Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Heboh Ajaran Ponpes Al Zaytun, Paksa Jamaah Bayar Infak: Bisa Uang, 'Jual Diri' hingga Serahkan Anak
Satu per satu kejanggalan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, mulai terkuak.
Editor: Jayanti Tri Utam
TRIBUNWOW.COM - Satu per satu kejanggalan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, mulai terkuak.
Terbaru, mantan pengurus Ponpes Al Zaytun membongkar praktik pemerasan harta jamaah menggunakan ayat-ayat Al-Quran.
Ironisnya, jamaah tak harus menyerahkan uang sebagai zakat ke Ponpes Al Zaytun.
Mereka juga diperbolehkan untuk 'menjual diri' atau bahkan menyerahkan anak sebagai zakat.
Baca juga: Nyatakan Ponpes Al Zaytun Gerakan Makar, Mantan Pengurus Sebut Diajari Lempar Jumrah Pakai Sak Semen
Baca juga: Viral Sholat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Shaf Berjarak dan Ada Wanita di Barisan Depan
Hal itu dibongkar eks pengurus Ponpes Al Zaytun yang juga Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan.
Ken Setiawan mengaku pernah menjadi pengurus Ponpes Al Zaytun pada 2000-2002.
Surat Alquran Tadabbur (9:103), kata Ken Setiawan, digunakan untuk menarik iuran paksa (Infak) dengan dalil infak shodaqoh.
Selain dengan menggunakan uang, Ken Setiawan juga menyebut para jemaah bisa membayar infak itu dengan hal lain.
Seperti menjual diri, bahkan ada juga yang sampai menjual anak kandung mereka.
"Kamu kan gak punya infak, nanti saya kasih infak tapi bayi kamu buat saya," ujar dia menirukan proses pembayaran infak di Ponpes Al Zaytun Indramayu kepada Tribuncirebon.com seusai kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Viral Sholat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Shaf Berjarak dan Ada Wanita di Barisan Depan
Lanjut Ken, lebih kejamnya lagi, setelah dijual, orang tuanya bahkan tidak diperbolehkan lagi melihat anak mereka.
Ken sendiri mengaku tidak bisa membayangkan perasaan orang tersebut karena tindakan yang dilakukan Ponpes Al Zaytun.
Bahkan, tidak sedikit jemaah yang menjadi gila karena depresi.
Tidak hanya itu, ada juga jemaah perempuan yang sampai menjual diri demi infak yang diminta Ponpes Al Zaytun.
Bahkan ada pula yang sampai rela disetubuhi oleh empat laki-laki hanya untuk memenuhi infak tersebut.