Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Sosok Ini Sebut Ponpes Al Zaytun Miliki Banyak Utang di Bank di Tengah Fasilitas yang Mewah
Ponpes Al Zaytun dikenal memiliki fasilitas yang mewah, namun kini muncul seorang pria yang menyebut Ponpes Al Zaytun memiliki utang di bank.
Penulis: dian shinta mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang berada di Indramayu, Jawa Barat terkenal memiliki fasilitas yang mewah.
Namun siapa sangka sosok ini justru menyebut jika Ponpes Al Zaytun tengah mengalami kesulitan finansial.
Bahkan sosok tersebut menyebut jika Ponpes Al Zaytun memiliki utang di beberapa bank.
Baca juga: Ponpes Al Zaytun akan Digeruduk Massa, Ketua PWNU Jabar Sebut Panji Gumilang Nantang Masyarakat
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Rabu 21 Juni 2023 sosok tersebut adalah pendiri asli Ponpes Al Zaytun sekaligus Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia yaitu Imam Suprianto.
"Kalau saya sebagai badan pendiri melihat bahwa terutama dalam pengelolaan dana, ini saya mendapatkan laporan itu banyak tunggakan-tunggakan di bank di Mandiri dan sebagainya itu," ujar Imam Suprianto.
"Jadi kelihatan dia lagi kesulitan finansil, nah yang diharapkan itu yang bisa menyopot itu Israel, negara Israel," sambungnya.
Meski terlihat mewah, Imam menandaskan Ponpes Al Zaytun tidak memiliki dana yang melimpah.
"Enggak ada itu hanya sedikit sekali, enggak signifikan dibandingkan uang yang dipakai," tutur Imam.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan kronologi dirinya bisa didepak dari daftar pendiri Al Zaytun.
Imam menceritakan pada tahun 2010 diadakan rapat dewan pembina Ponpes Al Zaytun.

Di mana dalam rapat tersebut didapati Imam seolah mengundurkan diri dari Ponpes Al Zaytun.
Padahal Imam tidak merasa membuat surat pengunduran diri.
"Jadi gini setelah saya dari 2005 kemudian saya tahun 2010 itu direkayasa diadakanlah rapat badan pembina seolah-olah saya hadir di situ, seolah-olah saya menyatakan pengunduran diri dan tanda tangan saya dipalsukan," terang Imam.
Imam menduga, semua tindakan tersebut diotaki oleh Panji Gumilang dan rekannya.
Karenanya, Imam pun langsung melaporkan Panji Gumilang ke Mabes Polri.
Baca juga: 3 Instruksi Panji Gumilang ke 20 Ribu Massa Sambut Demo Ponpes Al Zaytun: Jangan Teriak Allahuakbar
"Jadi saya enggak pernah ikut rapat, enggak pernah menyatakan pengunduran diri sehingga hasilnya saya laporkan ke Mabes Polri kan waktu itu," kata Imam.
Atas laporan Imam, Panji Gumilang dipenjara selama 10 bulan.
"Kan Panji Gumilang pernah dipenjara kena pidana kan 2014-2015, Panji Gumilang kena 10 bulan, Abdul Halim kena 18 bulan," tandas Imam.
Video dapat dilihat mulai menit ke-05.00:
Kisah Hidup Panji Gumilang
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Rabu 21 Juni 2023, rupanya Panji Gumilang bukan pendiri asli dari Ponpes Al Zaytun.
Sosok pendiri asli Ponpes Al Zaytun yaitu Imam Suprianto akhirnya muncul ke publik.
Imam Suprianto pun menceritakan pembangunan Ponpes Al Zaytun sebelum akhirnya dipimpin oleh Panji Gumilang.
Awalnya Imam, memiliki keinginan untuk mendirikan pondok pesantren.
Ia pun berkerja sama dengan rekannya yang bernama Haji Sarwani untuk mendirikan Ponpes Al Zaytun.
Seiring berjalannya waktu, Imam bertemu dengan Panji Gumilang.
Imam menuturkan kala itu Panji Gumilang berprofesi sebagai pedagang beras.
Setelah mengenal sosok Panji Gumilang, Imam tertarik mengajak kerja sama untuk mendirikan pesantren Al Zaytun.
Dan permintaan itu pun disetujui oleh Panji Gumilang hingga keduanya bekerja sama.
"Panji Gumilang itu dulu teman usaha dagang beras, beliau juga dagang beras dibawa ke Jakarta, saya kan di Subang dulu beli beras," ujar Imam Suprianto.
"Akhirnya dari interaksi itu bicara-bicara lah saya pikir ini sosok bisa untuk diajak untuk mengembangkan pesantren kita ini," sambungnya.
Setelah beberapa waktu, akhirnya Ponpes Al Zaytun telah jadi.
Struktur organisasi pun juga telah jelas.
Baca juga: 3 Instruksi Panji Gumilang ke 20 Ribu Massa Sambut Demo Ponpes Al Zaytun: Jangan Teriak Allahuakbar
Seiring berjalannya waktu, salah satu pendiri Ponpes Al Zaytun yaitu Haji Sarwani meninggal dunia.
Atas hal itu, Imam pun langsung berkonsultasi dengan notaris.
Dari hasil konsultasi tersebut, ditetapkanlah Panji Gumilang sebagai pimpinan Ponpes Al Zaytun.
"Oleh karenanya di tahun 2005 itu, kita menambah personil badan pendiri yang pada waktu itu saya tinggal sendiri karena Pak Sarwani kan sakit bahkan terus meninggal," ujar Imam.
"Akhirnya kita berdua dengan Pak Panji saya konsultasi kepada Bu Irokayah sebagai notaris."
"Pendiri yang ada mengangkat dan menetapkan empat orang sebagai badan pendiri yaitu Panji Gumilang, Agung Sedayu, kemudian Abu Sabit dan Abdul Halim."
"Nah akhirnya dibuatlah susun badan pembina diketuai oleh Panji Gumilang, sekertarisnya Abdul Halim, saya sebagai anggota dan beberapa anggota yang lain sehingga jumlahnya 13 orang," sambungnya.
Akan tetapi karena suatu hal, Imam Suprianto tiba-tiba didepak dari pendiri Al Zaytun.
Hingga pada akhirnya Ponpes Al Zaytun dipimpin oleh Panji Gumilang seorang diri.
Dan kini, Imam tak menyangka bahwa Panji Gumilang menyebarkan ajaran yang sesat kepada para jemaah.
Padahal dulu Al Zaytun memberikan ajaran yang normal sesuai aqidah agama islam.
"Pada waktu itu belum terlihat seperti yang sekarang terjadi berjalan normal-normal aja," ujar Imam.
(TribunWow.com/Dian Shinta)