SEA Games 2023
Ungkap Biang Kerok Kericuhan Final SEA Games 2023, FA Thailand Jatuhkan Sanksi ke 5 Orang Karena Ini
Setelah melakukan investigasi, federasi sepak bola Thailand jatuhkan sanksi pada lima orang yang terlibat kericuhan di SEA Games 2023.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pihak federasi sepak bola Thailand (FAT) resmi menjatuhkan sanksi pada 5 orang.
Dilansir TribunWow.com, hal ini merupakan tindak lanjut dari kericuhan yang terjadi di laga final SEA Games 2023 antara Indonesia Vs Thailand, Selasa (16/5/2023).
Setelah melakukan investigasi, FAT akhirnya menimpakan kesalahan pada 3 orang ofisial dan 2 orang pemain.
Baca juga: Buang Maskot dan Medali, Bek Thailand Jonathan Khemdee Dilarang Tampil di SEA Games Seumur Hidup
Pernyataan tegas ini disampaikan FAT melalui unggahan di media sosial Facebook FA Thailand, Selasa (23/5/2023).
Disebutkan ada 3 ofisial yang dianggap bersalah yakni Pelatih Kiper Prasadchok Chokmoh, tim staf Mayed Madada dan Patrawut Wongsripuek.
Ketiganya dianggap bersalah lantaran sebagai tenaga profesional, tak melakukan tanggung jawabnya menunjukkan teladan dan mengawasi perilaku para pemain.
Akibatnya, tiga anggota ofisial tersebut dijatuhi sanksi penangguhan selama 1 tahun.
Baca juga: Kecewa, FA Thailand akan Gelar Investigasi, Tegas Hukum Dalang Kericuhan di SEA Games 2023

"Berdasarkan peraturan tentang etika untuk atlet profesional dan tenaga olahraga profesional bertanggung jawab atas Asosiasi Sepak Bola Thailand 2017, diubah (pertama kali) 2022 Bagian 1 Etika Atlet Profesional dan Tenaga Olahraga Profesional Pasal 3 (4) dan (11) Bagian 2 Mekanisme dan Sistem Penegakan Etika Pasal 7 bersama dengan Hukuman Kategori 3 Pasal 10.9 setuju untuk menghukum 'penangguhan kinerja tugas atas nama tim nasional Thailand selama 1 tahun'," tulis FAT.
Sementara itu, dua pemain Timnas U-22 Thailand yang dikenai sanksi adalah penjaga gawang Sophonwit Rakyath dan pemain cadangan Teerapak Pruengna.
Namun keduanya mendapat keringanan hukuman lantaran dianggap berada di bawah tekanan pertandingan.
Selain itu, keduanya telah menyadari kesalahan dan meminta maaf kepada publik.
Baca juga: Kontroversi Gol Kedua Ramadhan Sananta Buat Thailand Naik Pitam di Final SEA Games, Ini Faktanya
Usia muda para pemain yang masih dibawah 22 tahun juga menjadi pertimbangan FA Thailand menjatuhkan hukuman relatif lebih ringan.
"Berdasarkan peraturan tentang etika untuk atlet profesional dan tenaga olahraga profesional bertanggung jawab atas Asosiasi Sepak Bola Thailand 2017, diubah (pertama kali) 2022 Bagian 1 Etika Atlet Profesional dan Tenaga Olahraga Profesional Pasal 3 (4) dan (11) Bagian 2 Mekanisme dan Sistem Penegakan Etika Pasal 7 Selain itu, Bagian 3 Hukuman Pasal 10.8 setuju untuk menghukum 'penangguhan tugas (Berpartisipasi dalam kompetisi) atas nama tim nasional Thailand untuk setiap set selama 6 bulan'."
Baca juga: Heboh Dalih Thailand seusai Dipencundangi, Pelatih Tuding Indonesia Tak Sportif, Bek Salahkan Wasit
Pernyataan Damai Pelatih Thailand
Pelatih Thailand Issara Sritaro menyesalkan keributan yang terjadi di bangku official saat laga final SEA Games 2023 Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Dilansir TribunWow.com, Issara juga meminta maaf pada segenap masyarakat Thailand lantaran tak berhasil memboyong gelar juara ke tanah air.
Meski begitu, Issara menekankan bahwa pihaknya telah berusaha melakukan yang terbaik.
Baca juga: Dari Hujan Kartu hingga Top Skor, Berikut 5 Fakta Laga Final SEA Games 2023 Indonesia Vs Thailand
Namun banyak faktor yang terjadi hingga akhirnya gelar juara justru disabet oleh Indonesia.
"Pertama-tama, saya ingin meminta maaf kepada semua penggemar dan pendukung sepak bola karena kami tidak mencapai tujuan kami," ungkap Issara dikutip media Thailand Thairath.
Sebagaimana diketahui, Indonesia berhasil menyarangkan dua gol perdana di babak pertama oleh Ramadhan Sananta.
Namun kemudian, Thailand berhasil membalas dengan dua gol sehingga menyamakan kedudukan.
Baca juga: 6 POTRET Bogem dan Kungfu Offisial Thailand kepada Timnas U-22 Indonesia di Final SEA Games 2023

"Anak-anak berjuang dengan baik, bagus sekali kita bisa kembali. Tapi kami tidak bisa melakukan yang terbaik dan banyak faktor yang datang sehingga kami harus mengakui bahwa situasi saat itu kami juga tidak melakukannya dengan baik."
Gol ketiga untuk Indonesia dilayangkan oleh Irfan Jauhari yang disusul oleh Fajar Fathurrahman dan juga Beckham Putra di menit perpanjangan.
"Semakin banyak waktu kita berjalan, semakin tidak menguntungkan kita. kita harus memperbaikinya Ini adalah pelajaran penting bagi saya dan anak-anak juga."
Menurut Issara, tiga kartu merah yang dilayangkan oleh wasit berpengaruh besar pada performa tim.
Di mana kartu merah pertama dilayangkan pada kiper, kemudian pada dua pemain lainnya hingga membuat tim gajah perang hanya berjuang dengan delapan pemain.
"Sebenarnya titik balik kami adalah bola ketiga, kami terjatuh dan kami kehilangannya. Tapi kami pikir kami bisa kembali, tetapi kami mendapat kartu merah lagi, membuat para pemain berkurang," kata Issara.
"Sebelumnya kami mendapat skor 2-0, kami tertekan dan menghabiskan cukup banyak energi. Dan kita bisa membalas. Ketika kami sampai pada babak perpanjangan, kami sedikit mudah menerimanya. Kita harus menerimanya."
Baca juga: VIRAL Aksi Shaolin Soccer Kiper Thailand ke Bek Timnas U-22 Indonesia Komang, Malah Nyungsep Sendiri
Issara juga menyinggung mengenai keributan di bangku official setelah gol ketiga Indonesia yang dilesakkan Jauhari.
Sontak, gol itu pun disambut dengan selebrasi meriah oleh para ofisial dan pemain yang ada di bench Timnas U-22 Indonesia.
Selebrasi tersebut diduga membalas aksi tak sportif sebelumnya yang dilakukan oleh para pemain Timnas U-22 Thailand seusai mencatatkan gol penyama kedudukan di menit (90+9') melalui sepakan Yotsakon Burapha.
Terlihat dengan jelas, para pemain Timnas U-22 Thailand merayakan selebrasi berlebih dengan menghampiri tribun suporter Timnas U-22 Indonesia dan juga bench dari skuad Garuda.
Tak terima mendapatkan balasan selebrasi meriah dari ofisial Timnas U-22 Indonesia, para ofisial Timnas U-22 Thailand lantas berlarian menghampiri hingga adanya momen adu jotos antar kedua ofisial dan beberapa pemain.
"Yah, itu adalah emosi kolektif dari permainan, kedua belah pihak emosi, tapi kami harus mengendalikan diri dan kami tidak bisa masuk serta menghentikan semua orang," tutur Issara.
Ia menekankan bahwa percekcokan itu hanya terjadi di lapangan, dan berhasil diakhiri.
Setelah selesai pertandingan, semua kembali damai, bahkan official Thailand yang melukai manajer tim Indonesia Kombes Pol Sumardji sudah meminta maaf.
"Tapi pada akhirnya, kami menyelesaikannya dengan baik. Setelah pertandingan kami tidak memiliki masalah. Mungkin ada bentrokan, tetapi ketika pertandingan berakhir, itu sudah berakhir," tandasnya.(TribunWow.com/Via)
Pemerintah Gelontorkan Rp 289 Miliar untuk Para Penyumbang Medali SEA Games, Simak Rinciannya |
![]() |
---|
Rizky Ridho Kisahkan Tensi Tinggi Final SEA Games 2023, Sebut Suasana Sudah Panas sejak Awal |
![]() |
---|
Ungkap Biang Kerok Kericuhan Final SEA Games 2023, FA Thailand Jatuhkan Sanksi ke 5 Orang Karena Ini |
![]() |
---|
Saat Netizen Kamboja Salah Paham, Mengira Garuda Muda Sembah Rumput ketika Selebrasi Sujud Syukur |
![]() |
---|
Rizky Ridho Minta Tiket Konser Coldplay setelah Bawa Emas, Menpora Malah Ikut War: Kami Ga Janji |
![]() |
---|