Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Out dari Timnas Indonesia seusai Piala Asia 2023? 4 Kerugian Besar Berpotensi Terjadi
Shin Tae-yong potensi out seusai Piala Asia 2023? 4 kerugian besar berpotensi menanti Timnas Indonesia.
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, berpotensi angkat kaki seusai Piala Asia 2023? 4 kerugian besar berpotensi menanti.
Dilansir TribunWow.com, kabar mengejutkan datang dari Shin Tae-yong yang santer diisukan akan meninggalkan Timnas Indonesia setelah kontraknya akan usai pada 31 Desember 2023.
Jika benar Shin Tae-yong bakal meninggalkan Timnas Indonesia seusai kontraknya habis, maka dapat dipastikan, ajang Piala Asia 2023 bakal menjadi ajang terakhirnya bersama skuad Garuda.
Di sisi lain, tentu saja kepergian Shin Tae-yong yang sudah membangun skuad Timnas Indonesia sejak 2020 silam bakal meninggalkan banyak pekerjaan rumah bagi PSSI.
Baca juga: Head to Head Pemain Timnas Indonesia Vs Argentina Dirilis FIFA, Pratama Arhan Lawan Lionel Messi
PSSI harus mencari sosok pengganti sepadan bahkan lebih dari kapasitas yang telah diberikan oleh Shin Tae-yong untuk Pratama Arhan dkk.
Kabar potensi out Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia juga disinggung oleh Exco PSSI Arya Sinulingga.
"Ya ada dong target (di Piala Asia 2023)," kata Exco PSSI, Arya Sinulingga, dikutip TribunWow.com dari BolaSport.
Arya menjelaskan jika PSSI bakal memperpanjang kontrak Shin Tae-yong jika ia mampu merealisasikan targetnya di Piala Asia 2023.
"Kan seperti kata Pak Erick, semua ditargetkan, pelatih-pelatihnya. Kalau tercapai target, terusin (kontraknya)," tutur Arya.
"Kita harus fair, makanya dikasih objektivitas, mereka dikasih target. Kalau targetnya tercapai ya terusin (kontraknya)," imbuhnya.
"Jangan enggak diterusin dong. Sudah tercapai kok enggak diterusin, harus diterusin kalau sudah tercapai," jelas Arya.

Baca juga: VIRAL, Gestur Gelisah Shin Tae-yong saat Drawing Piala Asia 2023, Jepang Menanti Timnas Indonesia
Meski begitu, tak menutup kemungkinan juga kontrak Shin Tae-yong bakal diputus oleh PSSI andai tak mampu realisasikan target.
Menurut Arya, jika Shin Tae-yong memang harus dilepas, PSSI tak akan kesulitan mencari penggantinya memanfaatkan relasi dari Erick Thohir.
"Kalau tidak tercapai target? Harus tercapai target, dan seperti kita bilang bahwa Ketum kita ini kan punya jaringan luas. Cari pelatih kan enggak susah bagi dia," pungkas Arya.
Namun begitu, PSSI tak menyebutkan secara pasti target timnas di Piala Asia 2023.
Di sisi lain, andai Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia benar harus berakhir kerjasamanya, maka ada empat kerugian yang harus digaris bawahi dan diantisipasi oleh PSSI.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Komposisi Pemain dan Taktik Berubah
Kerugian yang pertama adalah terkait komposisi dan taktik yang diberikan kepada skuad Timnas Indonesia akan berubah jika Shin Tae-yong hengkang.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong berhasil mengubah cara bermain Timnas Indonesia melalui penerapan taktik yang kerap ia lakukan.
Pelatih berusia 52 tahun itu merupakan pelatih jenius dengan mampu memberikan adaptasi kepada skuadnya di beberapa taktik yang ia gunakan.
Sebagai bukti di Timnas Indonesia senior saja, Shin Tae-yong mampu menerapkan 5 skema berbeda yang terhitung mampu diejawantahkan oleh para pemainnya.
Kelima taktik yang kerap dimainkan dan sukses diterapkan di antaranya adalah 3-4-3, 4-3-3, 4-4-2, 5-4-1, dan 4-2-3-1.
Tentu saja, dari lima taktik tersebut, yang paling mencolok adalah transformasi taktik modern yang dilakukan oleh Shin Tae-yong dengan memainkan skema 3-4-3 atau memainkan 3 bek sejajar yang tak pernah dilakukan oleh pelatih Timnas Indonesia di era sebelumnya.
Selain taktik, pemilihan komposisi pemain juga akan berubah, bisa berubah secara masif atau hanya beberapa saja.
Namun, hal itu tentu saja akan memakan waktu lagi dan pelru adaptasi lebih lagi untuk menyatukan satu visi dan misi.
Jika Shin Tae-yong pergi, banyak pekerjaan rumah yang akan menanti pelatih kepala penggantinya.

Baca juga: FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, 9 Sanksi Besar Potensi Menanti
2. Mentalitas Bermain
Faktor kedua yang paling mencolok jika Shin Tae-yong pergi adalah mentalitas bermain Timnas Indonesia.
Patut diakui, semenjak kehadiran Shin Tae-yong, mentalitas bermain Timnas Indonesia berubah drastis.
Paling mencolok terlihat dari Timnas Indonesia di bawah tampu kepemimpinannya.
Di ajang kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait, Timnas Indonesia tak disangka mampu lolos dengan status runner up grup.
Indonesia di luar dugaan mampu comeback dari gol tuan rumah Kuwait di menit ke-40.
Hingga akhirnya, Marc Klok dan Rachmat Irianto sukses menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia dengan skor akhir 2-1 di Stadion Jaber Al-Ahmad International.
3. Kedisiplinan dan Ketegasan
Faktor ketiga yang bisa hilang jika Shin Tae-yong tinggalkan Timnas Indonesia adalah gaya kepelatihannya yang dikenal disiplin dan tegas.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong merupakan sosok pelatih tak pandang bulu yang siap menindak siapapun pemain yang indisipliner keluar dari Timnas Indonesia.
Paling mencolok adalah pencoretan Serdy Ephy Fano, Ahmad Afhridrizal dan Yudha Febrian.
Saat itu ketiganya dicoret Shin Tae-yong usai terlambat mengikuti sesi latihan bersama Timnas U-19 Indonesia di tahun 2020 silam.
Dan satu nama lain yang turut dicoret adalah winger Persija Jakarta, Osvaldo Haay,
Kala itu Osvaldo Haay dicoret akibat dianggap indisipliner dan hingga kini tak kunjung kembali dipanggil.
Tak hanya terkait kesalahan berat, Shin Tae-yong juga dikenal pelatih bertangan besi yang siap mendepak pemain Timnas Indonesia yang bangkang dengan peraturannya.
Dua pemain yang telah merasakannya adalah Nurhidayat dan juga Rifad Marasabessy.

Baca juga: Sindiran Suporter Timnas Indonesia seusai Drawing Piala Dunia U-20 Batal: Mengubur Mimpi Anak Negeri
4. Pemain Muda Berpotensi Jarang Mendapatkan Menit Bermain
Terakhir, kerugian yang bisa didapat andai Shin Tae-yong hengkang adalah kesempatan menit bermain bagi para pemain muda.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong merupakan pelatih yang berani merombak kedalaman skuad Timnas Indonesia lebih bervariasi sejak kedatangannya.
Nama-nama senior yang sebelumnya kerap menjadi langganan Timnas Indonesia tak kembali dilirik oleh mantan pelatih Seongam Ilhwa.
Terkini, Timnas Indonesia hanya catatkan rataan usia 24,6 tahun di kedalaman skuadnya.
Jauh berbeda dengan era pelatih sebelumnya yang banyak memainkan para pemain senior ketimbang pemain muda.
Terkini saja di FIFA Matchday kontra Burundi, Shin Tae-yong memasukkan nama-nama pemain muda seperti Dony Tri Pamungkas, Daffa Fasya dan Muhammad Ferarri guna merasakan pengalaman lebih bersama Timnas Indonesia senior.
Nama-nama pemain muda yang kini sukses terus menjadi andalan di bawah asuhan Shin Tae-yong bahkan berhasil mengembangkan kariernya ke luar negeri adalah Pratama Arhan (21), Asnawi Mangkualam (23), dan teranyar Marselino Ferdinan (18).
(TribunWow.com/Adi Manggala S)