Pilpres 2024
Peluang Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo setelah PAN Bergabung dengan Koalisi Golkar dan PKB
Prabowo mengatakan soal cawapresnya yang akan diamini oleh semua ketua umum partai yang mengusungnya.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung dengan koalisi pengusung bakal calon presiden Prabowo Subianto, Minggu 13 Agustus 2023.
Hal itu menjadikan peluang cawapres Prabowo Subianto menjadi terbuka lebar.
Karena awalnya Partai Gerindra hanya berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusulkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
Baca juga: Ridwan Kamil Sempat Beri Selamat ke Ganjar Pranowo Jadi Capres, Golkar Kini Malah Dukung Prabowo
Kini, banyak calon yang masing-masing diusulkan oleh para partai koalisi.
Seperti diketahui, PAN mengusulkan nama Erick Thohir untuk cawapres.
Bahkan, PAN sudah menyodorokan nama itu pada Ganjar Pranowo juga sebelum resmi memutuskan untuk jadi satu koalisi.
"Tentu kita akan tetap mendorong supaya Pak Prabowo untuk mempertimbangkan Pak Erick Thohir," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/8/2023).
Namun, jalan PAN pastinya tak akan mulus terlebih Erick Thohir bukan bagian dari PAN.
Baca juga: Golkar-PAN Dukung Prabowo, Ganjar Pakai Kaus Jokowi saat Tanggapi: Kisah Ini Pernah Terjadi 2014

Sementara partai koalisi lainnya memiliki Cak Imin dan Airlangga Hartarto untuk diusung menjadi cawapres.
"Kita meyakini teman-teman Golkar pasti akan mengusulkan Pak Airlangga, kemudian juga teman-teman PKB akan tetap mendorong Gus Muhaimin Iskandar untuk menjadi Cawapresnya," kata dia.
Sementara itu, Prabowo mengatakan soal cawapresnya yang akan diamini oleh semua ketua umum partai yang mengusungnya.
Menurutnya, keempat ketum partai koalisi sepakat untuk berdiskusi mencari sosok bakal cawapres terbaik.
Prabowo menegaskan bahwa bakal cawapres akan dibahas secara bersama-sama sebagai satu tim.
Baca juga: Andre Taulany Berkunjung ke Rumah Prabowo, Ceritakan soal The Prediksi hingga Kelakar Minta Makan
Sebab, kini mereka telah bergabung untuk melakukan kerja sama politik.
PAN sendiri sudah memiliki ancang-ancang jika Erick Thohir akan mendapat penolakan.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan akan sepakat pada keputusan yang dibentuk
"Misalkan, nanti pada posisi semua partai koalisi ingin mengajukan calon terbaiknya sebagai cawapres, tidak ada kata sepakat, karena meyakini kader terbaiknya harus diusung, ya mungkin bisa diserahkan kepada Pak Prabowo sebagai pengantinnya," kata Yandri.
Baca juga: Viral Foto Prabowo Dinarasikan Tidur saat Rapat dengan Jokowi, Ini Penjelasan Gerindra
Di sisi lain, Yandri meyakini bahwa Golkar dan PKB selaku mitra koalisi pasti sudah paham bahwa PAN menginginkan Erick Thohir menjadi bakal cawapres Prabowo.
Pasalnya PAN sudah bertemu secara langsung dengan Golkar dan PKB untuk membicarakan hal tersebut.
Yandri menegaskan bahwa PAN objektif dalam mengusung Erick Thohir sebagai bakal cawapres.
Ia meyakini bahwa Erick Thohir bisa membawa Prabowo menuju kemenangan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Karena peluang untuk menang Pak Prabowo dengan survei Pak Prabowo yang tinggi, Pak Erick tinggi. Kemudian, masih muda, energik, punya prestasi. Saya kira tepat kalau nanti Pak Prabowo ambil Erick Thohir," kata Yandri.
Baca juga: Viral Foto Prabowo Dinarasikan Tidur saat Rapat dengan Jokowi, Ini Penjelasan Gerindra
Diketahui, survei Erick Thohir memang banyak diunggulkan dikutip dari Tribunnews.
Berdasarkan hasil survei LSI terbaru, Erick Thohir bertengger di posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 21,2 persen sebagai cawapres.
Ia juga mengungguli para tokoh lama yang sudah berada di peta perpolitikan Indonesia.
Di belakang Ketum PSSI, menguntit Ridwan Kamil dengan elektabilitas cawapres sebesar 19,6 persen.
Sedangkan Sandiaga Uno dan AHY berada di posisi ketiga dan keempat dengan elektabilitas sebesar 17,5 serta 10,8 persen. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)