israel

Ahmad GHARABLI / AFP
Pasukan keamanan Israel dikerahkan di tengah bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem, pada 7 Mei 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Kelompok militer Palestina Hamas melakukan serangan di Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023 pagi.

Dalam serangan itu, dunia dan Israel dikagetkan karena tak pernah mendapatkan serangan yang besar dalam beberapa waktu terakhir.

Pengamat konflik Timur Tengah Hasibullah Satrawi mengatakan ada beberapa faktor serangan itu jadi besar, Senin 9 Oktober 2023.

Baca juga: Hengkang dari Persekat dengan Alasan Panggilan Militer, Miftahudin Mukson Resmi Latih PSMS Medan

"Ada beberapa faktor yang membuat serangan cukup mengejutkan di Sabtu pagi kemarin," kata Hisbullah dikutip dari kanal YouTube TvOnenews.

Faktor pertama adalah pembiaran kekerasan yang kerap dilakukan Israel ke Palestina.

Padahal mereka sudah mewanti-wanti untuk tak menyentuh tempat suci di Palestina.

Namun Israel tak memperdulikannya dan terus melakukan serangan di berbagai lini.

Baca juga: Perang Palestina dan Israel Memanas, Prabowo Subianto Gelar Rapat Terbatas, RS Indonesia Terdampak

Hal itu membuat Hamas hilang kesabaran dan melakukan serangan balasan.

Faktor kedua adalah meningkatnya kemampuan yang dimiliki Hamas.

"Dunia berbicara tentang kekuatan meningkat yang dimiliki Hamas," kata Hisbullah.

"Bayangkan operasi ini melibatkan ribuan roket dan kemudian pasukan jadi ini pasti terorganisir."

"Dan orang akan selalu bertanya ini kelompok sedang diisolir secara total bertahun-tahun tidak diberikan akses secara wajar, kok bisa memiliki peningkatan signifikan seperti ini. Pastia da faktor peningkatan kemampuan yang dimiliki Hamas dan kelompok perlawanan di Jalur Gaza."

Baca juga: Israel Kutuk Serangan Hamas yang Tewaskan Ratusan Warga, Netanyahu: Kami akan Melumpuhkan Mereka

Serangan balasan Israel ke Jalur Gaza Palestina, Sabtu (7/10/2023).
Serangan balasan Israel ke Jalur Gaza Palestina, Sabtu (7/10/2023). (Al Jazeera via Tribunnews.com)

Sementara faktor terakhir adalah soal lemahnya internal Israel.

"Yang ketiga saya melihat ada kaitannya dengan faktor internal Israel berkaitan dengan krisis internal," kata Hisbullah.

"Saya beberapa bulan membahas fenomena krisis internal Israel saya awalnya melototin teks itu karena di mana peristiwanya, tapi melihat kejadian ini saya menduga kuat memang terjadi krisis internal," katanya.

Israel yang dianggap nyaris sempurna dalam militer tiba-tiba mendapatkan serangan mengejutkan.

Tentunya ada faktor kelemahan yang memang sudah ditunggu oleh Hamas.

Baca juga: Suarakan Dukungan ke Israel, Bintang Arsenal Oleksandr Zinchenko Trending, Akun Instagramnya Dikunci

Diberitakan dari Al Jazeera, terjadi pertempuran sengit antara Israel dan Hamas Palestina yang dimulai pada Sabtu 7 Oktober 2023.

Perang tersebut terjadi setelah militan Gaza melakukan serangan ke Israel denga menembakkan ribuan roket.

Roket tersebut diluncurkan melalui jalur darat, laut dan Udara.

Israel juga berbalas menggempur Gaza dengan serangan udara dan secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas.

Jumlah korban tewas terus bertambah di kedua pihak negara.

Korban tewas terbaru mencapai 413 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan, dan lebih dari 700 warga Israel.

Baca juga: UPDATE Serangan Hamas ke Israel, Korban Tewas Capai 350 Orang, Puluhan Warga Diculik dan Disandera

Disebut Israel langsung memberi serangan balasan lewat udara yang membuat 256 warga Palesitan terbunuh, menurut laporan.

Sedangkan data yang dipegang oleh pejabat kesehatan Palestina, sebanyak 1800 orang termasuk 120 anak-anak terluka akibat serangan balasan Israel.

Akibatnya, situasi tak terkendali dan korban nyawa potensi bertambah akibat peperangan tersebut.

Sebanyak 2,3 juta warga Palestina juga tengah terperangkap di Jalur Gaza dan menghabiskan malam tanpa listrik akibat serangan Israel yang memutus aliran listrik di pesisir Jalur Gaza.

Seperti diketahui, kelompok Hamas melakukan serangan terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) dan telah memakan ratusan korban jiwa.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan jumlah warga Israel yang terbunuh telah meningkat menjadi 350 orang.

Kementerian Kesehatan menambahkan sebanyak 1.788 warga Palestina terluka, termasuk 121 anak-anak.

Pada hari Minggu (8/10/2023), IDF membagikan bahwa ada 26 tentara yang tewas dalam serangan Hamas.

"Israel terbangun dengan pagi yang mengerikan," kata juru bicara IDF Internasional Letkol Richard Hecht seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (8/10/2023).

"Kami kehilangan tentara, komandan, dan banyak warga sipil," ucapnya.

"Orang-orang telah diculik di Gaza, tidak hanya tentara tetapi juga warga sipil, anak-anak, nenek-nenek," imbuhnya.

Lebih dari 50 warga Israel disandera di dua lokasi di perbatasan Jalur Gaza.

Di Kota Kibbutz Be'eri, setidaknya 50 sandera berhasil diselamatkan setelah ditahan selama 18 jam di ruang makan. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika/ Aulia)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
HamasIsraelPalestinaJalur Gaza
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved