Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
MUI Vs Panji Gumilang, Pentolan Al Zaytun Diminta Taubat jika Ingin Damai: Musuh Manusia Itu Setan
MUI mengaku merasa dianggap musuh terbesar Panji Gumilang buntut kontroversi Ponpes Al Zaytun.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Anung
TRIBUNWOW.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali buka suara soal kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu.
Dilansir TribunWow.com, MUI secara terang-terangan mengaku merasa dimusuhi pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Ketua Pengkajian dan Penelitian MUI, Prof Utang Ranuwijaya menduga mediasi antara Majelis Ulama dan Panji Gumilang akan sulit dilakukan.
Mengingat Panji Gumilang sudah secara terang-terangan menutup semua akses MUI untuk masuk ke Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Dibidik Sejak 2002, MUI Ungkit Sejumlah Alasan Kasus Ponpes Al Zaytun Baru Dapat Perhatian Publik
Baca juga: Sempat Jadi Gonjang-ganjing, Kini MUI Tegaskan Tak Temukan Kesesatan di Kurikulum Ponpes Al Zaytun
Tak hanya itu, Panji Gumilang turut menolak bertemu dengan perwakilan MUI.
Seperti diberitakan, hubungan MUI dan Panji Gumilang memanas seiring bergulirnya kontroversi Ponpes Al Zaytun.
MUI menyebut Panji Gumilang sesat.
Selain itu, MUI turut mengeluarkan fatwa haram bersekolah di Ponpes Al Zaytun.
Menurut Utang, kontroversi Panji Gumilang bisa berakhir damai jika pentolan Ponpes Al Zaytun itu mengaku salah dan bertaubat.
"Cuma masalahnya ketika diundang dia malah nantang-nantang, ketika didatangi enggak mau menerima tamu MUI," ujar Utang, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (4/7/2023).
"Enggak bisa, dia menolak terang-terangan, dia mengatakan 'Saya tidak mau bertemu MUI'."
"Seolah-olah yang jadi musuh dia itu MUI."

Baca juga: Respons Panji Gumilang saat Disinggung Bekingan Moeldoko dan Eks Kepala BIN: Jangan Nyebut-nyebut
Utang mengatakan saat ini, Panji Gumilang seolah menjadi MUI sebagai musuh terbesar.
Padahal, kata dia, MUI bertugas untuk menyelamatkan umat Islam dari kesesatan.
"Padahal MUI itu fungsinya untuk menyelamatkan umat dari penyesatan dan tokohnya."