Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Ungkap Ponpes Al Zaytun Dibekingi Hendropriyono dan Moeldoko, Pendiri Yayasan: Buka Akses ke Polri
Pendiri yayasan Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto mengungkap ada peran Moeldoko dan A.M. Hendropriyono.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Terungkap adanya dugaan keterlibatan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko dalam polemik Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Dilansir TribunWow.com, pendiri yayasan Ponpes Al Zaytun, Imam Supriyanto mengatakan kedua orang berkuasa tersebut merupakan bekingan pesantren tersebut.
Diduga karena itulah, pemerintah, MUI hingga Menkopolhukam Mahfud MD memilih berhati-hati dalam bertindak.
Baca juga: Ponpes Al Zaytun Dibekingi BIN? Mahfud MD Tak Mau Sembarangan Bertindak: Ini Tahun Politik
Imam membenarkan bahwa pimpinan Ponpes, Panji Gumilang, memiliki latar belakang sebagai anggota organisasi NII (Negara Islam Indonesia).
Panji Gumilang disebut penerus ajaran Kartosoewirjo, yang mendirikan gerakan Darul Islam (DI/TII) untuk melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga 1962.
Namun, Imam menyatakan bahwa warisan gerakan tersebut kini justru dilindungi oleh Hendropriyono dan Moeldoko.
Baca juga: Candaan Panji Gumilang di Tengah Demo Ponpes Al Zaytun, Lakukan Inspeksi Perut Offside

"Itu kenyataan, yang saya sendiri sudah ungkapkan, dan memang kenyataannya seperti itu," ungkap Imam dikutip kanal YouTube METRO TV, Jumat (23/6/2023).
Bahkan, Hendropriyono pernah terang-terangan mengancam pihak yang berani menganggu Ponpes Al Zaytun.
"Dulu apa alasannya Pak Hendropriyono mengatakan 'Kalau ada yang mengganggu Al Zaytun saya gebuk'."
"Itu kan tanda tanya besar buat kita," imbuhnya.
Seperti halnya, Hendropriyono, Moeldoko juga disebut sering membanggakan Al Zaytun.
"Terus Moeldoko sendiri masih membangga-banggakan di Al Zaytun itu ada kemandirian pangan dan sebagainya," beber Imam.
Imam mengakui bahwa baik Hendropriyono maupun Moeldoko tak pernah terang-terangan mengakui menjadi pelindung Ponpes Al Zaytun.
Hanya saja, ia bisa menyimpulkan hal tersebut dari gerak-gerik maupun sikap keduanya.
"Tapi di balik itu enggak pernah diungkapkan, kita sendiri yang menyimpulkan bahwa memang ada beking dan sebagainya."
Satu contoh adalah peran Moeldoko yang membantu Ponpes Al Zaytun memiliki koneksi dengan Polda hingga Mabes Polri.
"Dan yang saya tahu Moeldoko-lah yang membuka akses ke Polres, Polda kemudian ke Mabes Polri," tandasnya.
Baca juga: Panji Gumilang Tak Tersentuh, Sosok Pak Kumis Diduga Jadi Bekingan Kuat Ponpes Al Zaytun, Siapa?
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.30:
Mahfud MD Tak Mau Sembarangan
Menkopolhukam Mahfud MD buka suara mengenai isu penyimpangan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD memilih bersikap hati-hati agar tak salah langkah dalam mengambil keputusan.
Apalagi tersiar kabar bahwa Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut dibekingi oleh orang-orang ternama hingga Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca juga: Candaan Panji Gumilang di Tengah Demo Ponpes Al Zaytun, Lakukan Inspeksi Perut Offside
Menurut Mahfud, kejadian penolakan terhadap Ponpes Al Zaytun tersebut merupakan fenomena yang belum pernah terjadi.
Karenanya, ia masih perlu mendalami dan menanti hasil investigasi terhadap Ponpes tersebut.
"Masih dipelajari karena itu kan fenomena yang baru saja, jadi kita tidak boleh sembarang menyikapi tanpa mendalami. Kita sedang mendalami," jelas Mahfud seperti dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (22/6/2023).
"Supaya bekerja dengan baik, kita menunggu hasilnya saja."

Baca juga: Bandingkan Kasus Al Zaytun dengan Ahok, Salim Said Singgung Bekingan Panji Gumilang: Bertele-tele
Meski begitu, Mahfud MD menegaskan bahwa jika ditemukan pelanggaran terutama tentang hukum, maka pihak Ponpes akan dimintai pertanggung jawaban langsung.
"Ya masih didalami, kalau ada pelanggaran kan siapa pun di seluruh Indonesia ini (akan ditindak-red)," ujar Mahfud MD.
"Tapi apa betul ada pelanggaran atau tidak kita dalami dulu."
"Nanti ada urutannya, kalau ketidaksesuaiannya melanggar hukum itu urusan hukum, nanti dengan saya. Kalau menyangkut penyelenggaraan institusi itu bukan hak kami, jadi belum tahu masalahnya di mana sih."
Hal serupa juga disampaikan Mahfud MD melalui unggahan di media sosial pribadinya, Kamis (22/6/2023).
Sembari mengunggah potretnya, Mahfud MD menjelaskan tengah mendalami siapa saja yang aktif dan pernah terlibat dengan Ponpes tersebut,
"TENTANG PONPES AL ZAYTUN
Terkait banyaknya pertanyaan tentang Al Zaytun, saya sebagai Menko Polhukam masih mendalami dari sumber-sumber lain yang pernah aktif di pesantren ini. Rapat Eselon I Lintas Kementerian dan Lembaga di Kemenko Polhukam dengan tambahan penjelasan dari MUI, sudah dilakukan Rabu (21/6/23) kemarin.
Selanjutnya kita akan memilah mana yang terkait dengan pembinaan pesantren yang santri-santrinya harus dijaga, dan mana yang terkait dengan pelanggaran hukum pidana.
Kita akan mendalami posisi dan peran Ponpes sbg lembaga pendidikan dan oknum yang terlibat dalam pengelolaan.
Saya juga masih akan mengonfirmasi dgn Tim Investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat," tulis Mahfud MD.
Ia lantas mengingatkan bahwa tahun ini mendekati gelaran Pilpres 2024 yang rawan dipolitisasi.
Sehingga, ia secara hati-hati akan melakukan pemilahan apakah kasus ini benar menyangkut hukum atau politik.
"Ini tahun politik, kita akan memilah mana yang hukum, yang politik, dan yang politisasi situasi. Tapi kita akan bekerja cepat.
Insyaallah pekan depan kita sudah punya bahan dan akan segera membicarakannya dengan Menag, Mendagri, Polri, dan institusi terkait lainnya," tandasnya.
Baca juga: Panji Gumilang Tak Tersentuh, Sosok Pak Kumis Diduga Jadi Bekingan Kuat Ponpes Al Zaytun, Siapa?
(TribunWow.com/Via)