Breaking News:

Pilpres 2024

Batu Ganjalan Besar Airlangga Hartato Maju Jadi Cawapres Prabowo, Padahal Punya Segudang Pengalaman

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartato menjadi satu di antara nama yang diajukan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Istimewa via Tribunnews.com
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartato menjadi satu di antara beberapa nama yang diajukan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Dilansir TribunWow.com, masuknya nama Airlangga Hartato ke dalam bursa cawapres Prabowo tak terlepas dari keputusan Partai Golkar yang mencalonkan namanya.

Hal itu disaampaikan langsung oleh Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono.

"Golkar tidak mengubah posisi politik kita, yaitu tetap mencalonkan Prabowo sebagai capres dan mendorong Pak Airlangga selaku cawapres," kata Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Jawaban Menohok PDIP soal Potensi Gibran Maju Jadi Cawapres, Sebut Bisa Eliminasi Prabowo Subianto

Lantas, apa rekam jejak Airlangga Hartato yang bisa menjadi dasar dirinya masuk ke dalam bursa cawapres Prabowo?

Karier cemerlang Airlangga Hartato baik di dunia bisnis maupun politik jadi dasar terkuatnya layak dipertimbangkan maju di Pilpres 2024 menjadi cawapres Prabowo.

Sebagaimana diketahui, Airlangga Hartato lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 atau saat ini berusia hampir 61 tahun.

Ia berasal dari keluarga yang berada karena ayahnya yakni Hartato Sastrosoenarto adalah Menteri Perindustrian di era Orde Baru.

Di dunia bisnis, Airlangga Hartato tercatat pernah menduduki jabatan strategis di sejumlah perusahaan yakni Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur PT Bisma Narendra dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.

Selain sukses di dunia bisnis, rekam jejak Airlangga Hartato sebagai politisi juga terbilang mentereng.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Hasil Pertemuan Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju: Bahas Sosok Cawapres hingga Tim Pemenangan

Ia pernah menjadi anggota DPR pada pemilu 2004 dan menduduki jabatan sebagai Ketua Komisi VII DPR RI pada 2007-2009.

Lulusan Fakultas Teknik UGM ini kemudian kembali terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014 melalui dapil Jawa Barat V.

Dalam periode itu ia juga sukses menjabat sebagai Ketua Komisi VI membawagi bidang perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN.

Setelah kenyang pengalaman di legislatif, Airlangga kemudian masuk ke dalam ranah eksekutif di era Presiden Jokowi.

Masuknya nama Airlangga Hartato ke dalam kabinet Jokowi terjadi saat adanya perombakan kabinet pada 27 Juli 2016.

Kala itu, Presiden Jokowi memilih Airlangga Hartato untuk menggantikan Menteri Perindustrian yakni Saleh Husin.

Kemudian, di periode kedua, ia kembali terpilih masuk ke dalam pemerintahan Jokowi.

Bahkan ia diberikan posisi strategis sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Terganjal Elektabilitas

Meskipun mendapatkan rekam jejak dan pengalaman yang menawan, Airlangga Hartato tak bisa begitu saja melenggang maju mendampingi Prabowo.

Batu ganjalan terbesar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu maju sebagai cawapres Prabowo berkaitan dengan tingkat elektabilitas yang masih relatih di bawah kandidat lain.

Terkait tingkat elektabiltas menilik dari Survei Litbang Kompas per medio 27 Juli sampai dengan 7 Agustus 2023.

Airlangga tak masuk ke dalam tiga besar kandidat cawapres teratas berdasarkan rilis hasil survei.

Ketua Umum Golkar itu masih kalah dari tiga kandidat lainnya yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Erick Thohir.

Sandiaga Uno dan Erick Thohir disebut sebagai tokoh cawapres yang bisa meningkatkan elektabilitas capres.
Sandiaga Uno dan Erick Thohir disebut sebagai tokoh cawapres yang bisa meningkatkan elektabilitas capres. (Kolase Tribun Sumsel)

Baca juga: Sosok Cawapres Prabowo Terungkap? Ini Isi Rapat Koalisi Indonesia Maju yang Disetujui Elite Partai

Ridwan Kamil mendapatkan tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 8,4 persen, disusul Sandiaga Uno dengan elektabilitas 8,2 persen dan Erick Thohir dengan elektabilitas 8,0 persen. 

Pada survei Litbang Kompas tersebut melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. 

Sedangkan pada survei rilis dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Airlangga Hartato berada diurutan bawah.

Berdasarkan hasil rilis yang keluar per 30 Agustus 2023 dalam simulasi berpasangan dengan Prabowo, Airlangga berada di bawah nama lainnya dengan tingkat elektabilitas mencapai 5,3 persen.

Angka tersebut berada di bawah nama lainnya seperti Erick Thohir 15,9 persen, AHY 12,1 persen, Mahfud MD 9,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 7,2 persen, Muhaimin Iskandar 6,4 persen dan Gibran Rakabuming Raka 6,1 persen. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar setelah resmi bergabung, Rabu (18/1/2023).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar setelah resmi bergabung, Rabu (18/1/2023). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait

Sebagian artikel ini dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com dengan judul Menakar Peluang Airlangga Hartarto sebagai Cawapres Prabowo: Miliki Segudang Pengalaman, tapi. .

 

Tags:
Pilpres 2024Airlangga HartartoPrabowo SubiantoPartai Golkar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved