Pilpres 2024
Prabowo Bisa Gigit Jari, Yenny Wahid Tak Beri Dukungan jika Cak Imin Cawapresnya, Ini Kata Gerindra
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden RI 2024, Prabowo Subianto, potensi gagal mendapatkan dukungan dari Yenny Wahid di Pilpres 2024.
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden RI 2024, Prabowo Subianto, potensi gagal mendapatkan dukungan dari Yenny Wahid di Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, potensi itu bisa saja terjadi andai kata Prabowo memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Seperti diketahui, keluarnya Gus Dur dari partai yang ia dirikan sendiri itu terjadi pada tahun 2008.
Menurut Yenny Wahid, Gus Dur dikeluarkan dari partai yang sejatinya ia lahirkan sendiri karena keputusan Cak Imin.
Baca juga: Bonek Teddy Bear dari Prabowo untuk Gadis Kecil Heroik Penyelamat Kucing: Sehat Selalu Ya
Padahal sejatinya, Cak Imin merupakan keponakan Gus Dur.
Keduanya saling mengajukan gugatan kepengurusan Partai PKB.
Hingga pada akhirnya, pada 24 Juli 2008, pemerintah pada saat itu melalui surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menetapkan kepengurusan yang sah ada di tangan Cak Imin.
Yenny pun mengaku sulit memberikan dukungan untuk Prabowo jika cawapresnya Cak Imin.
Statement itu disampaikan Yenny Wahid saat menjadi narasumber pada program Rosi yang ditayangkan di Youtube Kompas TV.
"Kita tetap baik dengan Pak Prabowo, tapi mungkin akan susah untuk mendukung Pak Prabowo menjadi presiden kalau pendampingnya adalah Cak Imin," kata Yenny, dikutip Sabtu (12/8/2023).
Meski begitu, Yenny Wahid mengaku tak mempermasalahkan jika Cak Imin hanya menjadi pengusung dari Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi kalau sama-sama sebagai pengusung saja tak masalah. Tapi kalau pendamping lain urusan," jelasnya.

Baca juga: Berkegiatan dengan Dua Bacapres, Gibran Rakabuming Pilih Tak Unggah Foto Wajah Prabowo dari Depan
Yenny menjelaskan, hal itu sudah menjadi prinsip kuat baginya untuk tak mau dikaitkan lagi dengan PKB yang kini dipimpin oleh Cak Imin.
Ia menambahkan, terlalu dalam baginya luka yang membekas akibat kudeta yang dilakukan oleh Cak Imin.
"Susah, bagi kami susah PKB Gus Dur terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi.