Breaking News:

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Profil Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan yang Bantah Bekingi Ponpes Al Zaytun, Dulu Hidup Pas-pasan

Sosok Moeldoko sang Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang dituding jadi bekingan di Ponpes Al Zaytun. Berikut profilnya.

Capture YouTube Kompas TV
Kepala KSP Moeldoko menanggapi pertanyaan tentang konflik Partai Demokrat yang melibatkan dirinya, dalam konferensi pers Jumat, (9/4/2021). Terbaru, inilah profil dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang geram dituduh menjadi bekingan Ponpes Al Zaytun. 

TRIBUNWOW.COM - Inilah profil dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Nama Moeldoko mencuat setelah dituduh oleh satu di antara pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Imam Supriyanto sebagai pelindung atau bekingan ponpes yang berada di Indramayu, Jawa Barat.

Moeldoko juga menampik pernyataan bahwa dirinya memberikan perlindungan hukum kepada Ponpes Al Zaytun

Baca juga: Dituding Jadi Bekingan Panji Gumilang Cs, Moeldoko ke Pendiri Al Zaytun: Salah Minum Obat, Pikun

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/9/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Menanggapi hal itu, Moeldoko menyentil Imam Supriyanto salah minum obat dan mulai pikun. 

“Saya katakan kemarin Pak Imam ini salah minum obat. Kalau enggak ya sudah mulai pikun. Jadi omongannya enggak bisa dipercaya,” ucap Moeldoko di Bina Graha, Jakarta, Kamis (13/7/2023) dikutip dari Tribunnews.com

Moeldoko memang mengaku pernah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun dan bertemu Panji Gumilang sang pimpinan ponpes saat dirinya masih menjabat sebagai seorang Panglima Kodam (Pangdam). 

Namun ia naik pitam apabila dikaitkan dengan isu yang melibatkan dirinya dengan Ponpes dirian Panji Gumilang itu.

Dirinya tidak terima disebut menjadi pelindung Ponpes Al Zaytun

“Jangan Mantan Panglima (TNI) dibilangnya beking, emangnya gue preman apa, nggak bener nih. Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah,” tegasnya. 

Lantas, siapakah sosok Moeldoko yang namanya ikut terlibat di tengah gempuran polemik Ponpes Al Zaytun?

Profil Moeldoko

Dikutip dari Wikipedia dan Tribunnews.com, Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. atau sering disapa Moeldoko merupakan pria kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 8 Juli 1957.

Moeldoko adalah putra bungsu dari 12 bersaudara.

Ayahnya bernama Moestaman seorang pedagang palawija dan ibunya bernama Masfu’ah sebagai ibu rumah tangga.

Ia merupakan ayah tunggal dengan dua orang anak setelah sang istri, Koesni Harningsih Nasution wafat pada Minggu, 12 Maret 2023 silam. 

Baca juga: Dituduh Jadi Bekingan, Moeldoko Bongkar Sederet Pejabat yang Pernah ke Al Zaytun, Ada Eks Wapres

Masa kecil Moeldoko terbilang pas-pasan.

Orang tuanya serba kekurangan karena harus membiayai anak-anaknya yang banyak.

Meskipun serba kekurangan, Moeldoko termasuk anak yang cerdas dan pekerja keras.

Untuk menopang kebutuhan keluarga, ia ikut bekerja mengangkut batu dan pasir sepulang dari sekolah. 

Moeldoko menempuh pendidikan di SD Negeri Juntok 1 dan SMP Negeri Papar, Kediri.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Jombang di Sekolah Menengah Pertama Pertanian (SMPP).

Lulus dari SMPP, Moeldoko mengenyam pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Ia pun berhasil menjadi lulusan terbaik pada tahun 1981 dan mendapatkan anugerah Bintang Adhi Makayasa.

Kemudian pada 15 Januari 2014, ia sukses menyandang gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia.  

Moeldoko mengawali karier sebagai Komandan Peleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana.

Operasi militer diikutinya dengan sangat baik, di antaranya adalah Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995.

Bukan hanya itu, ia juga juga pernah ditugaskan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada. 

Baca juga: Gelak Tawa Disusul Ancaman Moeldoko saat Bahas Bekingan Al Zaytun dan Panji Gumilang Cs: Ngawur

Karier militernya pun terbilang berjalan cukup menanjak, hingga pada 27 Agustus 2013 ia diamanahi sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru, menggantikan Laksamana Agus Suhartono.

Jabatan militernya pun patut diacungi jempol.

Ia pernah mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat.

Mulai dari Danton Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hasanuddin hingga Panglima TNI yang ditetapkan oleh Presiden SBY.

Beberapa penghargaan yang pernah disabetnya adalah Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV, Satya Lencana santi Dharma, Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Kartika Eka Paksi Utama.

Setelah pensiun dari TNI dan melepas tugas di kemiliteran, Moeldoko diangkat oleh Presiden Jokowi untuk menempati posisi sebagai Kepala Staf Kepresidenan (2018-sekarang).  

Ditinjau dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2020, mantan perwira itu memiliki kekayaan dengan total Rp 46,7 miliar.

Mencakup tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Jakarta, Pasuruan, dan Surabaya. (TribunWow Magang/Novema Kumalasari)

Berita Terkait Moeldoko Lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan "Profil Moeldoko, Anak Petani yang Sukses Jadi Kepala Staf Kepresidenan." 

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MoeldokoPanji GumilangPonpes Al ZaytunProfil
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved