Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Cerita Mantan Anggota NII di Balik Proses Pembangunan Ponpes Al Zaytun, Sempat Gagal Karena Hal Ini
Berikut ini kisah seorang mantan anggota NII KW 9 di balik proses pembangunan Ponpes Al Zaytun.
Penulis: dian shinta mukti
Editor: Anung
TRIBUNWOW.COM - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di bawah pimpinan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau Panji Gumilang sedang menjadi perhatian publik.
Seperti yang diketahui Ponpes Al Zaytun dianggap mendoktrin ajaran yang sesat kepada para jemaah dan santrinya.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Senin 19 Juni 2023 mantan anggota Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9), Din Wahidin menceritakan awal mula berdirinya Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Viral Lagu Yahudi Shalom Aleichem yang Dinyanyikan Ponpes Al Zaytun, Ini Arti hingga Faktanya
Din Wahidin mengungkap waktu itu Ponpes Al Zaytun masih dalam proses pembangunan dan melakukan penggalangan dana atas perintah Panji Gumilang.
Dalam proses penggalangan dana itu, Din Wahidin mengaku bisa mengantongi Rp 5 miliar per bulannya.
Lantas dana tersebut langsung diberikan kepada Panji Gumilang.
"Kalau hitungan-hitungan global itu pimpinan yang tahu, kalau kami waktu itu di daerah bahkan per bulan ada sampai Rp 5 miliar," terang Din Wahidin.
"Tidak kita lewat jasa perbankan, tapi rekeningnya Abu Muarik waktu itu, Abu Muarik itu ya Syamsul Alam ya Bung Toto ya Panji Gumilang itu orangnya sama-sama," sambungnya.
Di samping itu, Din Wahidin menuturkan Panji Gumilang selalu memberikan doktrin berbau agama kepada para anggota NII KW 9.
Karena doktrin tersebut, para anggota NII KW 9 bisa bersemangat mewujudkan pembangunan Ponpes Al Zaytun.
"Biasanya penguatan aqidah dia menyampaikan program-program yang membuat kami optimis gitu lah," ujar Din Wahidin.
"Misalnya kita sudah memiliki sekian ratus hektar ya untuk kegiatan ini, kegiatan ini, termasuk rencana pendirian Al Zaytun waktu itu, jadi semakin semangat, karena apa yang diceritakan ada wujudnya," sambungnya.
Awalnya program pembangunan Ponpes Al Zaytun berjalan dengan lancar.
Baca juga: Anggap Al Zaytun Madinahnya Indonesia, Ratusan Ribu Pengikut Panji Gumilang Kumpul Tiap Muharram
Akan tetapi seiring berjalannya waktu program-program itu hilang begitu saja.
Din Wahidin menilai gagalnya program tersebut karena tidak diridhoi Allah SWT.
"Justru kenapa kami menjadi ragu waktu itu, semua program hampir gagal total, gagal itu tidak menghasilkan, programnya jalan tapi ujung-ujungnya hilang begitu saja," ujar Din Wahidin.
"Mungkin tidak ridho Allah nya, karena banyak yang telah dia bohongi," sambungnya.
Namun selang beberapa waktu kemudian, Ponpes Al Zaytun berhasil didirikan.
Menurut Wahidin, Panji Gumilang tidak patah semangat dengan terus melakukan perekrutan anggota baru dan penggalangan dana untuk NII KW 9 di Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Konsistensi dalam membangun Al Zaytun mungkin lebih dari sebelum-sebelumnya. Mungkin Panji Gumilang saat ini menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga asing," kata Din Wahidin.
Video dapat dilihat mulai menit pertama:
Cara Ponpes Al Zaytun Rekrut Calon Jemaah dan Santri
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan membongkar ajaran menyimpang yang dilakukan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com dari TribunCirebon pada Minggu 18 Juni 2023 diketahui Ken Setiawan merupakan mantan pengurus Al Zaytun dari tahun 2000 sampai 2002.
Lantas Ken Setiawan membogkar cara Ponpes Al Zaytun merekrut calon jemaah dan santri.
Ia menuturkan Ponpes Al Zaytun menggunakan sugesti agama dan memiliki pola mirip level marketing dalam merekrut calon jemaah dan santri.
"Untuk melalukan perekrutan, di sana menggunakan sugesti-sugesti agama, tapi polanya mirip multi level marketing," ujar Ken Setiawan.
Ken membeberkan petugas perekrutan calon jemaah hanya membutuhkan waktu dua jam saja untuk memberikan segala doktrin ajaran Ponpes Al Zaytun.
Dengan waktu yang relatif singkat itu, harta para calon jemaah berhasil dirampas oleh pengurus Al Zaytun.
Proses perampasan itu hanya dengan berdialog tanpa menggunakan hipnotis.
"Jadi menurut mereka itu merampok harta tidak apa-apa karena ini dalam kondisi perang. Harta itu adalah gonimah atau rampasan perang," ujar Ken.
Baca juga: Viral Lagu Yahudi Shalom Aleichem yang Dinyanyikan Ponpes Al Zaytun, Ini Arti hingga Faktanya
Dan dalam merampas harta calon jemaah, pihak Ponpes Al Zaytun menghalalkan segala cara.
Ken menilai tindakan yang dilakukan Ponpes Al Zaytun sangat bahaya.
Sebab, Ponpes Al Zaytun memberikan doktrin lebih baik menyelamatkan harta terlebih dahulu dibandingkan nyawa orangtua.
"Ini bahaya sekali," ucap Ken.
Adapun Ken Setiawan menyampaikan ajaran yang disampaikan dan diajarkan Ponpes Al Zaytun harus disebarkan kepada orang lain.
Atas hal itu, Ken Setiawan mengibaratkan peristiwa tersebut sudah seperti narkoba.
"Kalau narkoba bisa direhabilitasi lalu dosisnya dikurangi maka akan sembuh. Tapi ini akan selalu merasa paling benar dan yang benar hanya diri sendiri sementara yang lain adalah kafir," ujar Ken.
(TribunWow.com/Dian Shinta)