Breaking News:

Terkini Daerah

Awalnya Buat Bosnya Luka Parah, Husen Tinggalkan Korban Selama 8 Jam sebelum Lakukan Mutilasi

Husen mengaku tak langsung memutilasi korban seusai membuat bosnya tersebut luka parah.

Editor: Anung
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Berdasarkan pengakuan Muhammad Husen ada selang waktu delapan jam seusai tersangka membuat bosnya Irwan Hutagalung mengalami luka parah.

Husen awalnya membuat korban luka parah di AHS Arga Tirta usaha pengisian air minum isi ulang galon dan dan jual gas, di Jalan Mulawarman Raya, Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Kamis (4/5/2023) sekira pukul 20.00-21.30 WIB.

Dikutip TribunWow dari TribunJateng, setelah menikam bosnya, Husen sempat pergi meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) untuk waktu yang cukup lama.

Baca juga: VIRAL Mayat Dicor di Semarang, Korban Mutilasi Tanpa Kepala, Suara Tangisan Jadi Awal Terbongkar

"Jam 8 malam korban sedang nongkrong di angkriangan, berarti setelah itu," ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu (10/5/2023).

Husen menancapkan linggis ke pipi bagian kanan dan pipi kiri saat Irwan Hutagalung tertidur nyenyak di ruang tengah tokonya.

"Setelah dua kali tusukan saya tinggal ke angkringan dulu. Saya minum.

Sekitar pukul 04.00 (Jumat, 5/5/2023), Saya masuk lagi, Saya eksekusi lagi," kata Husen.

Husen lantas memutilasi korban dengan menggunakan pisau dapur.

Awalnya di memotong bagian leher, tangan sebelah kanan lalu tangan sebelah kiri.

"Lalu Saya masukkan ke dalam karung.

Mayat Saya seret ke samping," imbuhnya.

Husen memilih samping toko lantaran jarang orang mengakses ruangan tersebut.

Ia lantas mengecor mayat pada Sabtu (6/5/2023) sore.

"Semen dan pasir Saya ambil dari rumah korban di perumahan Sumur Boto. Kemudian tubuh ditanam.

Karung isi kepala dan tangan hanya dilumuri semen dan pasir karena tidak muat," imbuhnya.

Husen lantas buang karpet, tas milik korban, dan barang bukti lain.

Husen juga mengambil dompet berisi uang dagangan korban senilai Rp 7 juta.

Uang digunakan untuk bersenang-senang termasuk menyewa PSK dengan mengajak saksi pedagang angkringan.

"Uang buat senang-senang. Makan, rokok, sama nyari cewek," ujarnya.

Alasan Membunuh

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) beralasan memutilasi korban Irwan Hutagalung (53) yang tak lain adalah bosnya lantaran dendam kesumat.

Ia beralibi sering dimarahi bosnya.

Tak hanya itu, ia sering pula dipukul oleh korban.

Baca juga: Titik Terang Kasus Mayat Dicor di Semarang, Pelaku Ditangkap Diduga Mutilasi Bos Dalam Kondisi Hidup

Tersangka utama pembunuhan  dicor Semarang ditangkap (hitam tengah). Informasi yang dihimpun Tribun, tersangka utama bernama Husen ditangkap polisi di daerah Banjarnegara, Selasa (10/5/2023).
Tersangka utama pembunuhan dicor Semarang ditangkap (hitam tengah). Informasi yang dihimpun Tribun, tersangka utama bernama Husen ditangkap polisi di daerah Banjarnegara, Selasa (10/5/2023). (dok Polda Jateng dan Kompas.com/Muchammad Dafi Yusuf)

Alasan itulah yang menjadi pendorong atau motif membunuh korban.

"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas ga nyesel," ungkap pelaku pembunuhan Husen saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.

Husen mengatakan, sudah bekerja ikut korban selama satu bulan atau sejak saat bulan ramadan kemarin.

Ia bisa bekerja di tempat itu karena sebelumnya saat bekerja di Warmindo atau warung burjo sudah berlangganan galon di tempat usaha isi ulang galon milik korban.

"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," terangnya.

Ia tidak langsung menyerahkan polisi lantaran biar polisi bekerja.

Ia membunuh korban yang tak lain adalah bosnya Irwan Hutagalung (53) saat tengah tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/5/2023) malam.

"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, ga langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucapnya.

Warga Sambong, Punggelan Banjarnegara itu menyebut, tidak menyesal membunuh korban.

Sebab ia memiliki dendam kesumat terhadap korban.

Bahkan, ia sempst meminum kopi selepas membunuh di angkringan sisi utara lokasi pembunuhan.

"Saya sering dipukuli dan dimarahi oleh korban makanya tidak menyesal, saya siap dihukum," jelasnya.

Pelaku Husen sempat sembunyi beberapa hari di rumah temannya di Banjarnegara.

Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.

"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut, pelaku ditangkap di Banjarnegara pada Selasa (9/5/2023).

Polisi menghadiahi timah panas di kaki kanan pelaku.

Pelaku Husen diancam pasal 340 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

"Sementara tersangka utama masih Husen, Imam pedagang angkringan masih kita periksa tapi ada kemungkinan menjadi tersangka," bebernya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kronologi Lengkap Mayat Dicor di Semarang Berdasarkan Pengakuan Husen: Cari Cewek Setelah Eksekusi

Tags:
MutilasiKasus Pembunuhanmayat dicorTembalangSemarang
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved