Pasukan Ukraina Bertahan di Kota yang Terkepung, China Mendesak Rusia untuk Mengakhiri Perang

TRIBUNWOW.COM - Pasukan Ukraina dan Rusia tengah sengit bertempur di Bakhmut, Kota Timur yang sudah porak poranda.

Dikutip TribunWoW.com dari Channel News Asia, Bakhmut menjadi porak poranda dan telah menjadi simbol pembangkaran Ukraina.

Atas pertempuran itu, 7 warga sipil dilaporkan tewas oleh serangan artileri Ukraina di wilayah yang dikuasai Rusia.

Baca juga: Viral Ucapan Ramadan Zelensky, Berharap Doa di Bulan Puasa Dapat Usir Rusia dari Ukraina

Tentara Ukraina di luar Bakhmut mengatakan mereka siap untuk serangan balasan yang telah lama diantisipasi.

Di tempat lain, rekrutan Ukraina lainnya berlatih keras untuk misi tempur baru.

Sementara itu, di Beijing Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mendesak China.

Mereka meminta Pemimpin China Xi Jinping untuk memanfaatkan pengaruhnya pada Rusia.

Baca juga: Xi Jinping Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Rusia, Zelensky Undang untuk Lawatan ke Ukraina

Xi Jinping diminta untuk membujuk Rusia agar menghentian perang terutama di Bakhmut.

Diketahui saat ini invasi Rusia-Ukraina telah berjalan selama 14 bulan.

Menanggapi hal itu, Xi Jinping mengatakan siap untuk menjadi mediator.

"China mengadvokasi pembicaraan damai dan mencari solusi politik," jawab Xi, Jumat (7/4/2023).

Xi mengatakan dia bersedia berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kata von der Leyen.

Sumber diplomatik Prancis kemudian mengatakan China siap bekerja sama dengan Prancis untuk mendorong keras negosiasi.

Namun, seorang penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin menilai kemungkinan pembicaraan damai mulai tahun ini tak akan membuahkan hasil. (TribunWoW.com/ Tiffany Marantika)