Berpotensi Gantikan Teco di Bali United, Ini Profil Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves

TRIBUNWOW.COM - Para suporter Bali United saat ini tampaknya seperti mendapat angin segar terkait rumor pelatih Persik Kediri Divaldo Alves sedang didekati oleh Serdadu Tridatu.

Seperti yang diketahui sudah empat tahun Stefano Cugurra Teco mengasuh Bali United dan pada Liga 1 musim 2022/2023 mulai ramai desakan para suporter meminta agar Teco out.

Dikutip TribunWow dari transfermarkt, berikut profil dan info seputar Divaldo Alves.

Baca juga: Berebut Play-off Liga Champions Asia, Bali United Siap Hadapi PSM Makassar sang Jawara Liga 1 2022

Nama Lengkap              : Divaldo Da Silva Teixeria Alves

Tanggal Lahir                 : 12 Agustus 1978

Tempat Kelahiran         : Luanda, Angola

Usia                                 : 44 Tahun

Kewarganegaraan        : Angola dan Portugal

Rata-rata kontrak sebagai pelatih       : 0,9 Tahun

Lisensi Kepelatihan     : Lisensi Pro UEFA

Klub saat ini                 : Persik Kediri

Dikutip dari Kompas, Divaldo ditunjuk sebagai pelatih Persik Kediri setelah dibantai oleh Bali United dengan skor akhir 0-4 pada Sabtu (27/8/2023) silam.

“Manajemen memutuskan bekerjasama dengan coach Divaldo Alves dan diharapkan pengalamannya yang juga pernah melatih di Indonesia dapat mempercepat komunikasi serta adaptasi dengan seluruh anggota tim. Kami berharap Coach Divaldo dapat segera membawa pengaruh positif agar tim Persik Kediri segera bangkit keluar dari situasi ini dan meraih kemenangan,” ujar Direktur Teknik Persik Kediri, Danilo Fernando pada tahun 2022 lalu.

Sebelum di Persik kediri, Divaldo memiliki prestasi membawa PSMS Medan lolos ke perempat final Piala AFC tahun 2009 lalu serta semifinal Piala Indonesia.

Divaldo juga pernah menjabat sebagai pelatih PSP Padang, Persijap Jepara, dan Persebaya 1927.

Tak hanya berkarier di Indonesia, Divaldo pernah menjadi pelatih akademi klub Portugal Benfica, pelatih Negeri Sembilan FC di Liga Malaysia pada tahun 2013 dan Perak FC pada tahun 2014.

Divaldo bahkan sempat mencicipi berkarier di Eropa menjadi staf pelatih di klub Lithuania, Kruoja Pakruojis lalu ke Timur Tengah melatih Muscat Club asal Osman pada tahun 2015, serta klub asal Kenya bernama Sofapaka FC.

Baca juga: Paket Gerbong Transfer Persebaya Surabaya dari Persita Segera Tiba: 2 Terindikasi, 1 Sulit Digaet

Sebelumnya diberitakan, kemarahan Semeton tak terbendung seusai Borneo FC mempermalukan Bali United dengan skor akhir 5-1 saat bertanding di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (3/4/2023) malam.

Kekecewaan suporter Serdadu Tridatu bermuara terhadap membesarnya desakan kepada manajemen Bali United untuk segera mengganti Stefano Cugurra Teco yang sampai saat ini masih menjabat sebagai kepala pelatih Bali United.

Dikutip TribunWow, kekecewaan ini tampak jelas dalam akun Instagram CEO Bali United, Yabes Tanuri yakni Instagram @yabestan yang menjadi target bulan-bulanan Semeton.

Baca juga: Persija Potensi Rombak Skuad Asing di Musim 2023/2024: Hanya 1 Pemain Dikabarkan Aman, Kudela?

Unggahan terakhir Yabes Tanuri pada 7 Desember 2022 silam dipenuhi oleh komentar-komentar baru seusai Bali United dipermalukan 5-1.

"Lapor pak, teco teco apa yang bisa bikin seneng? #Tecoout," tulis @xysunrisee_.

"Huftt 5-1 gaada niatan out??" ujar @trulyzxq.

"MINIMAL KICK TECO LAH, MISKIN TAKTIK KALAH MEGENEP HAHA BALI UNITED YG DULUNYA NYAKCAK LAMA KELAMAAN BADUT LIGA 1," kata @_lanangjr.

"Pecat tecoo puakkkk," tulis @dwipayaaana.

Sebagai informasi, Yabes Tanuri sudah mengetahui desakan para suporter untuk mengganti Teco.

Namun kala itu, Yabes Tanuri menjelaskan bahwa jeleknya performa Bali United harus dievaluasi secara keseluruhan, termasuk dari segi pemain.

Dikutip dari TribunBali, Yabes Tanuri juga mengungkit manajemen turut perlu melakukan evaluasi.

“Kami sudah melakukan evaluasi, bukan hanya Coach Teco saja, tetapi evaluasi juga kami lakukan terhadap pemain dan termasuk di jajaran manajemen. Evaluasi kami lakukan tiap pertandingan dan tiap bulannya,” ujar Yabes Tanuri, Rabu (8/2/2023) lalu.

Teco sendiri pernah berkomentar bahwa kebijakan kerap mengganti pelatih justru berdampak negatif terhadap tim.

“Di Indonesia saya lihat banyak tim ganti pelatih, ada tim dalam satu musim sampai 3 pelatih. Meskipun Liga tidak ada degradasi, waktu ada degradasi mungkin bisa ganti 5 pelatih, saya pikir kadang - kadang tidak bagus buat tim,” ujar Teco kepada Tribun Bali pada Minggu 5 Maret 2023.

(TribunWow.com)

Baca juga berita lain terkait Liga 1